IPOYG_Derita Tari

33 5 2
                                    


Seharusnya ... Abi dulu tidak harus menitipkan aku di sini. Aku malu bi, abi .. maafkan syaila yang tak pernah membuat abi bahagia, hingga abi tiada pun syaila belum bisa membuat abi bangga ..

Diary syaila

🌱🌱🌱

Entah apa yang sebenarnya terjadi, syaila termenung dengan sebuah bolpoin di tangan nya.
Syaila menutup buku diary yang sedari menemaninya dalam keadaan yang sangat sulit di artikan.
Seorang perempuan datang dan menepuk pundak syaila.

"Mba, di cariin sama keamanan pondok, katanya minta data rekapan" ujar salah seorang santriwati itu.
Syaila mengangguk dan segera pergi menuju kantor Putri.

Tiba di sana, Syaila heran melihat tari yang sudah ada bersama semua seksi keamanan. Malah yang membuat Syaila heran, ekspresi Tari seperti orang yang sudah prustasi saja

"Tari? Kenapa?" Tanya syaila basa basi

"Ini aku pusing pusing!! Belajar rekapan hukuman bulan ini, (Tari menghela nafas berat) mbaaakk... Jangan jadiin Tari seksi keamanan ya mbaaakk" Tiba-tiba saja Tari memelas agar tidak di jadikan seksi keamanan bulan depan.


Syaila malah tersenyum melihat ekspresi tari, seperti anak SD merengek minta jajan

"Gak tari! Makanya belajar" ujar Syifa tegas, ketua keamanan pondok.
Tari cemberut, dan kembali belajar rekapan hukuman, tugas tugas keamanan, dll.

"Mbak!!!! Hhhhh!"
Salah seorang santriwati datang dengan nafas terengah-engah.

"Assalamualaikum!!! Mbak syaila di panggil ndalem" ucapnya yang tergesa-gesa masuk ke kobong kantor.
Semua diam!
Syaila pun.

"Mbak syaila??" Ucap santriwati itu dengan nada menyadarkan.

"Ee..eehh.. Iya iya"
Syaila langsung pergi untuk menemui abi dan ummi, meninggalkan semua orang yang masih heran dan termangu ketika melihat Azizah yang sepertinya terburu-buru memberitahu kan syaila yang tiba-tiba saja di panggil.
Bukan kah sedari pagi sampai Dzuhur syaila di ndalem?
Membuat semua orang heran termasuk Nurakmalia Utari, sahabat nya yang telah menaruh kecurigaan penuh sejak kedatangan sosok Gus Afifuddin ke pondok.

Malam ini, syaila, lagi lagi jadi bahan gunjingan santriwati karena malam ini syaila di ajak keluarga ndalem pergi keluar. Padahal ini acara keluarga, tapi syaila yang bukan siapa-siapa pun ikut di bawa.

Tari pun ikut pergi meninggalkan kobong kantor. Tidak melanjutkan bimbingan.

"Azizah!! Tunggu!"

Bobot badan Azizah yang agak gemuk itu gemetaran, terlihat dari nafasnya yang terengah-engah akibat berlarian dari lantai bawah ke lantai dua kobong. Bahu nya naik turun, dengan masih mengatur nafas nya yang sempat memburu tadi.

"Emang syaila mau apa di panggil ummi?" Tanya tari penuh selidik

"Kata ummi mau di ajak ke Bandung ada acara"

"Acara?" Tari semakin curiga.
"Ko bisa?" Lanjutnya

Azizah hanya menggeleng pelan, isyarat bahwa dia tidak tau apa apa lagi.
Tari mengangguk lalu kembali pergi. "Duluan ya" ucap Tari sambil tersenyum kepada Azizah.

Apakah benar? Syaila akan di jodohkan dengan Gus? Ko hatiku tiba-tiba saja gak rela ya ..
Ih!!! Husssss!!!
Tariii!! Please, jangan di pikirin! Dahlah .. lagian bukan untuk di pikirkan!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Proud Of You GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang