Bab 1

63 9 15
                                    

Kapan sih dia mau menerima aku?

Kala itu sederas air turun dari atas langit menerpa sosok gadis mungil yang sangat menikmatinya seolah hidupnya tanpa beban dan dengan relanya dia membiarkan buliran buliran air itu menerpa wajah dan seluruh tubuhnya. Sesederhana itu hidupnya hanya untuk menikmati sisa alam yang selama ini dapat ia rasakan selagi takdir belum merenggut semuanya dari kehidupannya. Mata coklat itu terpejam dan seketika melihat percikan kenangan kelam yang dulu menimpanya.

Flashback on

12 Tahun yang lalu

"Nessy AWASSS."

BRAAKKK...

"JENOOOOO." Teriak nessy dari kejauhan setelah badannya di dorong oleh sosok pria yang sangat dia sayangi. Ya dia Jeno Arditama teman satu satunya yang Nessy punya.

Darah yang mengalir di kepalanya, tubuh yang sudah remuk dihantam truk, mata yang terpejam seolah dirinya tidur dengan tenang. Membuat nesie menangis kencang, meminta tolong warga sekitar agar membawanya ke rumah sakit namun warga tersebut mengatakan bahwa dia sudah tidak bernyawa.

Flashback off.

"Ngga ngga aku gaboleh sedih, jeno gamau liat aku sedih, jen, nanti kita bertemu lagi ya aku akan menunggu waktu itu datang."

Dengan langkah perlahan Nessy menuju kursi taman yang ada di pinggir jalan. Hari yang dilalui Nessy cukup berat. Dia tak punya satu pun teman, karena dia takut akan menghilangkan nyawa temannya sendiri seperti kejadian 12 tahun yang lalu.

Dia mempunyai keluarga yang utuh, yang baik, dan perhatian kepadanya, tapi tidak dengan pertemanan. Dia terlalu takut untuk memulai pertemanan dengan orang baru bahkan saat ini dia hanya menjalani home schooling bukan pergi ke sekolah seperti anak lain. Kejadian 12 tahun lalu membuatnya trauma untuk berkenalan dengan orang baru, setiap ada orang baru pun dia menjadi sosok yang sangat dingin. Sehingga tak pernah ada yang berani mendekati gadis itu.

Kecualiiiiii....

Jaemin.

"HAY NESSY ACIYECIYE SENDIRIAN AJA BU. SINI SAMA AKANG." Jaemin datang lgsg duduk disamping nesie. Jaemin membawa payung 2 dengan niat ingin memberi 1 kepada Nesie.

"Paan sih, pergi sana."

"Loh? Diusir? Kau tega banget ama abang dek. Nes gabaik tau judes judes ama aku. Aku kan temen kamu nes."

"Brisik."

Tanpa menggubris perkataan jaemin, Nessy langsung pergi meninggalkan jaemin yang sudah teriak teriak kaya panci air mendidih. Nessy tidak suka diganggu siapapun termasuk Jaemin.

Ah iya Jaemin itu adiknya Jeno, Nessy tau Jaemin itu adik Jeno. Sifatnya 11 12 sama kaya Jeno, ini yang membuat Nessy ngga pernah suka sama sikap Jaemin. Karena setiap Nessy melihat Jaemin, dia seperti melihat sosok Jeno dan itu membuat ingatan kelamnya kadang suka muncul tiba tiba.

"Maaf jen, hari ini aku mengabaikan adikmu lagi" ucap Nessy dalam hati.

Jaemin.

"Kapan sih dia bisa nerima aku? Aku juga mau jadi sahabatnya, abang jen maaf ya aku belum bisa berhasil jadi sahabatnya Nessy. Tapi aku janji kok bang, aku bakal jaga Nessy buat abang. Abang yang tenang ya disana. Nessy akan baik baik aja selama ada aku bang. Hehe. Doain ya bang semoga dia mau nerima aku besok besok."

10 Tahun Jaemin berusaha menjadi sosok sahabat untuk Nessy, karena Jaemin tau, betapa berat dan hancurnya saat dia ditinggal oleh abangnya. Jaemin tau sesayang apa abangnya ke Nessy ini.

1 minggu sebelum kecelakaan itu, Jeno pernah berpesan kepada jaemin.

"Dek, aku punya satu gadis yang sangat aku sayangi, Nessy namanya. Nanti kalau aku gabisa jagain dia lagi, tolong ya kamu harus gantiin abang buat jagain dia."

"Si abang kek mau kemana aja, kan kita bisa jagain bareng bareng lah abang, kek pos kamling gitu. Mendadak jadi HANSIPNYA NONA NESIE gitu bang wkwk."

"Kamu ini, abang serius."

"Ih abang jangan serius gitu serem tau."

Itulah pesan terakhir dari Jeno. Jaemin mengira menjadi teman seseorang itu pekerjaan yang mudah, tapi tidak untuk Nessy Bagi Jaemin menjadi teman Nessy adalah hal tersulit di dalam hidupnya.

Ooo tidaakk, Jaemin tidak home schooling seperti Nessy. Dia bersekolah di SMA Harapan Nusantara 1 yang tidak jauh dari rumahnya. Di sekolah pun Jaemin punya banyak teman. Tetapi, setiap pulang sekolah dia di jam 4 sore selalu datang ke pemakaman abangnya, dan saat itu juga Nessy selalu datang untuk merawat pemakaman Jeno itu. Jaemin akan menunggu sampai Nessy selesai dari sana lalu Jaemin mulai menghampiri pemakaman abangnya. Selama ini Nessy ga pernah tau kalau Jaemin suka memperhatikannya dari jauh.










"Jaem"

"Eh? Hah?"












Aaaa sorry banget kalau ceritanya ga menarik ini first time aku bikin cerita lagi setelah 2 tahun vakum hehew.
Maaf kalau masih agak berantakan, tapi selanjutnya mungkin akan diperbaiki agar lebih menarik lagi hehew.

Enjoy ya gaes^^

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang