02. Awal dari kisah

93 7 0
                                    

"Hai.. Vanesha" laki laki dengan paras cerah, kini sedang menatapku dengan raut muka aneh.

"Ada yang salah denganku?"

Seketika Alvin menggeleng.

"Bukan.. hanya saja kau terlihat begitu.. ah sudahlah abaikan" aneh. Itu yang bisa aku lihat dari perilakunya. Memang Alvin adalah anak yang suka bergaul ketimbang diam di lapangan basket sembari menatap kosong.

"Em... Baiklah, aku akan masuk dan kau mau kemana sepagi ini?"

"Ah.. hari ini aku mendapat piket di perpustakaan bahkan aku belum siap melakukannya" wow. Ternyata Alvin adalah seorang kutu buku? Aku tak menyangka bahwa dia mempunya bakat terpendam selama ini.

"Baiklah.. doakan saja aku bisa membantumu nanti" hanya saja. Itulah ekspresi diriku kepada Alvin. Mungkin aku melakukannya supaya terhindar dari perlakuan kakak kelas yang di sebut sebut menjadi osis.

...

Kelas tampak sepi. Apa ini yang dinamakan masuk kelas pagi. Ah ini terasa lebih nyaman bahkan, aku bisa berlarian kesana kemari dan mengecek laci meja siswa.

Apa kau tidak ingin kembali lagi bersamaku? Menjalin cinta di sela sela waktu

Tulisan apa ini. Begitu norak dan menjijikan untuk dibaca. Yap itulah tulisan yang aku baca di meja milik Jina. Aku tau dia bisa ganti ganti pacar dalam waktu sebulan.

"Permisi"

"Jina? Em maaf.. tadi aku hanya tidak sengaja berdiri disini karena aku sedang memikirkan Alvin... dia begitu kesal hari ini" ucapku dengan bohong. Aku tau jika aku tidak bohong, mungkin Jina mencurigaiku.

"Eh.. Alvin? Dia begitu antusias dengan perpustakaan bahkan dia mendapat tugas piket hari ini" suara Jina begitu nyaring. Apalagi suara cempreng khas nya menggema di sudut sudut kelas.

"Baiklah.. aku akan segera membantunya"

Sebelum aku keluar kelas dan menaruh tas ransel ku.

"Pagi Vanesha..." sudah ku duga pasti si pengganggu itu datang lagi.

"Sha.. kau mau kemana?"

"Bukan urusanmu" ucapku dengan nada dingin. Dan berjalan keluar menuju perpustakaan membantu Alvin. Begitu kasihan jika dia mendapat tugas piket hari ini.

"Vin.." panggilku sambil mencari Alvin.

"Eh Vanesha? Kau tidak membawa pacarmu bukan?"

"Pacar?.. siapa?" Apa kau pernah merasakan hal seperti ini. Bahkan aku tidak memiliki pacar sama sekali. Aneh.

"Itu.. kak Rio?" What. Aku? Dengan si peganggu. Bahkan aku merasa risi dengan dia.

"Bukan" samar samar aku tertawa hambar supaya ia mempercayai omonganku.

"Owh.. kirain, soalnya orangnya dari tadi ngikutin lo" hah. Ngikutin

Dengan cepat aku berbalik badan dan mendapati kak Rio yang tersenyum ramah.

..

Jadi ini cerita yang agak rumit di tebak. Hehe😁

Nah kalo kalian penasaran jangan lupa di share ke temen, saudara, supaya cerita ku makin terkenal di Wattpad.

Dan jangan lupa di klik bintangnya.

Oke? Itu aja

Bye..

Summer RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang