moleugessda

1.6K 98 7
                                    

"Eommaa jangan tinggalkan aku eommaa!!"

"Appa jangan tinggalkan jin juga appa !! Jin janji jin akan bantu appa berkebun lagi!!"

Tangis seorang anak kecil berbibir tebal,melihat kedua orang tuanya yang  tertidur tenang di peti mati,tidak akan membuka matanya kembali dan meninggalkan bocah manis itu.

"Sudahlah seokjin,ikhlaskan eomma dan appa mu,di sini ada abeoji yang menemani jin ya?"
Ucap pria tua kriput menenangkan bocah itu.

"Abeojiiii!!" Bocah itu memeluk kakeknya tersebut.

"EOMMAA!!!"
Pemuda itu terbangun dari mimpinya.
Memegang dadanya yang terasa sesak.
Meraba pipinya yang banjir akan air mata.

"Huh hanya mimpi" ucapnya sambil mengusap air matanya.

Dia melihat jam yang menunjukkan pukul 04:12.

"Jam empat...aku harus segera mandi dan menyiapkan makanan untuk kakek"
Ucap nya.

Ia mengambil handuk dan berjalan menuju kamar mandi,setelah mandi dia berjalan ke dapur.

"Aku harus memasak yang banyak untuk kakek agar dia sembuh" ucapnya sambil membuka tempat beras.

Namun.
Beras tersebut hanya tersisa sedikit,mungkin jika di masak hanya jadi 1 piring nasi.

Bibirnya tersenyum kecil.
"Tak apalah,yang penting kakekku bisa makan,aku mah belakangan.aku kan mean banget"
Ucapnya percaya diri sambil tersenyum garing.

Siapa pria itu?
Pria berbibir tebal pink.
Namanya kim seokjin,pria berumur 19 tahun yang tinggal dengan kakeknya.
Sejak kematian kedua orang tuanya yang kematiannya sampai sekarang belum terungkap.

Seokjin,ah panggil saja jin.
Pria yang sedang kuliah dan bekerja di sebuah caffe.

Banyak pria belok yang jatuh hati kepadanya karena bibir tebalnya yang sexy dan pantatnya yang lumayan besar.

"Sudah siap!!" Girangnya lalu membawa segelas air dan nasi serta lauk pauk tersebut ke kamar kakekknya.

Di kamar tersebut,jin melihat kakeknya yang sedang melihat keluar jendela.

"Kakek selamat pagi,Kakek ini sarapannya"
Ucap jin sambil menunjukkan senyumannya.

"Kim seokjin,sekarang kau menyebutku kakek ya? Mana panggilan abeoji mu dulu itu?" Tanya kakeknya sambil mengacak ngacak rambut cucu manisnya ini.
Walau bagaimanapun,mau berumur berapapun,seokjin tetap cucu yang manis dan mudah menangis jika di dekatnya.
Jikalau nanti seokjin memiliki istri dan keluarga,dia tetap seorang cucu yang mudah menangis.

"Hehehe" seokjin hanya tertawa sambil merona,ternyata kakeknya masih ingat panggilan sayang nya kepada sang kakek.

"Kakek makan dulu ya? Habis ini minum obat ya" seokjin menyimpan nampan itu di meja namun ia mengambil lagi nampan tersebut.

"Kakek ingin aku suapi?" Tanyanya.

"Ah tidak tidak,kakek bisa sendiri,kakek kan mean banget" ucap kakeknya lalu di susul gelak tawa mereka.

"Yasudah kakek,aku ambil obat dulu di dapur ya kek?" Ucap seokjin sambil keluat dati kamar kakeknya.

.
.
.
Seokjin ke dapur,ia membuka lemari dapurnya yang menunjukkan berpuluh puluh bungkus obat yang hampir habis.
Dia mengambil namun isinya kosong.

"Yah hab-" dia tetap mencari dan menemukan 1 pil obat yang tersisa.

"Syukurlah...tapi aku harus beli lagu untuk kakek...mana aku belum gajihan...gimana ya?? Mungkin jimin bisa membantuku.. "ucapnya lesu lalu tersenyum ceria kembali.

Aku kan mean banget
Batinnya lalu berjalan ke kamar kakeknya.

"Kakek ini obatnya" ucapnya sambil menyimpan obat tersebut di nampan nasi yang hampir habis.

"Oh seokjin kau tidak makan?" Tanya kakeknya.

Seokjin kebingungan namun dia menjawab dengan cepat.

"Woh aku sudah makan subuh subuh banget" ucap seokjin semangat

"Woh cucu kakek memang mean banget" ucap kakeknya sambil tertawa.

"Iya dong,bukan kim seokjin namanya jika nggk mean...em....kakek...maafkan seokjin ya? Obatnya tinggal satu,seokjin janji kok seokjin beli yang banyak nanti" ucap seokjin tidur di paha kakeknya.

"Harusnya kakek yang minta maaf,kakek sakit sakitan begini.permintaan kakek bukan obat,tapi ingin melihatmu menjadi pengusaha dan melihat mu punya anak,maka dari itu,kuliahlah yang sungguh sungguh.buat kakek bahagia ya?" Ucap kakeknya.

Seokjin tersenyum dan mengangguk
"Cucu kakek ini akan menjadi seorang CEO terkaya di dunia ini!!" Ucap seokjin.



Tbc.

Asshjxiwjdbjebisjabsiabdbuycge
Cerita pertama namjin.
Em ya dengan adanya cerita ini semoga nanti banyak yang vote.
Ahh mean banget!
Bay bay
See next chapter.

pelayanku.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang