Menikah?

28 2 0
                                    

Author pov

Setelah melewati perjalanan kurang lebih 30 menit, akhirnya mereka sampai di sebuah cafe. Tanpa basa basi, Jihan langsung bertanya tentang maksud dan tujuan Hans

"Sebenernya...ada apa kamu datengin aku?" Kata Jihan yang mengalihkan pandangan keluar kaca.

"Hmmm...Han..aku mau bilang sesuatu sama kamu" Hans memegang dan mengelus kedua tangan Jihan

"Bilang apa?" Sahut Jihan dengan datar

Raut wajah Hans sudah mulai gugup, tangannya gemetar, sementara tubuhnya terus mengeluarkan keringat dingin sampai-sampai bibirnya tidak sanggup berkata-kata lagi kepada Jihan.

Melihat keadaan Hans yang membingungkan Jihan kembali angkat bicara

"Hans...sebenernya aku juga mau ngomong sama kamu.." nada suara Jihan mulai melemah

"Ng-ngomong apa apa Jihan..?"

"Maafin aku Hans..maafin aku" Jihan tidak kuat menahan air mata yang sudah menggenang dipelupuk matanya

"Maaf?"

"Maafin aku karna udah nolak lamaran kamu Hans ..."

"Tapi Han..."

"Tapi sekarang aku mau Hans ....aku mau jadi istri kamu" Jihan berkata dengan tegas dan menghapus jejak air matanya

"Tapi Jihan, sekarang aku ga bisa. Aku harus nyelesain masalah sama seseorang"

"Kenapa Hans ? Ada apa ? Bukannya ini yang kamu mau hah?" Jihan kembali menangis

"Aku belum bisa ceritain ke kamu sekarang Han...ini bukan waktu yang tepat"

"Lalu kapan Hans ? Segitu bencinya kamu sama aku, sampai-sampai kamu ga mau nerima aku lagi" tangis Jihan kembali pecah setelah mendengar pernyataan Hans "Aku ga benci sama kamu Han..dan itu ga akan pernah terjadi. Aku sayang sama kamu, sebagai wanita kedua selain ibuku" yang tadinya Hans berada di sebrang meja, sekarang Hans duduk disamping Jihan. Memeluknya dengan sayang dan menenangkan Jihan " Udah Jihan..jangan nangis lagi ya. Aku ada disini ..kamu ga akan sendirian sayang.."

"Hans..." panggil Jihan sambil merenggangkan pelukan Hans

"Iya kenapa Han?"

"Aku boleh minta sesuatu dari kamu ga?"

"Apapun itu sayang..." setelah mendengar ucapan Hans, senyum tipis mengembang di bibir mungil Jihan, sambil menatap Hans dengan lekat

"Kamu mau janji kan ga akan ninggalin aku? Apapun keadaannya?"

Jjjdeerrr
Perkataan Jihan sontak membuat Hans terdiam. Dia tidak mau berjanji, karna bisa saja dia tidak bisa menepatinya. Tapi Jihan adalah wanita yang dia sayang sepenuh hatinya, dan tidak ingin membuat Jihan kecewa apalagi sedih

"Hans...jawab dong, kok kamu diem aja ?"

"Aahhk hmm..iya Han..aku janji ga akan ninggalin kamu" maafkan aku Jihan. Kalau seandainya aku tidak bisa menepati janjiku. Aku sayang kamu Jihan batin Hans.

"Oh..iya ada yang aku ceritain ke kamu"

"Cerita apa Han? Kamu ada masalah?"

"Hmm..bukan masalah lagi Hans...tapi lebih tepatnya petaka..."

"Hah?" Hans mulai tidak mengerti dengan ucapan Jihan "Belakangan ini mama sama papa sering banget ribut...dan lebih parahnya lagi..." Jihan diam sejenak "Papa mau nikah lagi Hans" Jihan mendongak menatap Hans "Whatt??"
"Iya Hans, karna selingkuhan papa katanya hamil. Dan itu juga alasan aku nolak lamaran kamu. Aku ga mau kamu pusing gara-gara masalah aku Hans ..." Jihan kembali menangis dipelukan Hans 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Strong WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang