Ep.1 : Usulan

17 1 1
                                    

Beberapa tahun kemudian
~18 Mei 2015~

"Haahh."desah Yeona.

Yeona melipat bajunya dengan tangan gemetar.
Barusan tadi dia terkenang dengan kejadian 10 tahun yang lalu,pada bulan ini,hari ini juga.
Hari yang....
Yang,ah,kalian tahulah apa.

Hari yang tak bisa dilupakan dan selalu melekat dalam benak. Bukan hari perayaan ulang tahunnya,bukan pula hari ketika Yeona sekeluarga berjalan-jalan piknik ke Gunung Halla yang indah.
Tetapi,hari dimana orangtuanya saling berteriak dan melemparkan barang-barang. Rasanya Yeona masih dapat mendengar teriakan papanya dan jeritan mamanya bergema dalam kepalanya.

"Anakku,sudah selesai membereskan baju?"

Yeona menoleh.Mama,atau Eomma,telah berdiri di depan pintu kamarnya.Masih berbekas luka yang diakibatkan serpihan kaca botol alkohol.Membuat kepala Mama seperti nampak tak lagi bulat dan rata.Yeona berpaling.Dia sangat membenci luka itu,nasib Eomma-nya,juga papanya.Kini,Mama telah bercerai dengan Papa,atau Abeoji.

"Sudah sepuluh tahun berlalu, tetapi luka itu belum hilang juga. Aku sangat membenci Papa."

Mama menghela nafas panjang. Putrinya masih trauma dengan kejadian sepuluh tahun lalu.

"Tidak,kamu tidak boleh membenci Abeoji-mu,Sayang."
"Tapi dia yang telah membuat Mama terluka."
"Kamu tidak boleh membenci Papa.Mama tidak pernah mengajarkan begitu."
"Aku tak bisa membiarkan Papa menyakiti Mama!!!"
"Sayang,tenanglah."
"Tapi,Ma....!"
"Itu sudah kejadian sepuluh tahun yang lalu.Lagipula,kami sudah berpisah.Sudah!Aku tak mau mengungkit-ungkit itu lagi."

Yeona terdiam,tak dapat membantah.Mama pun sama, dia hanya diam,sambil merapikan jepit anak semata wayangnya itu.

"Yeona,begini."

Yeona tak menoleh,tapi dia mendengarkan.

"Begini.....usiamu sudah 15 tahun.Kamu sudah hampir remaja dewasa.Karena itu,Mama ingin mengirimkanmu ke suatu asrama.Bukan asrama khusus putri,asrama campuran.Gimana, Sayang?Kamu perlu bergaul sedikit."
"Kenapa asrama campuran?Dan yang lebih penting; kenapa harus asrama?"

Mama kembali menghela nafas. Berusaha menemukan cara untuk menghadapi putrinya yang keras itu.

"Aku tak mau di asrama campuran.Aku benci lelaki,Ma."
"Ayolah,Putriku,please.Asrama khusus putri yang bagus terlalu mahal untuk ditanggung biayanya."
"Lalu kenapa harus yang bagus?"
"Tentu saja agar pendidikanmu juga bagus."
"Tak mau.Aku mau melanjutkan SMA di sekolah negeri biasa saja. Tak mahal,kan?"

Jleb.
Tepat sasaran.Mama bingung mau menjawab apa.Sebenarnya, ada suatu alasan tertentu,yang tak mau Mama libatkan Yeona dalam urusannya.

"Tolonglah....untuk sekali ini saja. Please?Ya,Nak?"

Mama terus mendesak.

Setelah beberapa menit berdebat,akhirnya Yeona terpaksa mengalah.

"Baiklah,aku akan masuk asrama."

Mama tersenyum lebar,gembira dan lega.
"Bagus,Nak.Baiklah,Mama akan daftarkan kamu lusa.Dan minggu depan mungkin kamu bisa langsung berangkat."
"Kenapa harus minggu depan? Lama sekali."

"Umm...karena....karena asramanya terletak di Seoul, Yeona."

Yeona membeliakkan mata.Kota Seoul,kota yang sangat ingin dia kunjungi.

"What?!Seoul?!!"

My Love Trilogy
~Ep.1 : Usulan~

Maaf kalau terlalu singkat ya, pokoknya enjoy reading! 😄😄

My Love TrilogyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang