Part 3

50 7 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh semuanya
________

Author POV

Akhirnya setelah kejadian di kantin, Sekar dan Bening pergi ke musholla untuk melaksanakan shalat dhuha.

Mereka berdua sedang memakai alas kaki kembali.

"Bagaimana? Setelah shalat perasaan kita sudah tenang kan?" tanya Bening

"Iya alhamdulillah Bening," jawab
Sekar

"Selain perasaan kita menjadi tenang, shalat dhuha juga bisa dijadikan bahan sedekah tubuh kita," ujar Bening

"Memang iya?" tanya Sekar

"Rasulullah SAW bersabda, "Setiap sendi tubuh setiap orang di antara kamu harus disedekahi pada setiap harinya. Mengucapkan satu kali tasbih (Subhanallah) sama dengan satu sedekah, satu kali tahmid (Alhamdulillah) sama dengan satu sedekah, satu kali tahlil (La ilaha illallah) sama dengan satu sedekah, satu kali takbir (Allahu Akbar) sama dengan satu sedekah, satu kali menyuruh kebaikan sama dengan satu sedekah, dan satu kali mencegah kemungkaran sama dengan satu sedekah. Semua itu dapat dicukupi dengan melaksanakan dua rakaat shalat dhuha." (HR Muslim dan Abu Dawud). Seperti itu hadistnya," jelas Bening

"Wow hebat," ucap Sekar

"MasyaAllah tanggapan yang benar Sekar," sanggah Bening

Sekar terkekeh pelan, "Siap, ustadzah! Gue salah, maksudnya MasyaAllah."

"Hmm.., Aamiin," sahut Bening

"Saya mau ke perpustakaan, mau ikut?" ajak Bening

"Gue ikut," ucap Sekar
________

Sementara itu di tempat yang berbeda, tepatnya kantin.

Terdapat Banyu dan teman-temannya.

Banyu bertanya, "Ahmad kemana? Kok enggak ada batang hidungnya tuh anak."

"Kayak lo enggak tahu kebiasaan si Ahmad," celetuk Matthew

"Iya lo sok lupa, jam segini ya dia di musholla," ungkap Fikri

Banyu menatap Fikri bingung lalu berkata, "Lah lo kan muslim kenapa enggak shalat juga kayak Ahmad."

"Hehehe cuma shalat sunnah kok," terang Fikri

"Meskipun hanya shalat sunnah, banyak keutamaan dan pahala jika dikerjakan," tukas Ahmad yang baru tiba.

"Lo mah shalat wajib gue perhatikan aja sering bolong," imbuh Matthew

Fikri terkekeh pelan, "Hehehe bener juga sih."

"Cepet tobat lo Fik," tukas Banyu

"Nanti aja tobat nya senang-senang dulu," jawab Fikri

"Berarti lo masuk neraka jalur undangan," celetuk Ahmad

"Ihh amit-amit, lo doa nya jelek," gerutu Fikri

Ahmad berkata tajam, "Aneh aja enggak melaksanakan perintah Allah pengen masuk surga, lucu tahu enggak."

"Bener lah kata si pak ustadz Ahmad," seru Banyu

"Kita berdua aja rajin pergi ke gereja kok," pungkas Matthew

"Si Ahmad juga rajin pergi ke masjid, lah lo ngapain aja?" sindir Banyu

"Iya iya gue tobat," ujar Fikri

Ahmad berkata, "Tobat yang bener jangan kayak tobat sambal."

"Iyaelah. Bahas yang lain deh," balas Fikri

"Lo enggak pesan makanan, Mad?" tanya Banyu

"Enggak," jawab Ahmad

"Diakan puasa Banyu," sahut Matthew

"Gue lupa sorry ya," balas Banyu

"Santai," pungkas Ahmad

"Kayaknya tiap hari pasti ada aja pertunjukan menarik," celetuk Fikri

"Maksudnya?" tanya Banyu heran

"Ya tentang si cewek alim itu," jawab Fikri

"Lagian pake baju kayak mau ke pengajian," kata Matthew

"Betul banget tuh enggak risih apa ya makai nya yang lihat aja risih," sahut Banyu

"Pernah gue lihat dia juga enggak mau tuh salaman sama laki-laki. Emang sok suci banget tuh cewek," cerca Matthew

Ahmad berkata, "Enggak ada yang salah dan aneh kok, apa yang dilakukan cewek itu sesuai ajaran agama."

"Yang pertama kalian menyebut bahwa pakaian yang di gunakan seperti ingin pergi ke pengajian, itu salah besar. Pakaian itu dipakai untuk sehari-hari bukan hanya ke pengajian, yang terpenting cewek itu menutup aurat dengan benar. Dengarkan arti surat An-Nur ayat 31 baik-baik.

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."

"Yang kedua kalian bilang cewek itu enggak mau salaman dengan laki-laki, cewek itu benar karena tidak boleh berjabat tangan dengan laki-laki yang bukan mahram. Tetapi cewek itu tetap menangkupkan kedua tangannya di dada? itulah yang benar."

"Berarti itu cewek berpegang teguh dengan agama-Nya," timpal Banyu

"Gue punya ide bagus untuk menguji keteguhan itu cewek," ucap Matthew

"Gimana kalau kita.....

Bersambung...

Hallo Nur balik lagi nih...

Nur sementara enggak update di lapak Aku Harus Bagaimana.

Kasian cerita ini dianggurin lama wkwk.

Update cerita ini sebagai kado ulang tahun Nur, kemarin Nur ulang tahun loh 🎂😅

Cerita ini dibuat bukan untuk menggurui tetapi sebagai pembelajaran untuk kita semua, Nur juga belajar dari cerita ini juga.

Jangan lupa vote dan comment

Terimakasih ya sudah meluangkan waktu untuk membaca.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

~ Siti Nurjanah

Cirebon, 15 September 2019

Lengkara [ H I A T U S ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang