Seperti hari-hari biasanya, Jonathan bersama ketiga temannya selalu menyempatkan diri untuk hangout ditengah kesibukan mereka masing-masing. Mereka berkumpul di sebuah ruangan VVIP restaurant Prancis yang terkenal di Hollywood Hills.
Kali ini, hanya Adam yang tidak dapat hadir karena harus mengurus kekasihnya yang sedang bermasalah dengan kepolisian.
“Kalian tahu apalagi ulah Gemma kali ini?”Tanya Hanson kepada kedua temannya.
Jo tersenyum kecil sambil menghisap cerutu kuba nya. “Kencing di pinggir jalan?” ujarnya yang disambut tawa oleh Hanson dan Baron.
“Itu kurang ekstrim untuk ukuran Gemma. Aku yakin ia mematahkan leher seseorang!” ucap Baron yang lagi-lagi disambut gelak tawa mereka.
Hanson mendekatkan wajahnya ke arah kedua temannya, “Kalian salah! Ini lebih ekstrem lagi dan hanya dia lah satu-satunya wanita yang berhasil menjatuhkan harga diri seorang Adam!”
Jo dan Baron menatap Hanson dengan penuh minat.
“Dia menyebarkan foto naked Adam!” bisiknya.
Jo dan Baron saling menoleh dan tertawa dengan kencang. Mungkin hampir semua orang di dunia sudah melihat foto naked Adam memang tersebar di dunia maya, ia bahkan memprosesnya ke jalur hukum. Tapi, mendengar Gemma lah dalangnya mereka yakin Adam akan segera mencabut tuntutannya.
“Aku terkadang bingung tentang pola pikir Adam. Sudah jelas-jelas Gemma menolaknya, tapi masih saja dikejarnya.” Kata Jo.
“Jangan lupa, kau pun begitu Bro.” Sontak kalimat spontan Hanson membuat Jo terdiam.
“Maafkan aku. Aku tak bermaksud mengungkitnya.”
Yah, selama beberapa tahun ini tidak ada yang berani berbicara tentang batalnya pertunangan Jo dan Miranda. Mereka bersikap biasa dan seolah itu tak pernah terjadi. Hanya ketiga temannya yang tahu bagaimana hancurnya seorang Jonathan Albert Santos ketika tunangannya meninggalkannya. Lelaki itu selalu menunggunya dan tak pernah melepaskan cincin pertunangan mereka. Ia berubah untuk wanitanya.
“Santai saja. Itu bagian dari masa lalu ku.”ujarnya dengan tenang, seakan tanpa beban. Tapi, kedua temannya sadar bahwa Jo tidaklah sesantai yang ditunjukkannya. Hatinya ada digenggaman wanita itu. Miranda Edwards.