Prolog

780 62 19
                                    

Another Fate
Season 1

Yuuko memandangi bunga sakura yang tengah bermekaran di bawah sinar bulan itu.

"Yuuko-san, ternyata kau di sini. Watanuki-kun dan yang lainnya mencarimu, lho," tegur seorang pemuda bersurai cokelat yang bermata senada dengan rambutnya itu.

"Ara.... Tsubasa... Baiklah, aku akan ke sana."

Dengan pelan, ia mulai melangkah meninggalkan pohon itu, namun langkahnya terhenti dan dengan cepat ia kembali melihat pohon bunga sakura tersebut dengan wajah terkejut.

"Ada apa, Yuuko-san?" Tanya Tsubasa lagi, namun ia langsung terdiam karena mendengar sesuatu.

Kriiingg.... Kriiingg...

'Lonceng ini,' pikirnya mengenali suara alunan lonceng yang terdengar begitu lembut.

'Takdir dimensi lain berputar ke arah yang berbeda..... Ya?' Pikir Yuuko. Ia lalu menyentuh pohon itu dengan tangan kanannya secara lembut.

"Roda takdir yang berputar berbeda arah.... Takdir yang berbeda dengan dunia ini..... Bagaimana keadaan diriku di dimensi itu, ya? Apa yang dilakukan oleh diriku di sana untuk 'sedikit' menolongmu, ya...? Tapi... Semoga kamu dapat melalui cobaan yang ada menantimu, dan semoga kamu juga mendapatkan kebahagian..... (Y/N) De Eljah Obelia dari dimensi sana...."

Another Fate

Nafas gadis itu tersentak melihat mayat seseorang yang ada tepat di depannya dan seorang laki-laki yang membawa parang. Gadis itu mengenalnya.

"Kau.... Pembunuhnya....?" Tanya Gadis itu dengan tatapan tidak percaya.

Laki-laki di depannya itu menyeringai mengerikan, lalu melepaskan kaca mata tebalnya, memperlihatkan manik Heterochrome abu dan kuning itu.

"Ya.... Ini aku, sayang...."

(Y/N) sungguh tidak percaya. Anak cupu yang 2 minggu lalu menyatakan perasaan padanya ternyata dalang pembunuhan berantai di kampusnya! Lebih parah lagi, selama seminggu ini, semua bukti mengarah padanya dan membuatnya menjadi tertuduh utama dalam kasus ini.

Dengan gerakan cepat, laki-laki itu sudah berada tepat di depannya lalu mencekiknya dan mendorong tunmbuhnya membentur lantai yang dingin di perpustakaan itu.

"(Y/N) sayang..... Inilah akibatnya kau menolakku.... Jika kau tidak mau menjadi milikku, kau tak akan menjadi milik siapapun.... Milikku.... MINE!!! AHAHAHAHAHA....!!"

(Y/N) terus berusaha memberontak, namun tenaga laki-laki itu sangat kuat. Matanya terbelalak lebar saat laki-laki itu mengacungkan parangnya tinggi-tinggi.

'Apakah aku akan mati sekarang....? Aku..... Tak ingin mati..... Seseorang..... Tolong....'

"Sekarang kau akan menjadi milikku seorang, (Y/N)!"

(Y/N) menutup matanya erat-erat, namun....

BUAAGGHHH!!

Suara pukulan yang begitu kuat membuat gadis itu membuka matanya dan melihat laki-laki yang menyerangnya tersebut terpental jauh karena dipukul dengan keras oleh laki-laki berambut merah dan laki-laki berambut pirang.

"(Y/N)-senpai!" Seru seorang gadis yang langsung memeluknya. Di dalam kegelapan, ia mengenalnya..... Elise tengah memeluknya.

"Senpai baik-baik saja? Apa ada luka?" Tanya Elise bertubi-tubi.

(Y/N) menggeleng pelan seraya menenangkan detak jantungnya.

'Aku... Selamat....' Pikirnya seraya bernafas lega.

Another FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang