1O🌹

1.8K 105 5
                                    

hiruk pikuk bandar udara sedikit memekakkan telinga.

libur musim dingin masih berlangsung.

dan di tengah keramaian, momentum pelepasan raga dan rasa harus segera jisoo selesaikan.

ini langkah terakhir bersamanya, bersama seokjin, mantan kekasihnya.

ah—sekarang bisa disebut begitu.

"kenapa?"

jisoo bertanya kala tubuh seokjin beralih menghadangnya.

pria itu masih enggan mengubah atensi dari netra jisoo.

jika begini, jisoo tak sanggup untuk tetap menatapnya.

"lihat aku,"

gadis kim memejamkan mata,

menatap seokjin,

dan menampilkan senyum kecutnya.

"kita benar-benar akan berpisah, kau yang memintanya. kutanya sekali lagi,

kau yakin?"

tidak.

aku tidak yakin, dan aku tidak mau.

"aku yakin."

merubah suasana, jisoo berlagak tak apa.

"nah, sekarang pergilah. jaga istri dan——

dan anakmu baik-baik."

sekuat tenaga ia berharap tak ada tumpahan air mata.

setidaknya sampai seokjin benar-benar tak terlihat di tempat ini.

berat.

jujur saja, seokjin berat hati mengikuti kemauan jisoo.

sebut saja seokjin brengsek, karena sampai detik ini cintanya pada gadis Kim masih sebesar dulu.

dan jangan bedakan dengan jisoo, karena dia sama saja.

"aku pergi."

"selamat tinggal."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ABLUVION √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang