Two!

20 3 0
                                    

"Sekeras apapun aku mencoba untuk mendapatkan mu itu tiada arti,karna kamu lebih memilih dia yang memiliki paras yang jauh lebih indah"
-Sania Ratu Akaila-

"Aduh sepi banget si gaada orang di sini jadi ngeri ada Kunti"-ucap ratu, sambil melihat kanan dan kiri takut ada kehadiran murid lain selain dirinya.

Pagi ini ratu datang awal sekali sampai-sampai di sekolah belum ada murid satu pun,dia datang ke sekolah sepagi ini hanya untuk menaruh kue strawbery yang dibuatnya pagi-pagi sekali di laci meja vino,dia sangat berharap vino memakannya walau hanya secuil karna ratu rela bangun jam dua malam hanya untuk membuat kue ini.

"Semoga aja vino makan kue nya dan ga dibuang"-ucap ratu lalu berlalu meninggalkan kelas vino dan menuju kelasnya.

———

"Vino woi,gue mau kue starawbery dong yang ada di laci meja lo kayaknya masih anget tu"-ucap Gibran sahabat sekaligus teman sebangku vino.

Vino tidak heran lagi kalau ada makanan di laci meja nya pasti ratu yang telah menaruhnya,kadang vino lelah jika setiap hari dia harus menuju kotak sampah dan membuang segala hal yang diberi oleh ratu.

"Ambil lah dari pada gua buang"-ucap vino sambil duduk di bangkunya.

Gibran yang mendapatkan respon begitu langsung saja gembira,lalu mengambil kue yang ada di laci vino dan melahap ludes kue strawbery nya.

"Vin lo pasti nyesel ngasih ini ke gue karna ini bener-bener enak banget"-ucap Gibran seraya mengelus perutnya yang kenyang.

"Engga yang ada gua bakal lebih nyesel kalo makan kue itu"ucap vino seadanya.

Ya vino tetap lah vino seorang yang keras kepala sekali tidak ya tidak,tidak dapat diganggu gugat.Dia heran kenapa ratu masih saja mengejarnya padahal jelas-jelas dirinya sangat membenci ratu.

"Mau kemana lo vin?"-ucap Gibran yang melihat vino beranjak dari kursinya.

"Tempat keisha"-ucap vino lalu berlalu menuju kelas keisha.

Keisha Adira seorang yang sangat dikagumi oleh vino,bisa dibilang siapapun yang berani membuat keisha terusik akan dibuat mati oleh vino,sebenarnya hubungan keisha dan vino lebih dari seorang teman biasa,namun keisha tidak ingin berpacaran.

———

"Hai kei"-ucap vino seraya tersenyum manis ke arah keisha bahkan dibilang senyum yang sangat manis dan jarang yang bisa mendapatkan senyum itu dari vino.

"Hai vin, ngapain kamu kesini?ini masih pagi loh"-ucap keisha seraya membalas senyuman manis dari vino.

"Gapapa aku cuman pengen ketemu kamu kei"-ucap vino seadanya.

Vino dan keisha bercanda dan tertawa sampai bunyi bel masuk mereka berdua memang sangat serasi karna sama-sama cantik dan ganteng,yah bahkan tidak sedikit orang mengatakan bahwa ratu hanyalah pengganggu diantara hubungan keduanya.

———

"Eh,sini dulu"-ucap ratu memanggil salah satu teman sekelas vino karna ada sesuatu yang ingin ditanyakannya.

"Kenapa?" -ucap teman satu kelas vino.

"Itu lo liat ga tadi kalo vino makan kue strawbery buatan gue yang gue tarok di laci meja vino?"-ucap ratu dengan nada bertanya.

"Setau gua sih,tadi gue ngeliat Gibran yang makan kuenya tu"-ucap teman satu kelas vino.

Ratu lagi-lagi harus mendesah kecewa,kenapa sih makanan yang ia beri tak pernah masuk kedalam perut vino.

"Oke,makasih ya"-ucap ratu dengan senyum.

"Iya sama sama"-ucap teman satu kelas vino.

———

Ditaman belakang sekolah,yah di sinilah ratu berada dia sedang menahan tangis nya agar tidak tumpah,dia sangat sedih kenapa vino tidak memakan kue buatanya dan malah vino menemui keisha,ya ratu sangat tau perasaan vino ke keisha tapi dia masih berusaha gigih toh mereka juga belum resmi pacaran.

"Kenapa sih ya setiap orang yang gue suka pasti benci sama gue"-ucap ratu pada dirinya sendiri seraya menahan air mata yang ingin tumpah.

Tanpa ratu sadari ternyata ada melihat dirinya dari balik pohon besar yang ada di taman tempat dia duduk sekarang,orang itu adalah Shakila,ya memang sejak tadi shakila mengikuti ratu pergi karna dia sangat tau bahwa ratu akan menangis.

Niat shakila ingin menghampiri ratu namun dia harus memberi waktu kepada ratu agar ia dapat menenangkan dirinya. Dirinya sangat tidak tega melihat sahabatnya itu terus saja bersedih,walaupun tidak ia tunjukkan di depan umum dan seperti saat ini ketika ratu sedang bersedih maka ia akan mencari tempat sedih dan menangis disana.

Kringkring

Suara bel masuk berdering cepat cepat shakila keluar dari sana dan mempercepat langkah nya menuju kelas agar tidak ketahuan oleh ratu.

———

Ratu berjalan lesu saat masuk kedalam kelas dan menyapa shakila dengan senyum manis seperti tidak terjadi apa-apa karena dia tidak enak hati dengan shakila jika terus bersedih dan membuat shakila khawatir.

"Khil lo dari tadi ke kelas?"-ucap ratu dengan nada tanya.

"Iyalah,tadi nya mau ke kantin tapi lo nya ngilang"-ucap shakila.

"Hehehe maaf gua ada urusan tadi"-ucap ratu dengan cengira khas nya.

"Ratu!!!"-panggil Beni teman satu kelas ratu

Ratu dan shakila yang sedang asik mengobrol tentu saja menoleh ke asal suara karna ada apa Beni memanggil nya.

"Apa Ben?"-ucap ratu penasaran.

"Vino bilang ke gua tolong sampein ke ratu kalo dia nunggu lo ditaman sekarang".

"Hah?-ucap ratu sedikit heran ada apa vino memanggilnya.

"Emm,khil tolong bilang ke bu ira kalo dia dateng  gue ijin bentar ya"-ucap ratu kepada shakila yang langsung dibalas anggukan oleh shakila.

Ratu langsung bangkit dari bangkunya dan menuju taman selama di perjalanan menuju jalan ratu tak henti-henti berkhayal kalau dia akan ditembak oleh vino dengan kata-kata romantis dan diberi bunga mawar,jangan tanyakan kenapa karna ratu sangat senang sekarang.







*hai hai gimana ceritanya?
Ada yang tau kenapa vino manggil ratu? Penasaran kan ayo vote and komen ya biar aki semangat ngetik ceritanya terimakasih.

RatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang