'To me you are very precious. You can tell me today was tough. I am here, you suffered a lot. I love you, I will hug you.'
wooseok x byungchan
•
wooseok tau ada yang tidak beres dengan kesayangannya itu.
sejak satu jam lalu, ia mengajak kekasih jangkungnya untuk keapartemen miliknya, si manis itu hanya diam tidak banyak bicara seperti biasanya. wooseok jadi khawatir apakah kekasihnya itu sakit karna tidak biasanya byungchan seperti ini.
"hei," yang lebih tua berinisiatif memecah keheningan setelah beberapa saat hening menyelimuti mereka berdua. rasanya sedikit aneh, karna mereka tidak pernah kehabisan bahan pembicaraan sebelumnya. sangat berbeda dengan keadaan mereka saat ini, "ada apa? kenapa hanya diam? aku kau abaikan sejak tadi."
wooseok memeluk leher byungchan yang duduk disofa dari belakang, menyanggakan dagunya dikepala yang lebih muda.
"tidak."
jawaban byungchan terasa ambigu untuk wooseok. sadar kalau byungchan bukan type orang yang pelit berbicara. jadi ia merasa tidak puas dengan jawaban itu.
"tidak mau cerita?" tangan wooseok sesekali mengelus rambut byungchan, menguarkan bau stroberi disana.
"tidak mau."
"eiy.. ingat perjanjian kita kalau tidak boleh ada rahasia diantara kita." wooseok melepas pelukannya, memilih untuk ikut duduk disofa bersama kesayangannya itu.
"huft menyebalkan!" byungchan menghembuskan nafasnya perlahan. sebelum akhirnya menceritakan sesuatu yang belakangan mengganjal pikirannya."hyung tau kan aku baru memulai debut menulisku?"
"iya. lalu?" byungchan tau wooseok berusaha memberikan atensi untuknyaㅡ memang selalu seperti itu. dan byungchan bersyukur akan hal itu. setidaknya disaat ia merasa dunia bahkan tidak berpihak padanya, ia masih memiliki wooseok. pria itu tidak pernah lelah untuk memberikan dukungan bagaimanapun keadaan byungchan.
"kupikir aku memang tidak punya kemampuan." lirih byungchan. rasanya byungchan ingin menangis. byungchan sangat suka menulis, bahkan disaat ia tau tulisannya tidak bisa dikatakan bagus. tapi ia berusaha untuk setidaknya memperbaiki apa yang ia tekuni. byungchan sadar dengan benar kalau kemampuannya belum mumpuni. makanya ia belajar untuk memperbaiki kekurangannya.
tapi byungchan tetaplah byungchan yang terlalu memikirkan segala sesuatunya dengan rumit. ada saat dimana ia sudah merasa puas dengan apa yang ia tulis, byungchan berusaha memberikan ketulusan disetiap tulisannya. berharap setiap orang yang membaca karyanya merasakan apa yang coba tuangkan dalam cerita yang ia buat. byungchan percaya diri. byungchan senang dengan apa yang ia tulis. namun realita tidak selalu selaras dengan ekspetasinya. ketika kenyataan hasilnya tidak dapat dikatakan memuaskan. disaat itu byungchan nerasa ㅡ gagal.
tidaklah jarang ia mencoba membaca banyak buku untuk referensinya, lalu dengan secara tidak sadar mulai membandingkan apa yang ia tulis dengan penulis lain. rasanya menyedihkan. karna kenyataannya memang tidak sebanding. berbagai macam pikiran buruk menyergapnya. tentang seberapa kurangnya ia, tentang ia yang dengan tidak tau malunya mempublikasikan tulisannya padahal sangat buruk.

KAMU SEDANG MEMBACA
gula gula | pdx101
FanfictionTentang aku, kamu, kita. Kebanyakan isinya crackpair alias kapal hantu.