Daegu

870 72 11
                                    

Sorry for the long update🥺👉🏻👈🏻 MENGANDUNG MATURE CONTENT AND VULGARITY!!!
Aku lagi mabuk lagu cannibal (di mulmed) btw wkwk
.
Enjoy!
.
.

Jennie menatap gemas Yoongi yang sedari tadi berceloteh tentang kota kelahirannya, Daegu.

Bibir tipis dan semanis cherry itu terus saja berceloteh, sesekali mem-pout kan bibirnya membuat Jennie ingit menggigitnya, namun Jennie sadar kalau mereka sedang berada di Rumah nenek Yoongi.

Iya, mereka sudah berada di rumah nenek Yoongi btw, rumah yang tidak semewah rumah keluarga Jennie ataupun mansion Jennie, rumah kecil tersebut hanya dilindungi dengan atap aluminium yang kapan saja dapat terbang kalau ada badai atau angin yang deras.

Memikirkannya membuat Jennie penasaran tentang masa lalu Min Yoongi, dimana orang tua Yoongi? Apakah Yoongi dulu sekolah? Apa makanan kesukaan Yoongi? Warna kesukaannya? Hari kelahiran Min Yoongi saja Jennie tak tahu.

Yang Jennie tahu adalah Yoongi dapat memuaskannya dan adalah pria yang polos.... sebelum bertemu dengan Jennie.

Jennie sadar perbuatannya keji, mengurung Min Yoongi untuk kepuasannya sendiri tanpa memikirkan kepuasan Yoongi. Tetapi namanya juga Egois, sifat iblis. So who cares?

***

Jennie mengusap surai rambut Yoongi dengan lembut, sesekali mengecup dahi Yoongi. Btw, saat ini Mereka ada di kamar kecil dan sempit Yoongi, meskipun merasa tidak nyaman tetapi dengan sebaik mungkin Jennie menyembunyikannya.

Yoongi melirik Jennie yang sedari tadi mengobservasi kamarnya, "Apakah Mom merasa tidak nyaman?" Tanya Yoongi, membuat Jennie tersentak.

"T-tidak! Aku nyaman kok" Jennie tersenyum meyakinkan, berusaha tidak menyinggung perasaan Yoongi.

Yoongi mendudukkan dirinya dan menghela nafas, "Maaf...sudah membuatmu tidak nyaman. S-seharusnya..."

"Ssshh..sudah." Jennie mengecup bibir Yoongi singkat, mengalihkan perhatian sang sugar baby yang mulai meracau.

"Daripada Kita tidak melakukan apa-apa, bagaimana jika Nini plays with her toy?", tanya Jennie sembari mengelus paha Yoongi sensual.

"T-tapi...Nanti nenek-"

Perkataan Yoongi tak di gubris, Jennie membuka celana Yoongi beserta celana dalamnya, menampilkan batangnya yang tegang.

"Woah" Mata Jennie berbinar melihat toynya, membuat Yoongi merona merah.

Jennie megecup ujung penis Yoongi dan memasukan toynya ke dalam mulutnya,

"Arghh.." Yoongi memejamkan matanya nikmat, mendorong kepala Jennie lebih dalam dan memaju mundurkan kepala sang noona,

Menghentakkan kepala Jennie lebih cepat hingga mencapai klimaks dan menyemburkan spermanya pada mulut kecil Jennie.

Gulp

Jennie menelan sperma Yoongi dengan tatapan seduktif, membuat Yoongi tegang kembali.

"Undress me" perintah Jennie.

"If you beg me first and act cutely" Yoongi menyeringai, menantang Jennie.

"Pretty please, daddy? I'm so needy. I need my toy inside me" ujar Jennie sembari meremas dada-nya.

"Anything for you" Yoongi menundukkan dirinya dan melepas baju Jennie, namun..

Tok tok!

Suara ketokan pada pintu, mengangetkan kedua manusia yang sedang bergumul.

"Sayang, saatnya makan malam." Ujar sang Nenek pelan.

"Ahhh...Iya nek!" Yoongi memakain baju Jennie kembali begitu pula dengan dirinya.

Dan mereka berdua pun keluar dengan perasaan yang campur aduk.

***

Disinilah Mereka sekarang, setelah memakan dengan lahap, mereka mengobrol bersama.

"Jadi, sudah berapa lama kalian bersama?" Tanya sang nenek pada Jennie.

"Satu setengah tahun, Nek" jawab Jennie sopan.

"Oooh, terima kasih ya, sudah menerima Yoonie apa adanya." Nenek Yoongi mengelus surai rambut Jennie lembut, membuat Jennie tertegun. Seketika teringat akan ibunya yang sangat dirindukannya.

Dan sebuah ide terlintas dikepala Jennie,
"Apakah nenek ingin pindah ke Seoul bersama kami?" Tanya Jennie.

Sang Nenek tersenyum lembut "Nenek tidak akan pernah mungkin meninggalkan rumah yang terdapat banyak sekali memori, rumah ini hartaku yang berharga. Tetapi terima kasih, sayang. Kamu anak yang baik."

"Nek, sudah malam. Kami tidur ya" tiba-tiba Yoongi berbicara, mata sayunya tertutup.

"Ah iya! Ya sudah kalian tidur sana. Selamat malam!"

"Selamat malam, Nek"

Dan malam itupun ditutupi oleh sejuta pikiran dalam otak Jennie.

TBC

Capek, maaf alurnya gak jelas. Jaga kesehatan ya kalian❤️💜

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Master ¦ myg.kjnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang