IPOYG_ Sial

53 6 2
                                    


Suasana pesantren begitu ramai , ketika sore hari , pulang mengaji kegiatan santri adalah makan sore , setelah itu lanjut mengambil air wudhu tadarus bersama sebelum adzan Maghrib berkumandang .

Wanita kelahiran Cirebon itu malah Asik dengan lamunan nya sendiri di atas pohon jambu yang ada di depan halaman asrama Putri .

"Tar!! Ngapain sih udah mau Maghrib masih aja gelayutan di pohon . Pamali tau !"

Ucap salah seorang santriah yang sudah siap siap ke mesjid untuk berjamaah Maghrib

"Aku PMS yaudah sanahh sanahhh lagian kmu tuh yang nanti telat .. hayoo dapet takziran lohh"

Mendengar perkataan tari, santriah yang bernama Aminah pun langsung bergegas pergi menuju masjid pesantren .

"Andai saja .. mimpi itu gak kerusak sma mbak mbak seksi keamanan .. aaahhh indah nya"

Sedari tadi tari terus terusan melamunkan Gus bilal .

"WOYYY KUNTILANAK ! TURUN KAMU "

Tari tersadar dari lamunan nya dan langsung melihat ke bawah pohon . Siapa gerangan yang menyebut nya kuntilanak .

"Apaan sih kamu Pocong Mumun"
Elak tari

"Pamali tau perawan nangkel di pohon Maghrib Maghrib . Ayo bantuin aku ke kantor Putri buat rekap data data"

Ternyata syaila . Tari segera turun .

"Neng syaila .. yang cantik , aku gak mau .. males ah!"

"Ayo tari !! Kamu jngan males malesan gitu . Bulan depan inget!! Kamu udah mau resmi jadi sie keamanan pondok selama dua tahun!"

"Patroli , meng hukum , rekap data , keamanan pondok , semua kamu urusin Tar!"

Mendengar perkataan syaila , Tari langsung murung . Muka kesal nya tadi sekarang terlihat memudar menjadi sedikit sedih .

"Kenapa sih semua pilih aku ? Kenapa juga mbak mbak keamanan nunjuk aku? Padahal aku gak mau !! Mau nya jadi seksi dapur saja !"

Syaila merangkul tari
"Itu tandanya kamu di percaya tar.. udah ahh jangan sedih gitu!! Senyum donggg"

Syaila adalah salah satu teman yang sangat dekat dengan Tari sejak awal pesantren . Meskipun syaila lebih awal tiga tahun sebelum tari .

Tari pun tersenyum manis , mereka berdua sama sama PMS jadi langsung cust kantor Putri .

***

Sie Keamanan sekarang di ketuai oleh Syifa fatihatus sa'adah alias mba Syifa, dan empat orang bawahannya . Saziya , fatum , Leli dan mawar .
Sedangkan masa jabatan Syifa beberapa bulan lagi akan habis . Waktunya Tari yang akan menggantikan Syifa nanti .

Setelah selesai mengurusi data rekapan , syaila dan tari bergegas pergi menuju mushola , untuk melaksanakan kegiatan mengaji .
Usut punya usut Sekarang yang mengajar bukan ustad Mahfud , tapi Gus Afifuddin .

"MaasyaaAllah tar .. di depan penuh"

"Tumben" elak tari .

Ya bagaimana tidak heran , biasanya santri putri berlomba-lomba untuk duduk paling belakang , karena apa? Karena mereka tidak mau di tunjuk tes baca ulang lugot .
Tapi sekarang ??

"Ya sudahlah syaila , duduk di sini aja pun jadi"

Ada perasaan sedih ketika syaila duduk di shaf paling akhir .
Beda dengan Tari , dia lebih senang berada di barisan akhir karena dia bisa leluasa tidur sampai pengajian selesai wkwk.
Duhh .. waktu di pondok , siapa tuh yang kelakuan nya kayak ning tari? Hehehe

Gus .. aku di sini , paling ujung , apakah kau melihat ku Gus ? Ah sudahlah . Fokus syaila .. fokus!

Seseorang datang dan mengucapkan salam . Riuh suara santri serentak menjawab salam Mualim baru kita , Gus Afifuddin .
Sejak kedatangan nya di pesantren , Gus membawa semangat positif santriwati . Yaa semisal mereka menjadi giat mengaji . Tak apa .. nanti juga niatnya bakalan tergantikan dengan ikhlas .
Tampan sekali ..
Dengan setelan Koko pendek berwarna putih , sarung hitam dengan motif kotak-kotak juga tak lupa kopyah dan membawa kitab membuat siapapun terpana akan ketampanan Gus yang satu ini.
Beruntung , darah bumi Syam dari sang ibu menurun semua ke anak anak nya .
Pengajian di awali dengan pembacaan nadzoman sebelum mengaji dan do'a sebelum belajar. Setelah itu Gus Afifuddin memulai pengajian ini.

"Itu !! Yang belakang ayo baca!"

Allah ...
Deg !!! Semua santriah tertunduk, terutama saf bagian belakang. Entah siapa yang di maksudnya.

Syaila?
Apakah saya Gus?

"Sa... S...saya Gus?" Ucap syaila gemetar .

"Bukan .. sebelah mu!"

Oow ...
Tari !! Seperti nya Gus Afifuddin sadar kalo tari sedang khusyu tertidur ,bukan khusyu mengaji. Syaila panik . Sedari tadi dia menyenggol nyenggol lengan tari namun tari tak kunjung pula terbangun

Ahh!!! Bangun tarii!!!

"Syaila! Apakah Dia tertidur?"
Duhh , gimana nih tari! Mampus deh kamuu tar tar ..

"Emm .. eummhh anu Gus .." belum sempat syaila menjawab . Gus tampan itu maju kehadapan syaila dan tari .
Semua santri menepi untuk memberi jalan Gus Afifuddin.

Pletuk!

Bolpoin yang Gus Afifuddin genggam akhirnya mendarat di kepala tari dan menyadarkan nya dari mimpi di saat Ngaji

"Aaaauuuuhhhh!!! Sakit .."
Rengek nya sambil memegangi kepalanya yang terkena benturan bolpoin Gus Afifuddin .

"Lain kali kalo mau tidur ya gak usah di sini ! Ganggu orang lagi Ngaji saja!"ucapnya sambil berlalu .

Tari memerah , ketika dirinya malam ini di permalukan Gus Afifuddin .
Semua tertawa , termasuk santri putra di balik hijab pun ikut-ikutan tertawa walaupun tidak tau apa yang di lakukan Gus Afifuddin kepada tari

Awas saja kamu Gus!!!
Benci !! Aku benci sama kamu !!!! Dasar Gus gesrek ! Gak punya hati !!
Aku bencii benci benciiiiiiii!!!

Tari hanya bisa tertunduk malu sambil menangis . Dia sakit hati . Setega itukah Gus Afifuddin membuatnya malu di saat dia pertama kalinya mengajar di pontren .

"Kamu sih .. aku bangunin gak bangun-bangun .."
Lirih syaila sambil mengusap-usap punggung tari yang masih menangis

Setelah pengajian bubar . Tari masih terdiam di madrasah . Di temani syaila .
Sepertinya tari masih marah atas perlakuan Gus Afifuddin tadi .

"Udah udah .. gak usah di ladenin ya .. itu peringatan dari Allah .. agar kamu tidak tidur lagi saat mengaji"
Syaila menenangkan tari

"KAMU SIH GAK TAU BAGAIMANA MALUNYA AKU TADI !!! AKU BENCI .... BENCIIIIIIII GUS AFIFUDDIN!"
ucap nya dengan nada geram dan emosi .

"Aku tau tari .. aku tau .. aku ini tau persis bagaimana malunya kamu .. tapi percuma tar!! Kamu marah marah pun tidak akan mengulangi waktu itu ! Kamu tidak bisa mengulangi semua agar tidak terjadi .."

Syaila memeluk tari yang di kerubungi rasa emosional yang tinggi .
Air mata tari tumpah seketika itu. Membasahi jilbab kaus milik syaila .

Tidak apa .. menangislah jika itu membuat mu sedikit tenang . Karena terkadang , titik lemah seseorang itu adalah ketika ia merasakan sebuah kesakitan dan semua tak mampu lagi untuk di ungkapkan dengan kata-kata , melainkan dengan air mata .

·
·
·
·
·

Alhamdulillah .. rampung juga hehe 😻
Ada yang penasaran tidak? Bagaimana kelanjutan ceritanya?
Kuuyy boleh komen 😻


Jangan lupa kasih bintang ⭐

I Proud Of You GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang