O1

483 76 21
                                    





"Kamu matikan rokoknya, atau saya
adukan kepada Guru?"

Ancaman tersebut hanya di anggap angin lalu saja oleh lelaki yang baru saja menyalakan rokoknya.

Yang mengancam, tentu saja merasa agak kesal karena diabaikan.

Nekat, ia merebut paksa puntung rokok yang sudah menyala tersebut dari tangan lelaki dengan surai hitam legam dihadapannya.

"Hei? Balikin!"

Cha Junho, lelaki tersebut mencoba mengambil kembali rokoknya yang telah direbut oleh pria berbibir tebal.

Demi apapun, dia terlalu ikut campur.

Lelaki dihadapannya menggeleng tegas, "Taati aturan sekolah. Atau kamu mau masuk Ruang BK?"

Junho melirik ke seragam lelaki dihadapannya dan menemukan name tag nya.

Kim Yohan.

"Tolong deh, gausah sok.
Emang lo siapa juga ngatur ngatur?" Tanyanya judes, tak lupa tatapan sengit yang ia lontarkan.

Bukannya merasa takut, lelaki bernama ‘Yohan’ tersebut justru terkekeh pelan.

"Saya Yohan, Ketua OSIS, kalau kamu
belum tahu" ia tersenyum sembari mengulurkan tangannya. Sedangkan
Junho merotasikan bola matanya.

"Oh, bangga nih sama jabatan 'Ketos'? Makanya sok nyuruh orang, gitu? Sok suci bener"

Yohan tetap pada mimik wajahnya, tersenyum simpul. Lalu menarik tangannya yang tidak dijabat sama sekali.

"Saya kakak tingkatmu, alangkah
baiknya kamu memanggil kak–"

"Lah ogah?!"

Junho melirik Puntung rokok yang seharusnya berada di tangan Yohan.

Namun, hilang.

Yohan tersenyum lebar ketika melihat
Junho yang kebingungan mencari dimana
rokoknya.

"Saya sengaja alihin perhatian kamu. Jadi selama kamu sibuk meladeni saya, rokok itu sudah saya buang"

Lalu mengangkat sepatunya, dan memperlihatkan puntung rokok yang gepeng karena diinjak.

"Lagipula, wajah lucu seperti ini tidak pantas untuk merokok. Sama sekali bukan gayamu"

Cubitan gemas mendarat di pipi Junho.
Dan tentu saja ditepis kasar olehnya.

"KIM YOHAN BRENGSEK!!"

°°°

Disinilah Junho berada,

Ruang BK.

Bagaimana bisa? Tentu saja bisa,
Kim Yohan yang melaporkan kepada
Guru.

Dalam hati, Junho menyumpah serapahi Yohan yang tengah duduk di sampingnya.

Oh, jangan lupakan cengiran anehnya.

"Cha Junho?"

Panggil Bu Eunbi. Yang dipanggil mendengus kasar, lalu mengangkat tangannya.

"Benar kamu merokok?"

Tanya wanita tersebut dengan suara lembutnya, "Ya" jawab Junho pelan.

"Ibu terkejut, padahal dulu kamu bukan pribadi yang seperti ini.

Kenapa? Apakah ada masalah sehingga kamu seperti ini?"

Tangah halus gurunya menyentuh permukaan kulit tangan Junho, lalu mengelusnya.

Tanpa sadar pula, Junho menepis tangan Bu Eunbi kasar. Reflek.

Ingat, Junho itu benci Skinship.

"A–ah?"

Junho,Bu Eunbi, dan Yohan
sama sama terkejut.

Lelaki dengan surai hitam legam
tersebut menunduk berberapa saat.

"Hei, kamu tidak apa apa?" Kini Yohan
yang bertanya sembari memegang bahunya.

Junho bangkit dari posisinya "Maaf,"
lalu berjalan pergi dari ruang BK.

Keduanya hanya bisa diam, terlalu terkejut dengan perilaku tiba tiba Junho

"Yohan, bisa ibu titipkan Junho?
Ibu pikir akan rumit memahami sifat Junho karena saya seorang perempuan.

Terlebih lagi kamu seorang lelaki, pasti lebih paham dengan sifatnya. Tolong ya?"

Yohan terdiam awalnya begitu mendengar ucapan Bu Eunbi yang mendadak.
Namun ia langsung mengulas senyum

"Tenang, serahkan saja kepada saya"
Finalnya, lalu pergi menyusul Junho yang
ia yakini pergi ke roof top.





°°°

gataulah gabut ini, ada yang minat ga?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

l i e ;-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang