Keberadaan manusia, satu sama lain, bahkan bagi sang semesta sebenarnya tak lebih dari kehadiran sebuah titik dalam suatu gambar. Keberadaan kita, tidak pernah tereksistensikan oleh semesta, bahkan oleh satu sama lain. Pantaskah kita merasa bahwa kita adalah pusat dari semesta?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Catatan
RandomSebuah Bentuk Penuangan Pola Berpikir Abstrak, yang biasa dinikmati dikala sepi