GILA

58 2 0
                                    

🌟Gold Empire Award Exclusive 🌟

Winner Best Action Category

Story Title : GILA
Written By : bloodoxic

Best Action Category
✔100% recommend to read

✔Best Action Category✔100% recommend to read

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Blurb :

Azka!

" Ikut aku! Pegang tangan aku, jangan lepas!"

" Heii!! Jangan lari!!"

Entah macam mana sempat tangan Humaira yang bebas dipegang lelaki berkemeja putih itu dan menarik Humaira ke tubuhnya. Lengannya dilangsarkan tegak mengunci leher Humaira.

" Aaaa!!! Lepas!!"

Tahu bahaya jika mereka tertangkap, Azka menarik sebotol penyembur ketiak dari rak dan tegak tangannya bergerak ke arah mereka berdua.

" Maira tutup mata! Tunduk!" Sebaik saja mata Humaira terpejam rapat dan kepalanya jadi tunduk, cepat saja Azka menyemburnya ke mata lelaki tersebut.

" Arghhh!!!" Taktik menjadi bila lelaki tersebut menggelupar sakit kerana bola matanya tercemar percikan air. Terlepas saja lengannya pada leher Humaira, terus saja Azka menyambar tangan  Humaira kembali dan berlari ke arah pintu masuk.

" Hoiii!!!"

" Lari! Jangan pandang belakang!" Pesan Azka memecut laju ke depan sambil dia menarik tangan Humaira.

Orang ramai yang berada di kaki lima dirempuh saja bila nyata lelaki dari farmasi itu masih mengejar mereka berdua. Tanpa berhenti mereka melajukan larian mereka.

Air hujan yang tiba - tiba turun seakan memperlahankan masa. Humaira hanya nampak tubuh Azka bergerak maju ke hadapan, sedang menyelamatkan dia.

Dia tak peduli dengan tubuhnya yang sudah basah dimandikan air hujan. Dia juga tak peduli dengan pekikan orang ramai yang menyumpah seranah mereka tatkala melanggar mereka.

Berkibaran rambut panjang Humaira ditiup angin, bersenggolan bahu dia merempuh orang ramai, panas telapak kakinya menapak selangkah demi selamgkah tapi aneh! Dia merasa cukup selamat.

" Sini!"

Bila saja Azka membuat belokan, tubuhnya melayang terbang dalam pelukan lelaki itu. Kemas Azka mendakap dan menyembunyikan tubuhnya membiarkan lelaki yang mengejar mereka melepasi tanpa sedar.

Bila saja Azka sudah pasti mereka terselamat, dia melepaskan keluhan lega dengan kepala dilentokkan ke dinding, mendongak ke atas membiarkan air hujan membasahi tampang mukanya. Mujurlah...

Bersembam muka Humaira kemas ke dada Azka yang turun naik dalam aturan yang laju. Sama seperti malam di dalam sel, dia merasa selamat bila di dalam pelukan lelaki itu.

" Emir..." Tanpa sedar Humaira mengepal renyuk baju Azka. Hatinya dilambung kesedihan. Tak sangka Azka datang mencari dia.

Sejujurnya sudah lama dia menunggu Azka. Sudah lama dia mengharapkan lelaki itu muncul untuk menyelamatkan dia dan nyata, doa dia dimakbulkan tuhan.

" Cengeng!" Azka memperkemaskan pelukannya bila tangisan Humaira semakin kuat. Rambut Humaira diusap - usap lembut.

" Aku takut..."

" Ya, aku tahu. Aku lambat. Maaf..." Pujuk Azka.

" Aku betul - betul takut."

" Mesti kau nangis banyakkan?"

Humaira angguk dan hatinya semakin koyak. Tak tertahan diri bila dia terpaksa menjadi kuat.

" Kau datang cari aku, kan?"

Azka senyum, " Mestilah cengeng! Kalau tak cari, nanti banjir Malaysia sebab kau banyak sangat menangis."

Humaira melepaskan tawa kecil diantara tangisnya. Ada sajalah Azka dengan ayat menyakitkan hatinya.

" Kau jahat!" Humaira menolak bahu lelaki itu tapi cepat saja Azka menarik wanita itu kembali ke dalam rangkulannya.

" It's okaylah, cengeng! Tak payah nak merajuk sangat. I'm here! Syhhh, I'm here!" Tangisan Humaira terasa bagaikan semua melodi tenang. Aku takkan tinggalkan kau lagi...





2 0 1 9
(Instagram) @official_kelabwp

KELAB WP : PROMOTE BOOKWhere stories live. Discover now