5. Sejin

739 139 13
                                    

Eunsang sudah tidur dan Byungchan bingung harus bagaimana. Dia tidak tahu kamarnya jangan lupakan badannya yang hampir sama dengan Byungchan. Hell yeah, pastinya berat. Tidak mungkin Byungchan membiarkan dia tidur di sofa, buat pegal-pegal.

Dalam hati Byungchan berharap dewi fortuna berpihak padanya sekali saja. Hhh, Byungchan pesimis. Pendosa seperti dia mana bisa dikabulkan. Meminta maaf pada Tuhan lupa kapan terakhir Byungchan lakukan.

Dan berakhir Byungchan hanya terdiam bengong dengan kilasan balik masa lalunya.

Mungkin orang lain menganggap Byungchan sekedar lelaki menggemaskan yang hidup bahagia dan sempurna. Banyak di keliling oleh orang-orang yang baik, sayang padanya. Pokoknya orang yang hanya melihat sekilas pada Byungchan pasti seperti itu. Byungchan sudah biasa. Toh iri tidak membuat Byungchan menjadi miskin teman.

Rasanya seperti baru kemarin tetapi nyatanya dia sudah hidup sepuluh tahun lepas dari Ayahnya.

Bibirnya terkekeh kecil, Ayahnya yang dia sayangi. Terimakasih.

Byungchan memejamkan matanya, menikmati kilasan balik hidupnya yang tak pernah dia lakukan lagi setelah sibuk bekerja dengan Sihoon.

Ah Sihoon, Byungchan menjadi resah. Pekerjaannya menjadi terbengkalai dan dia tidak tahu sudah berapa lama berada di sini. Pasti Sihoon pusing tujuh keliling nencarinya. Astaga.

Byungchan menyenderkan badannya di sofa. Menatap langit-langit. Seingatnya dia dipukul kepalanya itu malam Jum'at. Berarti dari hari Jum'at dia di sini, kalau Byungchan tidak salah menghitung sekarang hari Selasa. Lima hari yang melelahkan.

Pendengaran Byungchan menajam saat ada suara samar melangkah mendekat yang didahului suara pintu yang terbuka.

Byungchan ingin berteriak! Semoga dia bisa kabur.

Mata Byungchan tak lepas dari lorong yang berada di sebelah kanan ruangan ini, menanti siapa yang datang.

Jatung Byungchan berpacu cepat. Otaknya mengutarakan hal lain.

'Bisa saja yang datang sama gilanya dengan Seungyoun?'

Ayo beri penghargaan kepada otak Byungchan yang selalu berpikir kritis di saat seperti ini.

Orang itu sudah sampai.

Mungil, dan manis. Warna rambutnya yang pink sangat cocok untuknya.

Byungchan memperhatikan orang itu, hingga dia tersadar.

"Oh? Orang baru?" Tanyanya sambil menggunakan sandal selop rumah.

Byungchan hanya diam. Dia berjalan mendekati Byungchan.

"Eunsang tidur rupanya. Kenapa ga dibawa ke kamarnya?"

Byungchan menjawab, "ga tau kamarnya."

"Yaudah sini." Orang itu mengalunkan tangan Eunsang di pundaknya, memeluk pinggangnya lalu berjalan membawa Eunsang ke kamarnya. Byungchan hanya mengekori.

Gila aja kecil-kecil tapi kuat.

Dan Byungchan biss melihat di koridor ini banyak sekali pintu. Apakah ini kamar khusus untuk setiap salah satu dari mereka?

Pertanyaannya pun terjawab saat Byungchan melihat tulisan Hangyul yang tergantung di pintu yang berwarna biru gelap.

Byungchan masih belum tahu siapa nama orang itu. Frustasi? Jelas.

Orang itu membuka pintu yang bersebelahan dengan milik Hangyul. Byungchan hanya berdiri di depan pintu, engga untuk masuk. Tidak sopan menurut Byungchan.

Orang itu sudah keluar dari kamar. Byungchan mencolek punggungnya dan dia menoleh.

"Namanya siapa?" Tanya Byungchan.

"Maaf, sampai lupa kenalan. Panggil aja Sejin, aku pacarnya Seungwoo."

Oh pacarnya Seungwoo.

Eh?

Crazy - YounChanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang