Musuh

28 4 0
                                    

Jatuh hati tidak pernah bisa memilih. Tuhan memilihkan.
Kita hanyalah korban.
Kecewa adalah kosenkuensi.
Bahagia adalah bonus.

- Fiersa Besari

oOo

Nathan menghempaskan tubuhnya yang lelah di atas sofa. Kepalanya pusing, badan nya lelah. Tugas kuliah bukan main banyaknya. Ia benar benar membutuhkan liburan setidaknya dua hari.

Nathan memaksakan dirinya bangkit dari posisinya, dengan gontai ia melangkah menuju kulkas, ia butuh cairan. Setelah puas meneguk segarnya air dingin. Ia merogoh handphonenya yang sedari tadi bergetar.

Notif dari grup yang berisikan sahabatnya sangat heboh.

Korban Masa Lalu

Angga   : Eh anjir Lucinta Luna ngelabrak Deddy Corbuzier woi, trending lagi di youtube, asek dah

Bobby  :Haha ngakak gue anjir nonton nya, pakek buka baju segala. Silikon aja bangga, heran gue tuh.

Bayu     :Cih gitu gitu, kemaren lu omongin juga tuh body ny si LL Bob, lu blng apa? "Kalau gue jadi cowoknya LL mah, puas" Sadar marmud sadar.

M.Fattah: Lagi ngomongin gue ya lu pada?

Masih banyak lagi, Nathan terlalu malas untuk membacanya. Ia tidak tertarik dengan pembahasan tentang seseorang yang jenis kelamin nya saja masih di pertanyakan.

Nathan bosan, perutnya juga sudah meronta ronta untuk di isi. Dia memutuskan untuk makan bakso tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Sekalian berolahraga, Nathan memilih untuk berjalan kaki, menikmati angin sore. Saat melewati sebuah taman, Nathan melihat sepasang anak kecil sedang berdebat, Nathan menghentikan langkah kakinya saat mendengar percakapan dari anak kecil itu.

"Kenapa sih Edo selalu ganggu Nita? Nita capek di ganggu terus."

"Kan Nita musuh Edo, jadi Edo gangguin Nita deh."

Setelah itu anak kecil tersebut kembali berlarian, melewati Nathan yang tertegun mendengar perkataan dari anak kecil yang di panggil Edo

'Musuh ya'

Nathan tersenyum miris mendengar kata itu.

oOo

Memandangi langit malam penuh bintang di balik jendela kamar, adalah hal yang selalu di sukai oleh seorang gadis bersurai panjang itu.

"Bisa gak lo berhenti natap bintang, dan bantuin gue ngerjain ini tugas?" Gadis itu mengalihkan pandangnnya dari bintang, menatap temannya yang sedang menggaruk belakang kepala.

"Gue lagi malas mikir, gue juga udah ngerjain bagian gue, lo usaha sendiri lah."

"Ya elah Thika lo perhitungan baget sih, ini gue udh pusing tujuh keliling."

Gadis yang di panggil Thika itu memutar bola matanya malas, berjalan menuju kasur. Lalu mengambil laptop yang berisikan tugas mereka, melihat apa saja yang sudah di kerjakan oleh temannya itu.

Thika memandang horor laptop yang ada di didepannya, lalu menoleh kearah samping dimana temannya berada sedang cengengesan. Thika menghela nafas lelah dan memijit pelipisnya.

SerotoninTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang