2. Kim Wooseok

865 145 15
                                    

Pening. Itu yang pertama kali Byungchan rasakan ketika membuka matanya. Gila si Seungyoun mukul pakai tenaga dalam kayaknya. Efeknya masih terasa.

Menggerakan badannya perlahan, uh. Makin pening rupanya. Sialan. Byungchan menghela nafas. Sabar, ini cobaan.

"Sudah sadar?"

Byungchan terkesiap. Otaknya memberi sinyal untuk berlindung, menjauh dari orang yang sedang melangkahkan kaki ke arahnya.

"S-seungyoun?" Cicit Byungchan.

"Ah, Seungyoun sedang tidur. Aku Kim Wooseok," Seungyoun mendudukkan pantatnya di tepi ranjang. Byungchan makin memundurkan badannya ke arah tembok.

"Hah? Wooseok? YAK! KAU BERCANDA CHO SEUNGYOUN?!!" Teriak Byungchan murka.

Seungyoun atau Wooseok hanya tersenyum tipis menanggapi teriakan Byungchan.

"Tenanglah," Tangannya terulur mengusap sayang kepala Byungchan.

"Semalam yang memukul mu itu Hangyul. Dia anak remaja yang sedikit bar-bar juga nakal, tapi dia baik." Wooseok membenarkan kacamatanya.

"Sebenarnya kita semua ingin mengajakmu bertamu dengan cara yang baik. Hanya saja kau terlihat terburu-buru. Akhirnya Hangyul mengambil alih Seungyoun, karena yaa... Hanya dia yang berani ambil risiko."

Mengambil alih? Kenapa satu orang memiliki banyak nama? Wooseok? Hangyul? Apakah nanti ada Wooseok - Wooseok atau Hangyul - Hangyul lainnya?

Otak Byungchan mencoba mencerna semuanya.

Gila.

Apakah berarti sekarang dia diculik? Disekap? Oleh pria di depannya ini?

"Seriously Cho Seungyoun, are you kidding me?"

"I'm not Cho Seungyoun, Byungchan. I'm Kim Wooseok. So call me that. If you say his name again, you'll see what happen to you."

Oh God. Nice. Ternyata Wooseok seperti psikopat. Tidak jauh beda.

Byungchan kira Wooseok itu benar-benar tulus. Cara berbicara sangat menipu. Sepertinya ini karma yang dia dapatkan setelah menggoda Sihoon semalam.

"Apakah aku bisa pulang?" Byungchan memberanikan diri menatap manik matanya.

"Not yet, but you can." Jawabnya mutlak.

"Oh ya, aku sudah membuatkan mu sarapan," Tangannya menunjuk nampan yang berada di atas nakas.

"Kalau ada apa-apa kau bisa memanggil ku, jangan sungkan." Senyum mautnya mengakhiri segala percakapan. Dia pergi meninggalkan ruangan.

Byungchan menatap kosong pintu yang tertutup. Hatinya memohon pada Tuhan agar dia bisa bebas dari sini. Pria tadi, Kim Wooseok itu manis tapi mematikan. Bagaimana mana bisa ada manusia seperti itu?

Crazy - YounChanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang