Rumah terasa sepi.
Ibu sedang menonton televisi dan ayah sedang pergi bekerja. Junmyeon telah kembali ke perantauan. Jongin tidak punya teman bermain.
Jongin menatap ibu sambil mengunyah kue kering buatan ibu.
“Ada apa Jongin?” Tanya ibu. Rupanya ibu menyadari Jongin yang menatapnya.
“Ayo main! Jongin bosan menonton tivi.”
Ibu pun mematikan televisi dan menemani Jongin bermain. “Jongin mau main apa?”
“Hide and Clap!”
Ibu termenung memikirkan sesuatu.
“Aku pernah main hide and clap bersama hyung!” Jongin berseru riang.
Lalu Jongin berlari masuk ke kamarnya dan membawa keluar sebuah kain untuk menutup mata.
“Apa mata ibu harus ditutup?” Tanya ibu ragu.
Meskipun mereka tidak tinggal di rumah tua yang menyeramkan, ibu tetap merasa takut. Siapa yang tahu kalau rumah ini berhantu? Bagaimana jika hantu itu mengerjainya seperti dia mengerjai Carolyn Perron di film The Conjuring?
“Ayo, bu!” Jongin menarik-narik ujung baju ibu. “Apa dia juga boleh ikut main?”
“Dia?”
Jongin mengangguk lalu menoleh ke sudut ruang tivi itu. “Dari tadi dia menangis karena tidak ada yang mau bermain dengannya.”
Telapak tangan ibu tiba-tiba dingin dan berkeringat. “Dia siapa, Jongin?”
“Disana,” Jongin menunjuk sudut ruangan itu. Tapi ibu tidak melihat apapun.
“Aku sudah bosan mendengarnya menangis. Dia bilang dia ingin bermain hide and clap bersama ibu.”
Dan seketika kaki ibu lemas..
