Trust and Lust.

2.9K 317 24
                                    

Cerita ini hanyalah fiksi belaka.
Imajinasi murni author darksky45


Silent readers please.
Get out and don't hide!

 Get out and don't hide!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!

Normal pov

PRANK!

Levi menegang ditempatnya hingga gelas yang sedang ia pegang jatuh menghantam lantai. Bagaikan petir yang menyambar bumi di siang bolong, ia bergetar hebat.

"Apa katamu?"

orang tuaku meninggal?

"Maafkan kami tuan, tapi anda bisa berbicara langsung kepada saksinya yang masih hidup, para korban sudah dibawa kemari. Dan sudah dipertemukan oleh keluarga mereka."

Pelayan itu meminta levi untuk mengikutinya, ia membawanya menuju keluar. Dan ketika ia keluar istana, matanya membelalak sempurna. Puluhan- tidak, ratusan prajurit..

Terbungkus kain putih..

Mereka mati?

"Salah seorang tangan kanan raja berhasil selamat pangeran, tapi, tangan kanannya terlepas dan ia.. Buta." sial.. Jantung levi berdetak hebat "Bawa aku menemuinya." ia mencoba sekuat tenaganya agar menjaga suaranya. Karena sesungguhnya.. Ia takut..

"Copral.. Putra mahkota ada disini."

Sesosok laki-laki berusia 34 tahun itu hanya bergumam pelan, levi melihatnya, luka bakar yang parah dan tangannya yang hilang. Aneh, sangat rapih, tangannya terobek dengan rapih. Juga matanya,

Oh sial, bola matanya menghilang.

"Apa yang sebenarnya terjadi, copral?" tanyanya dengan nada yang.. Khawatir dan takut "Putra mahkota.., kau harus segera.. Pergi.." ucapnya pelan dan lemah, hampir berbisik..

"Siapa yang melakukan ini? Aku tidak akan membiarkannya hidup." nyawa harus dibayar dengan nyawa "Jangan.. Jangan hadapi iblis itu.., dia me-memenggal kepala raja dan ratu dalam hitungan detik. K-kami bahkan tidak bisa mengelak dari serangannya." nada bicaranya sangat dalam, pedih..

"Apa maksudmu? Ia iblis?" tanya levi dengan bingung "D-dia iblis, tuan, dia membakar para prajurit dengan api birunya ketika fajar mulai terbit.. M-matanya merah menyeramkan. Ketika aku mengayunkan pedangku pada iblis itu, m-mataku dicongkel.."

bergidik ngeri.. Itulah yang levi rasakan saat ini..

Tapi.. Api biru? Bukankah itu api milik Dreamdemon?

"D-dia menitipkan pesan untukmu, tuan." nada bicaranya mulai berubah, lalu pria itu mulai mengaum layaknya hewan buas dan tubuhnya mulai kejang. "Hei! Tenangkan dirimu!" levi mulai panik, begitu juga pelayan disebelahnya, ia pergi berlari mencari bantuan namun seketika ia berhenti berlari lantas berteriak. Suara melengking yang memekikan telinga..

MY BELOVED DREAMDEMON ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang