Diary Pecandu Kopi

12 3 1
                                    

Aku dengan seluruh keterpurukan, hingga sebuah goresan tak lagi ku hiraukan. Aku dengan masa lalu penuh mimpi, kini tak lain hanya merasa sepi. Bahkan tawaku pun penuh dengan kepalsuan, di tutup dengan rapi oleh tabir kemunafikan. Dimana? Dimana hati yang dulu selalu mempunyai cita cinta gelak tawa riang bersama semesta.

Diary Pecandu KopiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang