~~~
Diawali dengan kesunyian..
Tidak ada suara apapun kecuali yang kudengar adalah detak jantung ku sendiri, kupingku yang mendenging, dan angin bertiup perlahan..Saat aku berumur 4 tahun, saat itu aku sangat merasa kesepian, semua teman mainku tidak ada, entah kemana, aku tidak ingat. Aku anak yang tidak bisa diam, jadi aku pergi keluar rumah untuk mencari teman yang bisa aku ajak untuk bermain.
Seketika, ada sebuah rumah kosong didekat rumahku, yang didepan rumah nya terdapat sekumpulan anak kecil sedang bermain petak umpet, mereka bermain dengan sangat asik sambil menyanyikan lagu 'Nina Bobo'. Aku ketagihan untuk bisa bergabung dengan mereka, hingga aku menjumpainya dan berkata "aku boleh ikut main ?", mereka langsung melihat kearah ku, tak lama dari itu mereka melihat ke salah satu temannya dan mengangguk seolah mereka 'mengiyakan' permintaanku dan mereka menyetujuinya. Aku pun ikut bermain hingga datangnya sore hari menjelang malam.Saat malam akan tiba, ibuku memanggilku, aku mengajak teman baruku untuk ikut bersama ku menuju rumahku. Dan saat aku tiba dirumah, aku masuk lalu melepas sandalku untuk naik keatas lantai 2 rumaku, memang jarak tangga nya tak jauh dari pintu masuk rumahku, lalu saat ditangga, ibu ku berada disamping tangga itu, aku menunjuk kearah mereka teman baruku dan bilang "mah, liat deh, ade punya temen baru", lalu ibuku terdiam dan langsung bilang kepadaku untuk cepat masuk kekamarku dan mengganti pakaian ku, ucapnya dengan mimik wajah sangat jutek kepadaku. Lalu sampailah aku dikamarku, aku menyuruh mereka masuk dan ikut beristirahat dikamarku, kami duduk dikasurku bersama sama, dan disinilah kami saling mengenal.
"oh iya, nama kalian siapa ?"
ujarku sambil tersenyum, mereka menjawab satu persatu bergantian
"Nath", "Aku Alan", "Qory", "Terry", "Merry". Lalu aku tersenyum karna aku suka mendengar suara Terry yang begitu manis. Tak lama Nath menanyakan padaku,
"lalu, namamu siapa?",
aku menjawab "nama aku Nayla Amelia Zahra, kalian boleh panggil aku Nayla",
lalu salah satu dari mereka bicara padaku "bolehkah aku memanggilmu dengan sebutan 'Lia' ?"
lalu aku menjawab
"tapi kenapa ?",
"kami tidak suka ada orang yang menyebut nama depanmu itu, kami mempunyai musuh yang namanya persis sepertimu" jawab nya dengan suara pelan.
Lalu aku menjawab
"oke, kalian udah masuk sd ya ? Aku panggil kalian 'ka' ya ?"
lalu mereka terdiam dan Qory tiba tiba menanyakan sesuatu kepadaku
"Lia, yang kamu pake ditanganmu itu apa ?" lalu kujawab "ini gelang, Ka, kaka suka ? Kaka boleh minjem ini dari aku",
lalu aku melepaskan gelang yang ku pake dan ku pakekan gelangku itu pada Qory, lalu Alan bertanya
"Lalu, sesuatu yang ada dilehermu itu apa ?" lalu aku menjawab
"ini kalung, kaka suka ini juga ? Kaka boleh pinjem ini dari aku"
lalu aku melepaskan kalung itu dan ku pakaikan kalung itu pada Alan, Alan satu satunya lelaki disitu. Lalu Nath bicara
"kau terlihat konyol, Alan, kau seperti anak perempuan! Ahahahahha"
kata katanya membuat semua tertawa, lalu dibalas nya
"ka, jangan sampai aku marah lagi kepadamu hanya gara gara kau menertawakanku!"
ujarnya Alan sambil marah marah, lalu aku bertanya
"ka ? Kalian adik kaka ?"
lalu Nath menjawab
"ya, aku dan Alan adalah sepasang adik dan kaka"
lalu aku bertanya kembali
"lalu ? Ka Qory Ka Terry Ka Merry ?"
Merry menjawab
"tidak, kami hanya sekumpulan anak anak yang mempunyai nasib yang sama, kami berlima mempunyai nasib yang sama sehingga kami dipertemukan, kami berbeda orang tua, hanya saja Nath dan Alan, mereka satu orang tua"
ucapnya yang tidak berekspresi. Walaupun aku tidak mengerti apa yang mereka ucapkan saat itu, aku hanya diam dan menunduk. Lalu tak lama, mereka meminta izin untuk pulang, dan aku mengizinkannya dan berkata
"kapan kapan kita main lagi ya, nanti aku samper kalian".Tak lama dari itu, aku dipanggil oleh ibuku untuk makan, dan ibuku menyadari bahwa gelang dan kalungku tidak aku pakai, aku ditanya, dan aku menjawab nya dengan jujur lalu aku disuruh untuk mengambil gelang dan kalung itu saat malam itu juga. Aku keluar rumah dan mendatangi rumah teman baru ku itu sendirian, karna letaknyapun memang hanya beberapa langkah dari rumah ku. Lalu aku memanggil nama mereka
"ka Nathh, ka Qory...."
selama beberapa menit tak ada jawaban dari rumah kosong itu, dulu si memang, aku tidak menyadari bahwa rumah itu adalah rumah kosong, hingga saat itu, rumah itu masih kosong. Lalu ibuku menjumpaiku dan langsung menggendongku dengan kasar dan dibawanya aku kerumah kembali. Lalu aku dimarahi olehnya
"apa apaan kamu pergi kerumah itu?!",
"ade nyamper temen yang minjem gelang sama kalung ade.."
jawabku sambil menangis, lalu ibuku kembali memarahiku
"kamu salah rumah kali! Nanti besok kamu main lagi sama dia kan ?! Ambil barang kamunya besok aja! Dan inget, jangan sesekali lagi pergi kerumah itu! Kalau gak, nanti ga dikasih jajan!"
lalu aku hanya mengangguk seolah aku mengiyakan apa yang ibuku katakan.~~~
ingat, saat itu aku belum menyadari bahwa sebenarnya mereka itu apa, aku masih terlalu kecil.
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Nath CS
HorrorSingkat cerita, aku mempunyai sahabat tak kasat mata sejak aku berumur 4 tahun.