Seung membuka matanya perlahan. Ternyata ini sudah lewat malam hari yang artinya dia tidur selama 1 hari setengah. Masa bodo, hari kemarin sebelumnya memang melelahkan. Pamannya bahkan belum pulang sama sekali. Tak apalah. Lebih enak lagi jika ia tak ada disini.
Kaki gadis mungil itu menginjak satu persatu lantai rumahnya. Perutnya yang keroncongan adalah salah satu alasan mengapa ia bangun dari tidurnya.
Seung lupa bahwa ia belum membeli persediaan makanan sama sekali. Gadis itu sudah memeriksa seisi dapur, tak ada apapun yang bisa dimakan.
Ia beranjak menuju ruang tamu. Mungkin ia bisa habiskan waktu nya sampai esok pagi sambil menonton TV.
"Dari mana ini?" Seung baru sadar bahwa ada cup makanan di atas meja. Ia membuka apa isinya.
Taebboki. Ini sudah dingin, siapa yang menaruhnya disini? Ia mengambil cup tersebut dan berniat memakannya, masa bodo dengan siapa yang memberinya. Ia lapar.
Seung sadar ternyata dibawah cup terdapat kertas putih kecil. Gadis itu mengambilnya dan membaca apa yang tertulis disana.
Sehun. yang kemarin malam membawamu dikamarnya. tapi aku bersumpah, loh, belum menyentuhmu sama sekali.
Pipinya memerah. Sialan, si brengsek itu lagi!? Mengapa ia harus menjelaskan hal kemarin dengan rinci!?
Seung menyadari sesuatu, "Aku mengunci pintunya dan ia bahkan tak tau rumahku. Berarti.."
Seung segera berlari menuju pintu depannya. Yang benar saja, gagang pintunya telah rusak.
"SEHUN SIALAN, KEJAM, MENYEBALKAN!" Ia yakin bahwa teriakannya barusan berhasil membuat seluruh isi bumi bergetar.
***
"Dia masih dirumah." Beberapa jam yang lalu Chanyeol dipaksa datang ke mansion milik Sehun hanya untuk memastikan bahwa Seung tetap aman.
"Kau serius?"
"Lihat sendiri, Idiot! Aku sudah aktifkan GPS nya kemarin! Dia bahkan tidak keluar rumah sama sekali belakangan ini." Chanyeol memutar bola matanya. Betapa menyebalkannya Sehun ini.
"Kenapa kau tidak suruh Sekretaris Kim saja hah?"
"Dia sedang mengurus urusanku."
"Kenapa tidak kai!"
"Kau tahu sendiri kan, dia bawel dan terlalu ingin tahu. Yang ada jika aku menyuruhnya nanti dia akan mempersulitku. Ck!"
Demi apapun ini sungguh keterlaluan. Sehun menyuruhnya diam disini. Mengawasi keberadaan Seung. Padahal lebih banyak kegiatan yang bisa Chanyeol lakukan. Mencari gadis idaman, bermain game, mabuk mabukan sampai pagi. Kenapa sialnya ia harus mengawasi gadis incaran si mafia idiot ini.
"Lihat, dia keluar dari rumahnya." Sehun segera berdiri dari sofa dan berjalan menuju kamarnya. Chanyeol lega karna gadis itu segera pergi dan ia yakin Sehun akan menghampirinya.
"Semoga beruntung dengan rencanamu itu, Pedofil."
Sehun membalikkan badannya dan menatap Chanyeol sadis. "Untung saja aku tak menembak tanganmu dengan pistol lagi." Chanyeol tertawa. Ia jadi ingat bahwa Sehun pernah menembak tangannya.
"Kabari aku jika ia sudah berhenti di suatu tempat."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET MAFIA 17+
RomanceOh Sehun. Pria gila itu memasuki hari-hari ku dan membuat hidupku berjalan dengan secara tidak normal. Bagaimana tidak, Mafia itu terus membuntutiku dan berusaha menjadikan aku sebagai boneka mainannya! Setahuku, dia benar benar idiot. Bagaimana bis...