Bencana kabut asap kembali menyerang jantung ibu pertiwi
Pagi, siang, sore, dan malam senantiasa berselimut pedih
Hiruk pikuk sesak menjadi problematika sehari-hari
Jarak pandang seakan berada di kota mati
Tak ada lagi sinar mentari
Yang menyeringai di pagi hari
Putih abu-abu kini menjadi corak khas kota iniHarapku bencana ini segera pergi
Sebuah untaian do'a dari seluruh negeri