chapter 3

22 1 0
                                    

Sret

Suara decitan kursi yg saling bersentuhan dengan lantai itu terdengar nyaring di ruangan bau obat bernuansa putih tersebut.

Gadis itu tersenyum ramah kepada seorang namja berpakaian jas putih yg lebih tua darinya itu.

"Kau kemna saja Rose?" Tanyanya.

"Eh maafkan saya dok, saya smpt ada urusan mendadak " Ucapnya tak enak.

"Ywdh gpp, lain kali kalo saya suruh kamu temui saya, segeralah temui, karna ini penting soal kesehatanmu" ucap Seseorang yg tak lain adalah Dokter Lee.

"Iya dok saya tidak akan mengulanginya lagi" Rose

Dokter tersebut tersenyum dan menganguk.

"Hasil lab kamu sudah keluar Ros" Ucapnya

"Benarkah bagaimna hasilnya? " Rose

Sang dokter tersenyum miris.

"Maafkan saya, tapi Penyakit yg diderita oleh mu sudah kronis, kamu hanya punya waktu beberapa bulan ataupun minggu lagi" Dokter Lee

Deg

Bruk

Rose kaget dengan suara pintu yg terbanting, Ia segera menyimpan novel Romansa kesukaannya di atas nakas samping tempat tidurnya.

"Itu awas kejepit" Ucap suara diluar sana. Suaranya berasal dari ruang tengah.

"Kaki lo itu awas, g masuk ini"

"Kayak kenal suaranya" Gumam Rose.

Rose segera Turun menuruni anak tangga, setibanya dibawah ia melihat Taehyung dan Jin yg sedang membopong badan Jimin dan menidurkannya dia Sofa.

Rose yg panik takut akan sesuatu terjadi terhadap jimin pun segera berlari ke arah mereka.

"Kak tae kak jin, kak jimin kenapa? " Tanyanya panik.

"Lah ko ada l disini? " Tanya Jin.

Rose tak menjawabnya, ia malahan sibuk memeriksa tiap tubuh jimin yg sedang terbaring di atas sofa.

"Kak jimin kenapa kak? " Tanyanya sekali lagi.

"Dia mabul" Jawab tae

"Hah mabuk!" Rose.

"L jagain dia ya Ros, Kita mau pulang dulu" Jin.

"Jan Ngomong ato ngelakuin yg aneh² jimin kalo mabuk suka g pernah bisa ngontrol diri sendiri" Tae.

Rose menganggukan kepalanya pelan, Tae dan Jin sudah pulang, kini tertinggal hanya Mereka berdua, Dengan cekatan Rose membuka sepatu dan kaus kaki yg jimin pakai.

Membenarkan posisi jimin yg agak miring, Rose membawa air hangat dan mengompres jimin dengan handuk kecil. Setelahnya ia mengelap seluruh tubuh jimin dari luar tanpa harus melepaskan jaket denim dan Kaus Abu² milik jimin.

Setelah merasa beres ia membopong jimin ke dalam kamarnya, Menidurkan pria itu di ranjang king size nya.

"Huft selalu saja begini, kapan kau sadar kak, Perbaiki dirimu sebelum kau menyesal kedepannya nanti" Gumam Rose.

Gadis itu mematikan saklar lampu dan menyalakan lampu tidur untuk jimin, sebelum menutup pintu gadis itu melirik sedikit kearah jimin dan tersenyum.

"Good night kak, nice dream" Ucapnya.




Sinar Sang surya lolos memasuki celah² jendela sebuah kamar membuat Sang Mpu melenguh karena sinarnya yg menggangu tidur nyenyaknya.

"Aish sialan, Ini sebabnya w g suka ama matahari, mengganggu, panas, membuat orang² malas untuk beraktipitas" Gerutunya sendiri.

Ia segera bergegas memasuki kamar mandi dengan langkah gontai. Disisi lain seorang gadis sedang tersenyum kearah cermin, Bibirnya yg pucat dan matanya yg mulai nampak warna kekuningan.

"Bibirku sangat pucat, aku akan pakai ini sedikit" Ucapnya sambil mengoleskan lipstick berwarna pink baby di bibir mungilnya.

"Ini lebih baik"

Rose mengambil sisir, dan menyisir rambut panjangnya dengan santai. Saat selesai ia akan menaruh sisir tersebut di meja tiba² matanya terhenti di sana, dimna banyak rambut dia yg ikut menempel disana.

"Ra rambutku" Ucapnya pelan

Satu tetes air mata mengalir di pelipis menuruni pipi yg kini nampak tirus tersebut.

Kepalanya tiba² pusing seakan Semuanya memutar semakin cepat dan sangat cepat.

Bruk

Semuanya gelap.

hae00chan







Next?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

two - Month___Challenge•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang