part 2

47 10 0
                                    

"Hingga detik akhirpun kau selalu menjadi orang yang pertama meredam emosiku."
~Cantika ayunindya ~

🍃

-Perjalanan

Gue dan nyokap pergi dari rumah berjalan menelusuri stasiun kereta.

Saat kami berada di dalam kereta, gue penasaran banget, pengen tau kenapa mamih gue ngajak pergi dari rumah? Apa gue bakalan jadi anak broken home? Rasanya sangat sulit bertengkar dengan isi kepala sendiri.

"Mamih? Sebenernya ada masalah apa si?" Tanya gue kan kepo.

"Kita sekarang cari tempat tinggal di Jakarta. karena papah mu sudah pergi meninggalkan mamih saat ini. Papah sudah tidak peduli dengan kita," ibu pun menangis dengan terisak isak.

"Hah? Maksud mamih? Tika bakalan jadi anak broken home? Ngga mih! Mamih bercanda kan? Kalian baik-baik aja kan? Mih tolong jawab...?"

"Mungkin bisa di bilang begitu tik, mamih sudah cape dengan sikap papah mu yang egois, hanya bisa menyalahkan mamih. Tapi kamu tenang aja, kita akan mengawali kehidupan baru, mamih akan mencari pekerjaan di sana dan mamih akan membuatmu bahagia walaupun tanpa seorang ayah dalam dirimu" Mamih pun langsung memeluk ku.

"hiks hiks hiks" gue berteriak sekeras mungkin tidak peduli dengan keadaan di sekitar yang anggap gue aneh.

Saat ini, gue merasa bersyukur masih memiliki seorang ibu, yaa Devina amalia dia adalah seorang ibu yang paling berharga bagi gue.

"Cantika? udah ya sayang? kamu tetap menjadi anak mamih okeeey? Jangan nangis dong nanti cantik nya luntur hehe" mamih pun mengusap air mata yang terus jatuh di pipiku.

"Hmm.. Tika kan emang udah cantik dari lahir mih masa iya si luntur"

"uuhhhh ngambek ni ceritanya mamih cuman bercanda sayang, kamu tetap anak tercantik bagi mamih" mamih pun mengecup keningku.

Dan gue hanya bisa terdiam seolah-olah mulut gue membisu, tatapan gue yang kosong menatapi perjalanan yang hampa ini.

Rasanya gue ingin berteriakk sekeras mungkin dan gue berjanji gue bakal balas perbuatan papah gue selama ini.

Tuhan? Mengapa kau membuatku seperti ini? Akankah aku bisa menjalani semuanya tanpa ayah? Aku ingin keluargaku dulu yang harmonis penuh canda tawa...

Tersulut dalam emosi, memendam segala amarah dan menatap benci.

Hampa.. hancur.. gagal

Nyatanya tidak semua seorang ayah menjadi cinta pertamanya ternyata bisa saja sebaliknya.

Tapi ....mamih begitu tegar dalam menghadapi semua ini, mamih tidak pernah mengeluh dalam hal ini, mamih mencoba menghadapi semuanya dengan baik seolah-olah hal itu tidak pernah terjadi.

Mamih, Cantika bakal berusaha buat mamih bahagia. Cantika janji mih apapun itu Cantika turuti kemauan mamih.

(Batin Cantika)

🍃

Setelah sampai di Jakarta, gue sama nyokap mencari rusun atau yang sering di sebut rumah susun. Gue nyari rusun yang kosong, meski rumah itu tidak seperti rumah gue yang dulu, tapi gue bersyukur bahwa gue masih ada tempat tinggal.

CantikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang