~Tom & Jerry~

7 1 0
                                    

   Gue mengganti pakaian gue dengan baju olahraga. Ya hari ini adalah hari kemerdekaan bagi gue, karna gue bisa bebas dari ocehan para guru dan membolos di belakang sekolah.

"Tas.. Gc biar gak kelihatan sama pak yanto"

"Tau nih udah kaya putri solo banget wkwk." Sofi gila.

"Bacot ya lo pada sinting"

"Eh,eh gabole ngomong kasar nanti cantiknya ilang lo gue ambil."

"Astajim gue bacok mati lu lia." Dan... Mereka semua hanya ngakak dengan tingkah gue itu.

Sekarang ini kami sedang berada di belakang sekolah, hawa sejuk membuat kami jadi betah alias PW tidak peduli bagaimana reaksi pa yanto nanti.

"Tasya.." Ucap sofi.

"Hmm?"

"Lo kan tau kita punya anak baru yg namanya si Dafa dafa itu, ntar kalo dia ngadu atau manas2in guru gimna?"

"Si anak songong itu? Yg sok kecakepan itu kan?"

"Eh.. Emang cakep kali." Ucap sofi membuat gue geli.

"Tau nih sa.. Lo kaya Tom And Jerry aja ya kalo ketemu dia, nanti suka lo." Semua pun menganguk ucapan lia.

"Gila lo! Yakali gue bisa suka ama dia, mikir buat deket aja engga ihhhh ewww." Seketika semua tertawa geli melihat tingka gue yg menurut mereka itu menggemaskan.

                                ***

"ITU PAK!! MEREKA DISANA!!."

Kaget bukan main, pak yanto datang dengan wajah amarahnya dan datang sambil membawa penggaris kayu panjang, dan dibelakang nya ada seseorang, tunggu.... Dafa? Iya benar itu dafa.!

"KALIAN LAGI KALIAN LAGI, MAU JADI APA HAH? SAYA PALING TIDAK SUKA ADA MURID YG MEMBOLOS WAKTU PELAJARAN SAYA BUKAN?"

Mereka ber empat hanya menganguk angguk saja.

"HUKUMANNYA, KALIAN BERDIRI DI LAPANGAN SAMBIL MENGANKAT SATU KAKI DAN HORMAT KEPADA TIANG BENDERA."

"Yahh pak, kan dilapangan panas kurangin dikit deh pak."

"SEKALI LAGI KALIAN MEMBANTAH, BAPAK AKAN TAMBAH DENGAN MEMBERSIHKAN TOILET SATU SEKOLAH MAU?"

"E.. Eh engga deh pak iya iya." Mereka ber empat pun hanya bisa pasrah, ya... Memang sudah biasa juga sih. Tapi di batin tasya. "Pasti ni anak tengil yg ngadu, awas aja kena lo sama gue." Dafa yg melihatnya hanya tersenyum miring seakan puas.

Sudah sejam mereka ber empat berdiri dilapangan, lemas? Oh sudah pasti. Siapa yg kuat menahan pegal, panas dan capek nya dihukum pak yanto, tapi bagaimana lagi? Inilah resiko nya jika harus berhadapan dengan pak yanto dan asalkan tau saja. Baru pertama kalinya pak yanto menghukum mereka karna biasanya lolos² saja. Dan ini semua gara2... Yaa siapa lagi kalau buka.Dafa.

"Gua udah kaga kuat, haus,cape,pegel pengen balik trus tidur makan minum."

"Sama gua juga." Ucap sofi,lia dan amel bersamaan.

"Eh tapi lo enak ya bisa duduk sama si Dafa, cogan padahalmah gue mau bgt duduk sama dia." Si sofi ngawur bgtsih.

Flashback onn

Jadi setelah terjadinya keributan itu, entah kenapa bisa ada bu ina, ya.. Dia adalah guru yg mengajar disekolah tapi tugas nya adalah di bagian BK. Tentu saja dia tidak ikut rapat karna sudah pasti tau akan terjadi masalah seperti ini.

"ADA APA INI RIBUT RIBUT HAH?"
Hening. Tidak ada jawaban dari seluruh kelas kecuali daffa yg masih saja berdiri di depan.

"KAMU NGAPAIN BERDIRI DISINI? KENAPA TIDAK DUDUK?"

"Maaf bu saya anak baru, dan baru hari ini pertama masuk."

"Oh baik kalu begitu, semua tolong dengarkan. Dafa ayo perkenalkan dirimu di depan teman teman barumu."

"Hai, nama gue Daffa Prasetyo, gue pindahan dari kota bandung."

"Ya oke kamu boleh duduk sekarang." Ucap bu ina.

"Bu.. Tapi saya belum punya teman sebangku."

"Oh.. Oke kalo gitu kamu duduk nya sama emmm... Itu tuh.. Siapa namanya, oh iya Anastasya.? Iya kan? Iyalah kamu aja langganan ibu di BK. Kamu sama dia aja dia kan sendiri duduknya."

"APA APAAN BU? SAYA DUDUK SAMA DIA? NAJIS!"

"HEH.. HEH KAMU MELAWAN IBU HAH?"

"Eng.. Enggak bu reflek hehe."

"Yasudah daffa cepat duduk di tempatnya, ibu ada tugas lain. Selama dikelas tidak boleh ada keributan, kalau tidak? Ibu akan panggil seluruh orang tua."

"Iya bu..." Jawab para murid serentak.

Flashback off

"Lo pikir gua ngarep gitu, eww najis." Sungguh! Gue sudah tidak kuat ingin rasanya minum.

"Nih minum buat lo." -Kaget sumpah, ada orang tiba2 bawa² minuman. Tapi tunggu itukan si Daffa. Ya itu dia si anak caper.

"Wah... Daffa tau aja deh kalo sofi lagi haus."

"Iya nihh daffa pasti mau kasih buat lia juga kan?"

"Ngawur lopada, lo pada galiat daffa cuma bawa satu, dan dikasihnya cuma sama si amel." Ucap gue ketus.

"I.. Ini buat gue?" Paansi amel alay.

"Iya ambil nih."

"Ma..makasih lo mending kasih ke temen gua aja tuh si tasya, dia lebih kehausan kayanya."

"Loh trus lo gimana?"

"Gue ga haus, lagian juga bisa beli sendiri nanti."

"Yaudah, nihh buat lo!" Si daffa ngelempar cuyy.

"Heh! Bisa gaksi nyelo, sewot bgtt si lo ama gua. Ambil! Gabutuh gue." Dengan kesal gue lempar minumannya kepadanya.

"Huh... Dasar cewe. Nih minuman buat lo, itung itung minta maap soal pak yanto tadi."   'Ni anak kenapa tiba tiba jadi lembut.' Batin gue.

"Thanks." Dia pun langsung meninghalkan kita ber empat begitu saja.

"Cie..."

"Ahayy...."

"Aselole, tumben mau bilang makasi ama cowo, biasanya juga ogah ogahan wkwk"

"Gila lo semua" Guepun pergi meninggalkan mereka.

"WOI TAS.. INIKAN BLOM SELESAI DIHUKUMNYA!." Ucap mereka teriak.

"BODOAMAT RAJIN AMAT LU PADA."
Dan mereka hanya berlari mengikuti gue dari belakang.

Kringg..Kringg

Bel pulang sekolah sudah berbunyi

BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang