Bag. 1

271 10 7
                                    

Mereka lari dari koloni bajak angkasa dan dapat mencuri Stealthbot dari sana. Mereka berhasil kabur berkat Ochobot membuka pintu portal langsung menembus Stasiun Sunnova. Pesawat itu segera melaju menuju stasiun pengedar energi surya tersebut. Seluruh kru tampak lega sekali berhasil lolos dari terkaman buaya.

Di tengah sorak-sorai gembira para kru kapal, Kapten Kaizo tampak termenung. Ia melihat lagi Stealthbot dalam pelukan Boboiboy.

"Dimana teknisi?" tanya Kapten Kaizo dengan suara tegas. Sontak semua gemuruh gembira berhenti senyap.

"Erm, teknisi apa Kapten?" tanya Yaya, yang paling berani. Kaizo mengalihkan pandangan tajamnya ke si remaja bertudung pink itu.

"Teknisi yang bertugas karantina power sphera ini. Dimana mereka?" ulang Kaizo. Semuanya berpandang-pandangan dengan ekspresi bingung. Kaizo langsung paham saat melihat wajah-wajah bingung tersebut. Sang kapten mengurut keningnya.

"Kalian datang meringsek masuk ke dalam koloni penuh bajak laut berbahaya untuk mencuri sebuah teknologi asing yang telah di modifikasi dan kalian tak mengikutkan seorang teknisi?" retorika Kaizo. Ia juga tak menyalahkan sekelompok bocah remaja atas kealpaan ini. Kaizo bahkan tak mengerti kenapa Laksamana Tarung mengirim sekelompok remaja yang tak memiliki pengalaman apapun untuk menjalankan misi sensitif seperti ini. Kenapa tidak mengirim Sai dan Shielda yang sudah lebih berpengalaman? Kaizo bahkan lebih percaya Fang, karena Fang lebih lama terjun dalam misi-misi daripada Boboiboy dan tiga rekannya.

Tiba-tiba layar pesawat menerima transmisi dari Koko Ci, memecah kesunyian. Papa Zola menekan tombol terima dan tampaklah sosok komandan bertubuh hijau itu.

"Kamu semua sudah dapatkan power sphera itu?" tanya Koko Ci tanpa basa-basi. Boboiboy dengan wajah gembira seakan bangga memperlihatkan power sphera itu.

"Sudah Komandan!"

"Heh? Benarkah itu Stealthbot? Kenapa ukurannya kecil?"

Jadi dari awal Koko Ci sudah tahu kalau Stealthbot itu berukuran masif? Pikir Kaizo.

"Ukurannya sudah di modifikasi oleh mereka. Tadi ukurannya lebih besar. Tapi sepertinya Anda sudah tahu kalau ukuran Stealthbot berubah. Mengapa tidak memasukkannya dalam basis data TAPOPS?" selidik Kaizo. "Untung saja Boboiboy mendapatkan ide mengecilkan power sphera ini menggunakan Bellbot."

Boboiboy tampak tersenyum malu saat Kaizo memandangnya dan menyebutkan perihal itu. Fang menunduk kecewa, berusaha tidak iri hati. Sementara itu Koko Ci hanya menaikkan kacamatanya.

"Kapten Kaizo, kamu yang menyusup ke dalam koloni perompak Vargoba. Semua informasi mengenai Vargoba kami dapatkan darimu, termasuk ukuran Stealthbot yang salah juga kamu yang beritahu," jawab Koko Ci, setengah menyalahkan. Kaizo mengerutkan kening.

"Anda bisa bertanya pada Boboiboy dan Fang kalau saya tidak tahu itu Stealthbot dan harus memindai pakai tablet TAPOPS agar tahu. Selama misi ini, saya tak pernah berhasil memasuki brankas Vargoba karena Vargoba datang hanya setahun dua kali untuk mencuci kapal, dan hari ini kedua kalinya saya memasuki kapal itu. Kali pertama saya hanya sempat mengingat denah kapal itu dan rute jalan keluar, saya tak sempat menyelidiki isi brankas Vargoba karena waktu saya sedikit," terang Kaizo. Ia lalu berjalan mendekati layar komunikasi. Matanya memicing curiga.

"Sekarang saya tanya kenapa Anda seolah tahu ukuran Stealthbot berubah tapi Anda tak memberitahukannya pada kami? Dan darimana Anda tahu informasi itu, apakah Anda mengirimkan mata-mata untuk mematai saya?" cecar Kaizo, nadanya tenang namun dingin.

Lintang HorizonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang