Ep.2 : Berangkat

10 1 0
                                    

~25 Mei 2015~

"Semuanya sudah siap?"

Mama berkacak pinggang disamping Yeona yang sedang memasukkan beberapa barang- barang ke dalam koper bajunya.

"Sebentar lagi,tinggal peralatan mandi."
"Terus,yang kamu masukkan itu apa tadi?"
"Hmm....buku jurnal,earphone,  boneka Pororo,bantal kecil."
"Apa tak berat?Lalu mana hp dan charger hp-mu?"
"Hp-nya diatas meja,lagi di cas."

Mama duduk di atas kasur Yeona.Tanpa sadar mengelus selimut yang dipakai putri kesayangannya.
Hari ini,Yeona akan pergi naik kereta ke Seoul.Putrinya akan meninggalkan rumah kecilnya. Betapa sepinya nanti rumah ini!

"Yeona.....cepat sedikit.Keretamu akan berangkat jam 2 siang."
ujar Mama,mengalihkan pikirannya.

"Ya,Ma...."

"Semuanya sudah lengkap? Peralatan mandi,sudah?Baju tidur,baju ganti?Kamu sudah masukkan uang saku dari Mama belum?Baju seragam sudah kan?
Buku-buku pelajaran?Alat tulis? Oh iya,bagaimana dengan laptop kecilmu?Ayo,dicek lagi."

"Iyaaa."
Yeona agak heran,tiba-tiba Mama jadi cerewet.Meski begitu,dia tetap mengecek semua barang-barangnya dengan agak malas.
(Namun ternyata memang ada yang tertinggal,yaitu laptopnya.)

Dan akhirnya,sejam kemudian beres-beres selesai.
Yeona menoleh ke jam alarm-nya.Masih jam 10 pagi.

"Ma,sudah selesai."

Mama yang sedang melamun tersentak.

"Oh,iya.Sudah dicek semua?Apa yang ketingga-"
"Sudaaah,sudah semua kok Ma."

Mama tersenyum dan membelai rambut anak semata wayangnya itu.

"Iya,Sayang.Maaf,Mama terlalu teliti."
"Masih ada beberapa jam lagi. Enaknya ngapain,ya?"
"Gimana kalau kita pergi makan keluar?"

Yeona menoleh menatap mata mamanya,dengan senyum berseri-seri.

"Mau,Ma!Aku mau makan jajangmyeon."
"Ya sudah,yuk pergi."

Beberapa menit kemudian,Mama dan Yeona keluar dan mencari rumah makan di sekitar mall.
Lalu,mereka menemukan sebuah restoran yang terkenal enak makanannya.Mama dan Yeona memutuskan untuk makan disitu.

"Pelayan,pesan!"seru Yeona.Dia segera mengucapkan pesanannya tanpa melihat menu lagi,   jajangmyeon.Sedangkan Mama memesan kimchi asam-manis.

Ketika pelayan itu pergi,suasana jadi hening.Mama dan Yeona tak bisa menemukan bahan obrolan apapun.

"Ma...."
"Iya?"
"Sekolahku,seperti apa sih?"
"Ya seperti sebuah sekolah."
"Mama!"
"Hahahaha,ya...Mama mana tahu.Mama belum pernah kesana."
"Lalu kenapa Mama kirimkan aku kesana?"
"Yah.....memangnya kalau mau menyekolahkan anaknya itu mesti ke sekolahnya dulu?"
"Iyalah!"

Mama membuang muka, menggigit bibir.Yeona benar-benar keras dan berkulit badak.

"Sudah,Yeona.Kenapa sih kamu selalu bersikukuh begini? Bukannya kamu senang,akan melihat kota impianmu Seoul?"

Kini giliran Yeona yang membuang muka.Dia memang senang akan pergi ke Seoul,tapi bagaimana dengan Mama?Dan.... dia juga ingin tahu alasannya Mama mengirimkannya ke asrama.Padahal di dekat rumah mereka,ada sekolah SMA yang bagus,tak mahal juga.Biaya ke sekolah asramanya itu pasti lebih mahal.

"Aku cuma ingin tahu alasan Mama mengirim aku ke asrama."

Mama diam.
Yeona diam.

Sampai jajangmyeon dan kimchi pesanan mereka datang,Mama dan Yeona belum menyentuhnya.

****************

Kini tiba saatnya sudah.Sekarang sudah jam setengah dua.Yeona sudah harus berangkat ke stasiun.Sebelum itu,Mama mengecek koper Yeona berulang kali saat Yeona menyiapkan barang-barang untuk digunakan di kereta.

Setelah semua beres,Mama mengantar Yeona ke stasiun dengan taksi.
Di perjalanan,mereka diam saja, tapi Yeona bersandar pada Mama dan Mama menggenggam tangan Yeona erat.

Sesampainya di stasiun,Mama langsung memeluk Yeona.Sangat kencang.Dan hangat.

"Yeona....baik-baik kau disana ya,  Nak.....Seoul itu kota yang besar, hati-hati jangan sampai tersesat! Bergaullah dengan baik,jangan membeda-bedakan teman,tapi kalau soal cowok terserah.Mama tahu sih kamu trauma dengan laki-laki,tapi jangan dibenci dan dimusuhi.Toh,bukan mereka yang menyiksa Mama."

Yeona diam.Air matanya mulai meleleh.Dibalasnya pelukan Mama.Lima belas menit lagi dia harus masuk ke kereta.Lima belas menit lagi dia harus meninggalkan rumahnya,kota kecilnya,sahabatnya,dan Mama.

"Bergaul dengan siapa saja,tapi harus dengan teman baik-baik ya.Dengan teman yang selalu mendukung dan menghiburmu. Jangan teman yang tak jelas..... apalagi yang bandel.Jangan ya, Nak."
"Ya,Ma."

Hanya itu yang bisa keluar dari mulut Yeona.

"Sudah,Ma....aku harus masuk kereta lima belas menit lagi.Aku pergi ya,Mama."
"Eh?Oh,iya.Hati-hati ya Sayang. Jangan percaya pada orang yang tak dikenal,dan jangan segan bertanya kalau tersesat."
"Baik,Ma.....Yeona pamit dulu."

Yeona mendorong kopernya,bergerak menjauhi Mama.Setelah masuk ke ruang pemeriksaan,dia menoleh ke kaca.Mama masih berdiri disitu. Matanya yang bening berkaca-kaca.

Jess!Jess!
Kereta mulai bergerak,perlahan meninggalkan stasiun.Rasanya Yeona masih dapat merasakan pelukan hangat Mama.

Sresss.....

Yeona menoleh ke luar jendela. Hujan turun.Kereta kini berjalan semakin cepat,terburu-buru meninggalkan kota kecil tempat asal Yeona.

Mata Yeona berlinang-linang.

Dia menyandarkan kepala di jendela,dan merasakan dinginnya kaca jendela karena tetesan air hujan dan embusan angin.

Lalu gadis itu kembali teringat nasihat mamanya.

"....bergaullah dengan baik,jangan membeda-bedakan teman,tapi kalau cowok terserah.Mama tahu sih kamu trauma dengan laki-laki, tapi jangan dibenci dan dimusuhi. Toh,bukan mereka yang menyiksa Mama......"

Air mata Yeona menetes.

"Iya,Ma....."

Tapi dia sendiri pun tak yakin.

My Love Trilogy
~Ep.2 : Berangkat~

Mohon kritik dan sarannya ya,jangan lupa vote aku!
Makasih :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Love TrilogyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang