sweat!

2.2K 145 16
                                    

Kini sandangan marga choi mengganti marga park yg sudah menjadi nama depanku sejak 24 tahun yang lalu. 2 tahun berpacaran, dia mengajak untuk menikah seperti mengajak seseorang pergi ketaman bermain  . "Aku sudah tidak bisa menahannya ayo menikah!, 2 tahun sudah cukup, aku tidak menjamin dirimu jika kita punya bayi bulan depan".  7 hari kemudian kita menikah, sialannya choi minho memang memiliki bibit bebet bobot yang disukai semua orang tua.

Aku tidak menyangka akan secinta ini pada lelaki yang kaku dan ambisius itu.

"jiyeon-ah!!!!" suara lelaki favoritku terdengar tergesa, aku yang sedang  bersantai selepas memasak makan malam di depan tv hampir terlonjak kaget.
"Sayanggg... Aku melihat sepatumu diluarr" suaranya terdengar tidak stabil karena berlari.
Aku berdiri dari sofa dan melihatnya masih menggunakan seragam basket putih seragamnya basah. Bau lapangan basket ditambah bau sabun pria beraroma citrus ala pegunungan saling bercampur, what a man! Untung dia suamiku
"Teganya kau pergi 4 hari dan tdak membiarkanku ikut, aku hampir mati" dengan cepat dia memelukku berbagi keringatnya dengan baju piama bergambar kucingku yang baru kuambil dari lemari 10 menit yang lalu.
"Aku sudah bilang ini hanya acara membuat kimci musim dingin, dan kau juga ada meeting pentingkan kemarin, hanya empat hari"
"Empat hari, dan aku hampir mati"
" Jangan berlebihan" ucapku meledeknya.
" Kau fikir saja. Aku pria beristri! Mana bisa aku tidak melakukannya dalam waktu empat hari. Aku harus menghabiskan energiku dengan basket sampau tengah malam. Hingga teman-teman ku tumbang semua"

Aku tertawa melihatnya protes. Ingin ku gigit bibirnya yang menggemaskan ketika marah itu.

"Sudahlah, aku sudah di rumah sekarang, berhenti menggerutu!"

Dia memelukku lagi membawaku ke sofa kami. Membenamkan wajahnya di leherku.

"Aku merindukanmu baby"
Shit dia bilang apa?? Baby?? Mati aku
"Yaa. Minho-ah. Mandilah dulu kau berkeringat"
"Jangan pura-pura tuli aku memanggilmu baby tadi"
"Heyy aku seriuss. Kau bau cepat mandiii dulu"
"Tidak ada waktu lagi baby. Empat hari sudah bayangkan saja sendiri kita akan menyelesaikannya hingga kapan?" Mata tajamnya menatapku sambil tersenyum menyeramkan.

Beginilah dia jika marah. seperti diawal pernikahan kita. Bahkan aku tak sempat melihat dunia luar berbulan bulan karenanya.

Mini Stories of Choi Minho & Park JiyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang