MDBD-1

8 2 0
                                    

Manusia hanya mampu merencanakan apa yang akan diperbuatnya, namun Allah telah merencanakan apa yang menurutnya baik untuk hambaNya, Dia memberi kejutan dalam setiap kehidupan makhlukNya agar makhlukNya tau bahwa Dia pengatur segala-galanya.

nukilan.pejuang

🎀🎀🎀🎀🎀

Sejuknya air yang membasahi permukaan wajah, mengubah wajah muram itu menjadi cerah berseri. Jam menunjukkan pukul 3.30. Gadis itu mengambil mukena putih kesayangannya yang tergantung di belakang pintu. Memakainya dan mulai berkomuniamsi dengan Tuhannya untuk mengambil keputusan yang benar.

Gadis berusia 19 tahun itu baru saja beberapa bulan yang lalu lulus MAN/SMA. Gadis penyuka warna hitam dan abu itu sedang membaca Al-Qur'an dengan fasih dan tartil yang benar. Suaranya yang merdu dan menyejukkan hati siapapun yang mendengarnya. Hoby yang dimilikinya tidak aneh yaitu membaca dan menulis. Bercita-cita ingin menjadi seorang guru TK. Namun dugaannya untuk kuliah dia undur, setelah kemarin ada pemuda yang datang ke rumahnya untuk mengkhitbahnya. Aneh sekali setelah 1 tahun tak berkomunikasi dengan lelaki itu ternyata lelaki itu masih mengingatnya.

Athira Syika Rosmala, nama gadis cantik itu. Di usianya yang masih di bilang muda, dia akan menikah 1 bulan lagi dengan seorang lelaki yang pernah diharapkannya menjadi imamnya kelak. Namun harapan itu hanya angan semata, karena dia tahu bahwa berharap pada makhlukNya hanya akan mendatangkan kecewa. Sejak itulah dia mencoba menjauh dari lelaki itu. Tanpa di sangka-sangka dia dikhitbah oleh lelaki yang dia kenal di media sosial. Dan sekarang seperti mimpi, mimpi yang menjadi kenyataan dia akan dipersunting oleh Adhira Permana Sedra, lelaki yang dikenalnya lewat media sosial.

Tanpa di duganya, Adhira pria itu datang ke rumah Athira tanpa sepengetahuannya. Pria berumur 26 tahun itu dengan gagahnya meminta Putri sulung dari keluarga sederhana pasangan Bapak Azhar dan Ibu Ashari.

Siang hari bolong, saat Athira sedang duduk sambil memakan cemilan, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. Beruntungnya kala itu Athira habis menjemur pakaian hingga masih memakai kerudung. Dia membuka pintunya dan kaget saat melihat wanita paruh baya, namun masih terlihat cantik dan muda berpelukan dengannya.

"Assalamu'alaikum, nama kamu Athira kan nak?" Ujar Ibu itu.

"Wa'alaikumussalam warohmatullah, iya bu. Ada apa ya?" Tanya Athira penasaran.

"MasyaaAllah, kamu cantik nak. Orang tua kamu ada?" Ucap Ibu itu lagi.

"Emmm....maaf bu, mari masuk dulu. Thira ambilkan minum dulu sebentar." Ucapnya lalu menyuruh tamunya itu untuk duduk dan berlalu mengambil camilan yang tersisa dan menuangkan air putih seadanya. Rumah Athira memang sederhana, tak ada kulkas maupun mesin cuci. Bahkan TV yang ada saja model TV zaman dulu.


"Silahkan diminum, mohon maaf atas makanan dan minumnya yang seadanya." Lalu para tamu yang datangpun meminum minuman yang disediakan sebagai tanda menghormati tuan rumah.

"Makasih nak. Ibu tanya lagi orang tua kamu ada?" Tanya ibu itu lagi.

"Afwan, ibu ada keperluan apa ya?" Tanyanya sambil memaerkan gigi putihnya.

"Ibu ada keperluan dengan keduanya, memang mereka sedang tidak ada di rumah?" Tanya Ibu tersebut.

"Emmm, orang tua ana lagi ke sawah. Memang ada kepentingan apa ya bu?" Tanya Thira kembali.

"Ada hal penting yang ingin saya sampaikan atas kedatangan kami kesini". Ujarnya

Athira gadis itu semakin bingung, ada apa sebenarnya. Untuk apa mereka datang kesini. Yang paling diherankannya juga, dia seperti mengenal sosok banin yang bersama dengan Ibu itu. Pikirannya semakin kacau. Akhirnya dia bangkit dan menghubungi ayahnya, untuk segera pulang karena ada yang mencari yang katanya penting.

Menjagamu Dalam Bait Do'akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang