Hari Senin adalah hari pertama sekolah setelah libur panjang. Banyak siswa yang beranggapan hari Senin adalah hari yang sangat memalaskan, karena pada hari Senin mereka harus mengikuti upacara bendera kurang lebih selama 30 menit. Entah mengapa hari Senin ini membuat seorang Karin Fernanda, yang menyandang sebagai anak rajin masih menutupi dirinya menggunakan selimut, bahkan Karin merasa kasur yang sedang ia tiduri ini menolak untuk ia tinggalkan. Cuaca pagi itu juga sangat menambah alasan Karin, karena memang pagi itu cuaca sangat dingin, ya memang kondisi di Bandung sangatlah menyegarkan, apalagi udara saat pagi, namun berbeda dari pagi sebelumnya, pagi ini udara sangat dingin sampai menembus kedalam tulang tulang. Membuat orang yang sudah bangun pasti ingin kembali lagi menutupi dirinya dengan selimut.
Tok...tok...tok...
Kleekk...
Terdengar suara pintu terbuka dari luar dan menampakkan seorang wanita penyayang yang ditakdirkan oleh Tuhan untuk selalu bersama.
"Karin, kamu belum bangun juga?" Ucap seorang wanita dengan suara khas keibuannya.
"Ayo bangun sayang...!" Ucap ana, yang tak lain adalah ibu dari gadis cantik tersebut.
"Iya, maa.." jawab Karin dengan suara khas orang bangun tidur.
Dengan malas Karin membuka matanya, dan saat kedua mata tersebut terbuka bola mata berwarna coklat terlihat begitu indah.
"Ayo bangun, udah siang juga, mama tunggu kamu dibawah ya! Oke?"
"Oke maa.." jawab Karin dengan suara serak.
Karin pun berjalan dengan lunglai menuju kamar mandinya, untuk mempersiapkan diri berangkat kesekolah.
❤️❤️❤️❤️
" Haaahh.. masih jam segini juga, mendingan gue pergi sarapan dulu,jarang juga gue makan dirumah" gumam Arga didalam kamarnya setelah dirinya siap dengan seragam sekolahnya.
Arga turun dari kamarnya menuju lantai bawah, tepatnya menuju tempat makan. Disana sudah berjejer makanan untuk sarapan pagi, hanya saja terkadang Arga merasa sedih dan juga merasa marah ketika di tempat makan dirinya tak pernah menjumpai ayahnya. Lelaki yang seharusnya bisa berada diantara keluarganya itu.
Ayahnya selalu sibuk dengan pekerjaannya, bahkan terkadang Arga berpikir bahwa Ayahnya sudah tak akan kembali kerumah megah tersebut, Ayah Arga hanya memikirkan harta, harta, dan harta, tanpa mempedulikan kasih sayang yang harus diberikan kepada anaknya.
Walaupun anaknya sudah besar, tapi sebagai orang tua apa salahnya jika tetap memberikan kasih sayangnya kepada seorang anaknya. Kesuksesan seorang anak juga berasal dari dukungan dan kasih sayang dari orang tua.
Begitu pikir Arga setiap kali dirinya teringat akan Ayahnya...
"Assalamualaikum, pagi ma.." sapa Arga pada ibunya.
"Pagi juga sayang, tumben mau sarapan bareng mama?"
"Pengen aja dengerin mama bicara pagi pagi di meja makan" ucap Arga dengan senyum jailnya."Ya udah sini makan, udah siap semua loh maknannya ini" ucap Aisyah.
Arga menarik kursi yang berada didepan ibunya, suasana dimeja makan sangat hening, hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu yang saling beradu.
"Mmm... Ma aku berangkat dulu ya."
"Assalamualaikum" salam Arga pada ibu kesayangannya itu sambil mencium tangannya."Iya, hati-hati dijalan, kalau bawa motor jangan ngebut, ingetin diri sendiri, jangan suka ngelamun___dan blablabla" ucap Aisyah yang tak lain adalah ibu Arga.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Enemy
Teen FictionKarin Fernanda, itu dia namanya. Dia adalah salah satu dari sekumpulan anak tajir yang berada di SMA NUSA BANGSA. Karin adalah gadis yang cantik, pintar, sopan, berani membela yang benar walaupun nanti hasilnya pahit, kadang dirinya tak punya malu u...