Prolog

160 62 56
                                    

Perkenalkan nama aku Veronica Putri, aku hanya seorang yang biasa, tak ada spesialnya dan tak ada yang menarik dari penampilanku.

Ketika aku menjalani ospek ada seseorang yang aku kagumi. Namanya Rendy. Nomor Induk Mahasiswa (NIM) membuat aku dan dia berbeda kelas karena aku memliki NIM ganjil, sedangkan dia NIM genap. Tapi ada beberapa dosen yang ingin kelasnya digabung dengan sistem mengajar dosen pertama dari awal hingga tengah semester dan dosen yang kedua dari tengah semester hingga akhir semester. Aku sangat bersyukur karena beberapa mata kuliah bisa satu kelas dengan Rendy.

Dia tidak menonjol dibandingkan dengan mahasiswa lainnya, tapi mataku bisa menangkap dia di tengah kerumunan mahasiswa. Aku selalu memperhatikannya dari jauh. Hingga lama-kelamaan rasa ingin memilikinya hadir.

Satu hal yang aku sadari bahwa impian bersamanya hanya ada di dalam angan-anganku saja. Diri ini tidak berani untuk berbicara bahkan menyapanya. Mendoakan dan mengagguminya dari jauh sudah cukup bagiku.

Ah ... andai saja NIM ku genap, akan kukontrak semua mata kuliah yang sama dengannya maka aku memiliki banyak kesempatan berbicara dengannya tanpa rasa takut.

Tanpa kusadari senyuman kecil terukir di bibirku ketika memperhatikannya. Awalnya aku pikir Rendy memiliki sifat dingin, tapi ternyata dia sangat dewasa, humble dan peduli terhadap yang lain. Akibat kepribadiannya itu banyak mahasiswi yang mencari perhatiannya, bahkan senior.

Haruskah aku melakukan hal yang sama seperti mahasiswi lain lakukan agar dia juga melirikku? Ataukah tetap seperti ini melihatnya dari jauh?

•••

Haii readers ... perkenalkan ini RENDY - work keduaku. Semoga kalian suka.

Aku butuh tanggapan, kritik, dan saran kalian dalam cerita ini agar di part berikutnya aku perbaiki.

Jangan lupa vote dan comment.

Terima kasih sudah mampir :)

Clara

Sept 14, 2019

RENDY [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang