Penuh curiga

19 0 1
                                    

Tidak ada wanita yang tidak cemas dengan laki lakinya ketika kebohongan sudah pernah menjamahnya.

Entah malam ini apa yang ku rasakan aku sendiripun tidak mengerti rasanya khawatir, takut, cemas, curiga dan entahlah intinya seperti itu apa mungkin aku yang terlalu berlebihan mengkhawatirkan pria itu atau ini wajar wajar saja.

Jujur aku adalah sosok gadis yang bisa dibilang over protektif tapi ku pikir aku tau tempat, jika dia tidak terlebih dahulu membumbuiku dengan kebohongan mungkin aku tidak akan sekhawatir ini terhadap raihan.

Sejak tadi pagi tidak seperti biasanya raihan bersikap kali ini dia sedikit lebih dingin padaku padahal dia sosok yang hangat dan penuh candaan, tapi hari ini berbeda bahkan sampai malam ini, berkali kali aku hanya mampu miring












kanan miring kiri di tempat tidurku , menggeser layar ponselku berharap ada notif whatsapp dari raihan tapi nyatanya yaa kosong tidak ada notif dari dia yang selalu ku tunggu yang ada notif daro tari menanyakan tugas untuk hari senin.

Hem pukul 19.00 sella datang ke rumahku entah mau apa dia rasanya aku sudah tidak bersemangat lagi terlalu lebay mungkin aku dalam sebuah kekhawatiran.

" ell keluar yuk " ajak sella dari luar pintu dengan keadaan masih memakai helm kyt birunya dan duduk diatas motor vario merah kesayangannya itu.

muka datarku, yang sebelumnya tanpa semangat rasanya tidak mau ngapa ngapain berubah seceria mungkin bak sosok anak yang sedang mendapatkan hadiah sepeda dari ayahnya ya karena aku tidak mau wajahku terlihat murung di hadapan sahabatku aku tidak sudi dipandang sosok yang lemah aku hanya ingin terlihat kuat, baik baik saja, dan tetap menjadi gadis yang ceria dihadapan siapapun.

" yaelah tumben sell jam segini ngajak keluar mau kemana sih tapi amat ? " tanyaku pada sella yang sedari tadi senyam senyum.

" biasa kerumah mamas pacar dong, tapi nanti sekalian beli bakso bakar depan smk 1 yuk "

" gaya jam segini mau apel, yaudah ayo, apa aku perlu bawa helm juga ? "

" nggak usah lah helmku juga mau aku tinggal dirumahmu saja, oh ya reno dan rifal mana ? "

" oh adik adiku yang tengil itu mereka ikut ayah dan mama ku kerumah nenek, ayo ah katanya mau apel keburu malem "

" nih helm ku " sella dengan muka cengingisannya menyodorkan helm kedepan mukaku ya persis dihadapan wajahku
Aku melotot dan menaikan satu alisku heran dengan ini anak tinggal turun dan menaruh helm diatas meja saja masih menyuruhku " hih dasar sini, berani menyuruh berani traktir dong ahhaa "

" udah tenang ayo naik ell "

" iya benar tutup pintu dulu ada maling nanti "

" iya iya buruan "

Aku dan sella melajukan sepeda motor membelah gang perumahanku yang ya bisa dibilang lumayan sepi lah, kali ini sella yang ada di depan sedangkan aku membonceng dibelakang dengan tetap memandang layar ponselku dengan keadaan yang sama belum juga muncul notifnya pada raihan online 3 menit yang lalu chatku tadi pagipun belum di baca sesibuk itukah dia ?

" beli bakso bakar dulu ya el "

" iya dehh terserah kamu sel "

" tumben kamu nggak banyak cerita "

" masak sell ? Mungkin sedang tidak ada cerit aja kali "

" oh mungkin "

Sahabatku satu ini memang selalu peka dengan keadaanku ya bagaimana tidak sella adalah sahabatku sejak pertama kali aku masuk smp sampai lulus smk bahkan sekarang.

Kita sudah sampai ditempat penjual bakso bakar berada sella yang memesan

" mas bakso bakarnya 10 ribu ya, pedes "

" iya neng "

" ellysa kamu mau nggak katanya mau tadi "

Yaa ni bocah masih tanya aku mau nggak katanya tadi mau ditraktir " mau lah aku 5000 aja bang sedang ya "

" oke siap neng "

Setelah membeli bakso bakar aku ingin bersepeda keliling jalan malam malam bersama sella, dan kau tau kemana tempat yang ku tuju, tujuanku diperumahan rayhan, sesampainya disana aku dan sella hanya berhenti di dekat gapura perumahan, iya berdua saja sepi dan senyap

" takut aku ell, gelap,sepi, hanya ada suara jangkrik disini "

" halah jangan takut sell kan kita berdua ya kan ya kan..." aku menaik turunkan alisku sambil cengar cengir dan sella hanya membalasnya dengan gelengan kepala.

Aku memutuskan untuk menghubungi rayhan karena sungguh aku penasaran apa yang sedang ia lakukan sekarang.

Ellysa : aku di dekat perumahanmu nih rey..

Yayy ternyata rayhan langsung membaca chat ku oo senang sekali rasanya ya ampun emang alay chat dibales cepat saja rasanya seperti dalam emas tujuh kilo hehe

Rayhan : sini gih main kerumah, disini ada kakakku juga, dicari ibuk kamu...

Ellysa : emm pengen sih tapi malu, udah malam juga gak enak.

Rayhan : yaudah kalau gitu, lah kamu sampai dekat perumahan ngapain ell ?

Ellysa : kangen hehe

Rayhan : haha dasar tukang kangen, pulang gih udah malem nanti kemaleman

Ellysa : yaudah deh aku pulang yah, dadaa...

Rayhan : daa... hati hatii..

" pulang yuk sell "

" yuk buruan ngeri juga lama lama disini "

" tapii sell... "

" tapi kenapa ell, kemalaman entar ada begal gimana "

" yaelah gak mungkinlah, gak tahu rasanya masih pengen disini ada yang mengganjal gitu "

" kebanyakan parno kamu tuh, aa udah ayo pulang "

" iya deh iya .. "

" ehh tapi nanti mampir kerumah doi dulu ya ell.. "

" hemm " entahlah rasanya malas bahkan hanya sekedar menjawab sella, padahal aku berharap tadi rayhan menghampiriku, dan entahlah apa yang kurasakan rasanya ingin sekali tetap disini seperti ada firasat nanti rayhan akan lewat sini..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARAH PULANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang