1. Cho Seungyoun

1.3K 160 8
                                    

Byungchan mendudukkan pantatnya di kursi. Pria yang mengajaknya bertemu telah sampai lebih cepat, dan mejanya banyak sekali makanan.

Orang kaya. Byungchan terkekeh dalan hati.

"Aku yang terlambat atau kau yang terlalu cepat Sihoon-ssi?"

Pria yang diketahui namanya Sihoon tertawa jenaka. "Ternyata jadwal ku luang, jadi aku datang lebih cepat."

Byungchan mengangguk paham.

"Ini yang bayar kau semuakan?" Byungchan tersenyum jahil.

Sihoon merotasikan matanya malas. "Ya tentu saja bodoh. Siapa lagi? Pertanyaan macam apa."

Kali ini Byungchan tertawa lebar. Menggoda Sihoon adalah pekerjaan terbaiknya.

"Mari dinikmati makanannya, jangan sungkan-sungkan." Itu suara Byungchan sedang menggoda Sihoon lagi rupanya.

"Sialan Choi Byungchan."

"Hahahahahahahahaha, aku heran kenapa si tua bangka Sunho betah denganmu yang seperti ini,"

"Kaku dengan kaku. Bagaimana kalian kalau di ranjang?" Byungchan bertanya dengan wajah jenaka, tak lupa badannya ia arahkan condong ke depan mendekati Sihoon.

Bagaimana Sihoon? Wajahnya susah memerah seperti kepiting rebus. Byungchan memang bajingan. Kalau saja bukan rekan serta sahabatnya, mungkin pulang dia hanyal tinggal nama.

"Diam bangsat, cepat makan dan setelah itu kita bahas." Kata Sihoon mutlak.

Satu jam tanpa terasa telah terbuang. Mereka telah selesai makan dan juga membahas sesuatu.

Byungchan dan Sihoon melangkah beriringan keluar. Katanya Byungchan sekalian pulang, padahal hanya sekedar formalitas. Tanda terimakasih secara halus yang Byungchan tunjukkan kepada Sihoon. Sambil berbincang ringan tentang keseharian mereka berdua.

Walaupun Byungchan menyebalkan buat Sihoon, tetap saja mereka adalah sahabat baik.

Byungchan menatap Sihoon berjalan memasukin mobilnya, lalu melambaikan tangannya, "daaaah!" Sihoon pun melakukan hal yang sama, kemudian mobil tersebut membelah jalanan malam dan menghilang.

Helaan nafas terus Byungchan keluarkan. Perasaannya sedang tidak enak. Memberi sinyal akan terjadi sesuatu yang buruk.

Bergegas pulang, jam sudah menunjukkan hampir tengah malam. Dia merindukan kasur hangatnya. Ingin cepat-cepat bergelung di dalam selimut.

Tak lupa mampir ke minimarket untuk berbelanja bulanan. Terimakasih otaknya sedang bekerja dengan baik. Besok mana sempat dia berbelanja karena jadwalnya yang sangat padat.

Troli di tangannya hampir terisi setengahnya. Lumayan juga pikirnya. Kakinya membawa pada rak pewangi pakaian.

"Aku perlu membeli softener."

Saat tangannya akan meraih, rupanya ada tangan lain yang mencoba meraihnya berakhir beberapa pewangi terjatuh berserakan.

"Maaf, maaf." Byungchan membungkuk dan mengambil pewangi yang berceceran.

"Jangan minta maaf, ini salahku juga."

Kedua insan tadi trrlihat sangat takzim menata kembali pewangi-pewangi yang tadi terjatuh pada tempatnya.

Tanpa ada angin maupun hujan. Byungchan dihadapkan sebuah tangan yang terulur di hadapannya.

"Cho Seungyoun"

Byungchan menatap tangan dan pria di hadapannya. Dengan canggung menerima uluran tangan tersebut dan tersenyum kecil.

"Choi Byungchan."

Keduanya melepas aski jabat tangan, hasil perkenalan.

"Senang berkenalan denganmu." Seungyoun tersenyum, pergi.

Byungchan mengendikan bahunya acuh, segera ke kasir dan membayar semua benda-benda yang berada di troli.

Bibirnya bersenandung kecil ketika kakinya melangkah keluar dari minimarket.

"Haaaah, kenapa jalan ini begitu temaram dan sepi?"

Ingin rasanya Byungchan menelfon Kookheon untuk menjemputnya, tapi dia urungkan. Kookheon butuh istirahat.

Bibirnya mengerucut lucu. Dengan modal senter hape, dirinya melanjutkan langkahnya.

Matanya telah menangkap rumah kostan yang dia tinggali. Hingga sebuah suaranya menginterupsi pendengaran dan otak Byungchan.



1



2




3



"Byungchan maafkan aku"

"Maaf kena-" Belum selesai Byungchan bertanya. Sebuah benda tumpul menghantam kepalanya. Pandangan matanya perlahan mengabur tapi sanggup menangkap sosok yang menghantam kepalanya.

"S-seungyoun..."

Sialan umpatnya. Kemudian pingsan di tempat.

Crazy - YounChanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang