58 Mario

8.6K 232 18
                                    

Hari ini aku pergi ke butik di antar oleh supir,dan Vanya?Vanya aku tinggal di rumah bersama maid,dan aku sudah minta ijin ke Mas Dudi.

"Sheilla..." Teriak Dela dari balkon setelah aku turun dari mobil,Dela lari keluar menemuiku lalu memeluk ku erat

"Aww Del,hentikan aku ga bisa nafas" celoteh ku saat dia memeluk ku erat

"Upss maaf ya aku kangen deh sama kamu" ucap nya so imut banget parah poko nya deh

"Ini aku bawain ini buat kamu" ucapku memberikan kantong pelastik hitam dan isi nya itu adalah mie ayam

"Thankyou so much Shei" Mwah mwah Dela mencium cium pipiku

"Udah deh Del ih kamu geli tahu" ucapku dan berlalu meninggalkan nya yang kegirangan dengan kantong pelastik hitam yang di bawa nya,tak lama Dela pun ikut menyusul membawa mangkuk dan duduk di sampingku

"Kamu tahu gak shei?"

"Engga!"

"Iya kan belum aku kasih tahu" ucap nya kesal dam akupun tertawa

"Iya apa?"

"Setelah Mba Dira meninggal,Mario sering ke sini?"
Aku terejut demi apapun

"Kenapa?" Tayaku penasaran

"Dia sering nanyain kamu,kata nya pas ngambil baju sama Elisa dia lihat kamu sama anak nya Mba Dira"

'Ternyata waktu itu dia melihatku' suara batinku berkata

"Terus kata kamu?" Tanyaku ke Dela,aku penasaran Dela jawab apa

"Iya aku bilang ini butik kamu,dan sekarang aku yang ngurus"

"Kenapa gak bilang kalo aku tuh pelanggan kamu atau apa ke"

"Jangan marah dong sist,aku kan gak tahu harus jawab apa"

"Ya udah maaf"

"Gimana Vita?" Tanya Dela

"Dia akan menikah setelah melahirkan anak nya"

"Bentar lagi punya cucu dong" ucap Dela menggodaku dan akupun tertawa

"Nenek sheilla?" Jawabku dan Dela tertawa

"Sungguh nenek yang belum keriput,apa kamu menerima nya?" Tanya Dela

"Aku tidak menerima jika harus di panggil nenek"kataku dan Dela pun kembali tertawa

"Mba ada yang nyariin" kata salah satu pegawaiku

"Siapa?" Tanyaku

"Yang biasa suka datang sore sore" jawab nya

"Mario..Mario" jawab Dela kembali

"Kamu aja deh ya,bilang aku gak ada"pintaku ke Dela

"Engga" ucap Dela dan pergi meninggalkan ku,akupun menguping dekat tangga tapi masih posisi di atas

"Kenapa?" Tanya Dela tiba tiba ke Mario

"Mana Sheila?" Tanya Mario

"Ke sini terus mau nanyain Sheilla terus?kenapa hah?" Tanya Dela sarkastik

"Aku merindukan nya" jawab Mario tiba tiba,sungguh Mario ceroboh sekali

"Udah punya bini,masih aja rindu sama bini orang"

"Saya tanya Sheilla ada?"

"Ada di atas!"

"Upss!" Lanjut Dela lagi keceplosan sungguh aku marah sekali,kenapa dela bisa begitu sih?

"Eh ngapain masuk?" Tanya Dela tiba tiba,aku mendengar Mario kaki Mario sudah naik ke tangga,aku pergi dari posisiku dan duduk di sofa

"Apa kabar?" Tanya nya tiba tiba dari belakang ku,akupun melirik nya dan tersenyum

"Baik" ucapku

"Duduk sini" lanjutku lagi dan Mario menuruti nya,dia terus memandangiku dan tersenyum aku sungguh malu di tatap oleh nay seperti itu

"Kamu istri Mas Dudi?" tanya Mario tiba tiba dan akupun menganggukan kepalaku

"Baguslah" lanjut nya lagi

"Apakah Mas Dudi baik?" Tanya nya

"Sangat baik" jawabku

"Apa yang lebih dari nya sehingga kamu tetap memilih nya?" Tanya Mario tiba tiba,akupun menarik nafas pelan dan di keluarkan

"Meskipun aku istri ke dua nya,dia memperlakukan ku dengan baik,istri nya sangat baik,dia tidak membenciku,tidak pernah juga menjambak ku"

"Aku senang mendengar nya"

"Apa sekarang aku boleh memeluk mu?" Tanya Mario dan merentangkan pelukan nya,aku terdiam dan memalingkan wajahku

"Ayolah,bahkan kita pernah berhubungan bad-" belum melanjutkan pembicaraan nya aku sudah membungkam mulut nya

"Keterlaluan kamu!" Ucapku dan dia malah menjilat tanganku,segera aku melepaskan nya,dia berdiri

"Aku ke sini cuma mau bilang kalo aku bakal pindah ke Jerman"

"Untuk apa?" Tanyaku

"Pindah,bersama anakku dan juga Elissa..Daddy yang menyuruhku"

"Semoga bahgaia di sana" ucapku dan tersenyum

"Kapan kamu berangkat?" Tanyaku ke Mario

"Besok lusa"

"Perusahaan kamu di sini?" Tanyaku lagi

"Semua di urus oleh Daddy dan juga Marisa,aku ke jerman meneruskan perusahaan eyangku"

"Semoga sukses" ucapku

"Pasti,aku selalu mencintaimu" ucapnya

"Sudahlah,kita sudah punya keluarga masing masing"

"Tapi aku tidak akan pernah lupa jika aku pernah menikah dengan wanita yang sangat ku cintai"

"Kita pernah berjodoh,tapi kita tidak akan pernah bersatu lagi" ucap ku ke Mario,Mario pun tersenyum padaku

"Aku pergi dulu,semoga kamu bahagia bersama Mas Dudi"

"Aminnn" jawab ku,Mario pun pergi meninggalkan ku di atas

Dia cinta pertamaku,dan tidak semudah yang di harapkan untuk melupakan nya,butuh waktu yang sangat panjang untuk melaui nya,dan sekarang adalah waktu nya,dimana aku dan Mario sudah tak ada lagi rasa meskipun hanya sedikit saja wajar,karena separuh hidupku hanya untuk nya,dan sekarang aku sangat bahagia menikah dengan Mas Dudi baik sebelum Mba Dira ada atau yang sekarang,aku menjadi prioritas nya mulai sekarang,tidak ada lagi istri simpanan,aku menyukai hidupu saat ini,tetapi aku juga menikmati hidupku bersama Mario,karena di situ lahirlah buah hatiku satu satu nya dari laki laki yang ku pertahan kan segenap jiwaku.

Pesanku untuk kalian,carilah laki laki yang tulus menyayangi kita,berkorban segala cara untuk wanita nya,bukan mencintai dua wanita dan sebelah hatinya untukku sebelah nya lagi untuk diri nya,nikmati hidupmu bersama orang yang mencintaimu dan menikmati masa tua dengan orang yang sama,orang yang pertama kali mencium mu dan mengajak mu untuk makan malam.

Terimakasih sudah membaca cerita pertamaku🖤

-Selesai-

Wanita Simpanan || SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang