Part 1 Kepindahan Tania

25 2 0
                                    

Sebelum membaca budayakan vote dan komen yaaa
Untuk nyemangatin aku lanjut nulis




Gadis dengan surai hitamnya yang tergerai terlihat menatap jalan di sampingnya dengan dagu bertumpu pada tangannya yang menyandar pada pinggir kaca jendela mobil, dengan bibir yang tak henti-hentinya mengeluarkan ocehan yang ditujukannya untuk sang bunda dan juga ayah yang kini berfokus pada jalanan di depannya.

Melirik dengan sinis dua orang beda usia dengannya itu dengan wajah cemberut.

"Kenapa harus pindah sih bun? Kan Tania udh nyaman tinggal di bandung". Akhirnya ia mengeluarkan suara selain suara ocehan tadi yang jujur tak enak didengar dalam artian menganggu.

"Ayah mu punyaa pekerjaan di sana dan itu membutuhkan waktu yang lama, memangnya kau ingin ditinggal kerja oleh ayah mh lagi hem?". Bunda menjawab dengan melirik Tania di belakang menunggu jawaban dari sang anak perempuannya itu.

"Gak mau lahh, di tinggal kuliah sama abang aja Tania sedih apalagi ditinggal sama ayah yang kerjanya lama". Jawab Tania sambil membayangkan kejadian yang lalu disaat yang bersamaan sang ayah dan juga abangnya pergi ke luar kota untuk mengurus sesuatu dan itu membutuhkan waktu sekitar hampir satu tahun dan itu membuat Tania rindu bukan main sampai-sampai ia ingin menyusul sang ayah juga abangnya.

"Nah itu juga kamu tidak mau. Tenang aja anak bunda ini pasti bisa beradaptasi dengan lingkungan kita yang baru dan kamu juga bakal temukan teman yang baru juga ya sayang, jadi sekarang berhenti mengocehnya kamu gak kasian sama Ayah yang tidak konsen karna suara kmu itu" ucap Bunda dengan di akhiri senyuman geli di wajahnya ketika mengatakan kalimat terakhir.

"Iya deh iya, eh Bunda jangan salah yaa suara ini suara emas kayak suaranya IU bun, itu baru ngocehkan ntar aku pas aku nyanyi itu baru suara yang asliiii" bantah Tania mendengar perkataan ibunya tadi.

Bukannya Tania ini anti sosialisasi tetapi menemukan teman yang sungguh-sungguh ingin berteman dengannya itu dengan tulus tanpa ada apanya itu sangatlah susah, mencari teman saja susah apalagi mencari pacar eeaaaa (sorry author bucin hahah).

_________________________________________

Menempuh pejalanan yang cukup panjang dan melelahkan akhirnya tibalah mobil yang Tania beserta kedua orangtunya tumpangi memasuki area rumah yang bisa dibilang besar dengan berantai dua berwarna abu putih, tapi putih lebih mendominasi. Melangkah medekat menuju gerbang yang sudah terbuka sebelum mereka tiba, melihat dengan jelas bangunan yang akan ditempatinya entah sampai kapan atau mungkin selamanya, entahlah semua tergantung pada keputusan orang tuanya.

Melihat sekeliling pekarangan rumah yang sangat luas itu dengan senyum disertai anggukan kecil.
'Tidak salah Ayah memilih rumah' ucapnya dalam hati.

Pandangannya teralihkan oleh kebisingan orang-orang yang sedang memindai barangnya dari mobil yang cukup besar ke dalam rumah barunya, lalu ia berjalan ke mobil bermaksud mengambil koper di bagasi dan sesegera mungkin masuk untuk melihat bentuk rumah pada bagian dalam, akan tetapi langkahnya terhenti ketika ia merasa diperhatikan oleh seseorang. Ia mengedarkan pandangan mencari-cari tapi ia tidak tahu pasti apakah ia sedang diperhatikan, tapi instingnya mengatakan begitu.

Kemudian pandangannya terhenti pada satu titik yaitu pada sebuah rumah di lantai dua pada sebuah jendela dengan gorden yang sedikit terbuka, ia yakin dibalik gorden itu ada seseorang yang sedari tadi memperhatikannya, dan tiba-tiba datang hembusan angin yang tidak terlalu besar membuat anak rambut Tania berterbangan mengenai wajahnya dan saat itu pula gorden pada rumah itu terbuka lebih lebar menampilkan sosok laki-laki berkaos hitam lengan panjang berwajah tampan tetapi ada yang aneh dari tatapannya. Tania melihat bahwa tatapan pemuda tadi terkesan dingin, tajam, dan juga kosong. 'Aneh' pikirnya, tapi sudahlah kenapa juga iya pikirkan lebih baik menyapa tetangga baru bukan?

Melambaikan tangan dengan senyum dua jarinya ia tunjukkan pada pemuda itu dan berkata

"Hai aku Tania tetangga barumu, salam kenal!!". Teriak Tania lantang agar pemuda tadi mendegarnya. Tapi alangkah terkejutnya ia ketika yang ia dapati bukan sapaan balik melainkan diabaikan.

"Wahh aku diabaikan, sungguh" kesal Tania karna diabaikan, tetapi ia masih kepikiran dengan tatapan aneh pemuda tadi antara dingin, tajam, dan juga terdapat kekosongam disana.
'Ah sudahlah kenapa memikirkan, ia saja tadi diabaikan'  ucap tania masih kesal.

Teriakan Bundanya dari dalam rumah membuyarkan pikiran aneh Tania yang menyuruhnya untuk masuk ke dalam rumah, tersadar barulah tanis dengan koper birunya melangkah memasuki rumah yang akan ditempatinya mulai hari ini.

______________

Setelah berkeliling mengitari rumah barunya itu barulah ia menapaki tangga menuju kamarnya yang berada di lantai dua paling pojok. Kamar dengan pintu berwarna cokelat batang itulah yang akan menjadi kamarnya, meraih hendel pintu lalu memutarnya kemudian sedikig-demi sedikit membunya dengan perlahan, terdengan bunyi decitan pintu. Melangkahnya kakinya memasuki lebih dalam kamrnya, terkagum melihat luasnya kamar ini dibandingan dengan kamar dia sebelumnya. Dengan kasur tepat ditengah dengan seprai berwarna biru langit yang menjadi kesukaannya sejak lama, lalu ia beralih ke pojok kanan di sana terletak sebuab lemari dan juga meja rias, di bagian pojok kiri terdapat sebuah meja belajar dan juga sebuah balkon dibalik sebuah pintu kaca yang ditutupi oleh gorden berwarna biru pula.

'Sangat nyaman, pasti aku betah di sini menonton dan menstalking suami aku yang keberadaannya jauh di korea sana meninggalkan istrinya di sini tanpa ikut pindah rumah juga' pikirnya mulai ngehalu.

Duduk di pinggiran kasur lalu membaringkan tubuh lelahnya dari perjalanan yang cukup menyita energi, lalu lama kelamaan kesadarannya semakin terkikis membawa ia ke dunia mimpi berharap penuh untuk bertemu sang suami yang dimaksud tadi.


















Yeyyyy akhirnya part satu sudah selesai.......

Maaf jika ada salah pengetikan atau typo, saya ini makhluk biasa yang tak luput dari dosa....

Selamat malam
Semoga mimpiin si doi yee hahahahh😂

NATANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang