Aku Reagan. Aku tidak kenal dengan ibu ku. Ataupun papa ku. Aku tinggal bersama nenek, Xojàp namanya. Nenek bilang aku spesial. Kenapa? Tidak tahu. Mungkin ia berbohong karena aku selalu sedih tidak memiliki mereka.
Setiap malam, nenek membacakan buku buku cerita.
Rubah dan api, tupai dan air, lumba lumba dan es krim, manusia dengan sihir... tetapi aku bosan. Suatu hari, aku yang berumur 7 tahun bercakap dengan nenek.
"Nek aku bosan dengan cerita cerita ini, tolong bacakan cerita yang lain" kata ku.
"Apa? Bosan? Kita tidak punya buku lain.." jawab nenek
"T-tapi.. tapi aku sering melihat nenek membaca buku coklat yang kusam" kata ku.
"Buku itu bukan untuk anak anak seusia mu, suatu hari nanti, nenek akan memberikan buku itu pada mu" Jawab nenek
9 tahun kemudian
"REA! TIDUR SUDAH MALAM!" Teriak nenek
"IYA NEKKK!!" Jawab ku
Malam itu malam yang sangat dingin, karena hujan sangat lebat, dan petir bersautan, angin bertiup kencang.
Dan aku teringat buku pemberian nenek.
Aku mencari cari buku tersebut di lemari baju ku.
"Nah!.." Gumam ku
Setelah aku menemukan nya aku agak merindung
"Syuhhh"
Ada angin...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku tidak mempedulikannya, aku telah memegang buku ini 7 bulan, dan aku baru membuka nya sekarang.
Setelah ku baca beberapa menit aku sadar ada suatu hal yang janggal. Tangan ku mulai berkeringat, aku mulai bergetar, dan aku sadar ada satu kata yang berubah...
"Iblis"
Bacanya.
"Iblis?"
"Panggillah sang kemurkaan, dan tutuplah jendela menuju jiwa, ia akan datang"
Angin mendobrak pintu kamar ku, dan barang barang mulai berterbangan. Buku ku tertutup dan seketika ku terdiam.
"Siapa yang memanggil ku... akan terkutuk jiwa nya, menyesalah kalian"
Aku tertidur, dan tiba tiba aku terbangun di tempat tidur ku, seperti biasa.
"Hoaaaammm...!! Ahh...? Aku tertidur? Perasaan ku.. tadi aku sedang membaca buku..?" Gumam ku dalam hati
"Eh?"
"Sudah bangun? Bisa-bisa nya kau tertidur saat sang kemurkaan mendatangi mu?"
"EH??!! SIAPA KAU?! MALING?! APA YANG KAU MAU?! KELUAR DARI RUMAH KU ATAU KU AKAN TELFON POLISI!!!" aku berteriak
