ALPHA : where everything starts

7.5K 511 118
                                    

[trailer on mulmed]
*maap itu seadanya soalnya gak ada banyak waktu

HAIII ABSEN PERTAMA KUUYY!!!
Di kota kalian udah jam berapa?

Suara deru motor membelah jalanan. Seorang pria dengan seragam putih abu-abu dibalik jaket kulit hitam nampak sangat ahli meliuk-liukkan kendaraan serta tubuhnya menghindari satu demi satu pengguna jalan lain. Tidak jarang lengkingan klakson dan pekikan makian dilontarkan padanya namun itu semua tidak membuatnya serta merta peduli dan melambatkan laju motornya.

Motor jenis cruiser berwarna hitam itu akhirnya berhenti. Sang pengendara turun dari dudukan motor, melepas helm namun tidak dengan buff yang menutupi mulut hingga bawah matanya. Sengaja, untuk menyembunyikan identitas.

Pria tadi sedikit menyukar rambutnya yang berantakan. Ia berdiri didepan motor dengan tubuh tegap percaya diri. Matanya menyorot tajam.

Di depannya, sekitar 10 meter jaraknya, telah berdiri gerombolan pria lain dengan seragam yang sama. Bedanya lambang sekolah yang tertempel di lengan kanan mereka menunjukkan kalau pria tadi dan gerombolan itu berasal dari sekolah yang berbeda. Salah satu dari gerombolan itu kemudian maju dengan wajah songongnya, nampaknya ia adalah pimpinan geng tersebut.

"Oh jadi lo si Alpha itu?" si pemimpin meneliti penampilannya dari atas hingga bawah kemudian mengangguk-angguk. "Nyali juga lo beneran datang sendirian, katanya anak Porsapik pada solid, kok pada biarin pemimpinnya dateng sendiri buat selametin ketua 'Veni' mereka? Atau jangan-jangan lo sebenarnya cuma umpan? Buka penutup mulut lo sekarang!!"

Arjun menghela napas dibalik buff-nya, ia kemudian merogoh sesuatu dan dari kantung jaketnya keluarlah sebuah bandana segitiga hitam yang hanya memiliki satu huruf di tengahnya. A, untuk Alpha.

"And it's Vorzavi-X, you idiot!" Arjun memgoreksi dengan keras. "Mana anggota gue?"

"Ckck, lo masih gak percaya anggota lo ada ditangan kita? Dam, bawa sanderanya kedepan!"

Mendengar perintah pemimpinnya, salah satu cowok mengisyaratkan temannya yang lain yang kemudian muncul dari arah belakang membela kerumunan. Seorang yang katanya sandra itu nampak sudah babak belur, diseret sebelum akhirnya dibuang kedepan, tubuhnya tersungkur diatas tanah.

Pemimpin tadi mendekatinya lalu menarik rambutnya hingga kepalanya yang tadi tertunduk kini menengadah. Semua memar dan luka serta bekas darah itu sangat nampak diwajah cowok yang katanya ketua Veni itu, matanya bahkan membengkak sebelah akibat tonjokan.

"M-mm-maaf..."

"Buahahaha, katanya dia minta maaf. Cih! Kayaknya dia sadar udah bikin harga diri kelompok lo jatuh."

Arjun untuk sejenak tetap menatap pada wajah itu, meski babak belur tapi ia yakin geng di depannya itu telah menangkap orang yang salah. Mengenalnya saja tidak bagaimana bisa cowok itu adalah ketua salah satu divisi Vorzavi-X?

"Salah satu anggota gue beruntung dengerin bacotan anak ini di warung deket rumahnya. Dan begonya, dia dengan bangganya bilang kalo dia adalah ketua Veni. Bukannya dari dulu lo semua paling anti buka identitas ya? Cih, Bahkan gue gak perlu berusaha keras untuk mencari kalian," pemimpin tadi tertawa miring dengan meremehkan.

Mata Arjun kemudian beralih menatap kembali wajah pemimpin tadi. "Mau lo apa?" tanyanya to the point.

"Gelar Alpha."

Arjun tertawa miring. Gelar Alpha adalah gelarnya. Dan sesuai dengan tradisi kelompok di daerah mereka, ketika seseorang menginginkan gelar tersebut, ia harus mengalahkan pemilik gelarnya terlebih dahulu. Yang dalam kasus ini adalah Arjuna. Dan sebagai bukti bahwa Alpha telah dikalahkan adalah dengan merebut bandana hitam yang tadi diperlihatkan Arjun. Karena kesakralan benda itulah, bandana tadi tidak boleh sekalipun berpindah tangan atau dipinjamkan kalau bukan lewat pertarungan.

The Baddest BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang