Prolog

12.4K 325 4
                                    


LEDAKAN keras berasal dari hutan tujuh pagoda, menciptakan embusan angin disertai asap hitam yang pekat. Beberapa orang melompat keluar dari asap tersebut dan mendarat sempurna pada dahan-dahan kokoh. Seorang pria berhanfu putih mengayunkan pedang untuk memblokir serangan yang melesat ke arahnya. Zhaoshan hitamnya sedikit berkibar.

*zhaoshan, semacam jubah belah yang selalu dipakai setelah memakai hanfu. Kebanyakan dipakai oleh laki-laki.

Dentangan pedang saling beradu sangat cepat. Sekelompok pembunuh bayaran berbaju hitam terus menyerang tanpa henti. Mereka memakai masker penutup identitas, tapi suara tawa mengejek terus terdengar. Untuk yang ke sekian kali, embusan angin dan asap hasil ledakan bergulir. Pembunuh bayaran yang jumlahnya hampir 30 itu membabi buta melawan empat orang.

"Kakak Fu Jung, berhati-hatilah. Mereka semua berbakat! Kak Fu Yan, Pangeran Yilan," ujar seorang wanita seraya memegang tongkat besi.

"Kami tahu. Pembunuh bayaran ini mungkin dikirim seseorang untuk membunuh Kakak! Fu Lin, dampingi Kakak. Aku dan Pangeran Yilan akan urus sisanya!" Huang Fu Yan yang ada di samping wanita itu mengeratkan cengkeramannya pada pedang, bersiap menyerang.

"Aku mengerti," Huang Fu Lin, wanita yang memiliki rambut panjang tertata rapi dengan hiasan jepit indah langsung berada di sisi Huang Fu Jung. Ia memutar tongkat dengan sangat cepat hingga pusaran angin terbentuk. Angin itu mendorong para pembunuh bayaran hingga menghantam pepohonan di sekitar.

"Merepotkan!" gumam Yun Yilan jengkel dan terus mengayunkan pedang untuk memblokir serangan.

Huang Fu Jung tengah memasang ekspresi dingin dan menatap tajam pada sekelompok pembunuh bayaran, "Mereka memiliki kultivasi ilmu hitam. Tidak mudah dihadapi."

"Kakak Pertama, apa yang harus kita lakukan?" tanya Huang Fu Lin.

"Tetap pertahankan posisi perlindungan. Cari titik lemahnya," sahut Huang Fu Jung.

"Baik!" ketiganya serempak mengangguk.

Para pembunuh bayaran tak langsung menyerah. Mereka mengeluarkan jurus-jurus mematikan yang bisa membuat keempatnya tercengang. Selain gerakan yang lincah dan bertenaga, para pembunuh bayaran juga memiliki teknik pelumpuh tubuh.

"Kalian semua, enyahlah!" salah satu dari mereka memegang dua pedang. Cahaya hitam mengalir dari pedang, menyelimuti. Kemudian dia segera maju dan menargetkan Huang Fu Jung.

Pria itu sendiri menggertakkan giginya dan mengalirkan energi pada pedang yang dipegang—langsung memblokir dua pedang yang terselemuti energi kegelapan.

Kekuatan energi spiritual tidak bekerja di hutan tujuh pagoda. Tapi energi spiritual murni bawaan lahir bisa digunakan. Huang Fu Jung dan Huang Fu Yan secara alami memiliki energi spiritual bawaan. Sedangkan Huang Fu Lin dan Yun Yilan tidak. Sejak memasuki hutan tujuh pagoda, mereka telah merasakan ada seseorang yang mengikuti.

Keempatnya kewalahan. Sekelompok pembunuh bayaran memiliki kemampuan bertarung di atas rata-rata. Dengan bantuan kultivasi kegelapan, para pembunuh tidak bisa langsung terbunuh. Tubuh mereka seolah-olah sembuh kembali ketika mendapat luka serius.

"Ini buruk!!" gumam Huang Fu Jung.

"Kakak, mereka terlihat aneh!"

Huang Fu Lin terus mengayunkan tongkat besinya dan membuat pusaran angin berulang kali. Jika energi spiritualnya bekerja, ia pasti sudah menggunakan elemen api abadi untuk membakar mereka. Huang Fu Yan dan Yun Yilan bekerja sama dalam bentuk tim. Tapi tetap saja tak bisa melumpuhkan para pembunuh bayaran.

"Kalian ... Apa tujuan kalian membunuh kakakku, Pangeran Langit??!" teriak Huang Fu Yan geram. Sebagai adik pertama Huang Fu Jung, secara otomatis dia menjadi marah.

Para pembunuh bayaran yang bertengger di dahan-dahan pohon terkikik diam-diam. Salah satu di antara mereka berdecih, "Tentu saja karena seorang wanita!"

"Wanita? Apa maksud kalian??"

Yun Yilan mengerutkan kening, "Setahuku, Pangeran Langit selalu menjaga jarak dengan wanita manapun. Selama ini, tidak pernah ada wanita yang memasuki istananya!"

"Hmph! Kalau begitu renungkanlah!" timpal salah satu dari pembunuh bayaran.

Tidak perlu menunggu lama, para pembunuh bayaran maju bersamaan. Ketiga pangeran dan seorang putri saling membelakangi, siap dengan senjata masing-masing. Kali ini, mereka benar-benar harus berjuang hingga bisa keluar dari hutan. Tapi para pembunuh bayaran tiba-tiba terjatuh dan batuk darah. Cahaya hitam yang menyelimuti pedang mereka lenyap.

Bagaimana ini bisa terjadi? Pikir mereka semua, tak terkecuali keempatnya. Kekuatan dari kultivasi ilmu hitam yang dipakai para pembunuh bayaran menghilang begitu saja. Hal tersebut membuat pemakainya batuk darah dan dantian mereka seakan mau segera meledak.

"Apa yang terjadi?" tanya Huang Fu Lin pelan.

"Aku tidak tahu," Pangeran Yun Yilan menjawab.

"Kakak Pertama, apa kau baik-baik saja?"

"Ya."

Para pembunuh bayaran kehabisan tenaga untuk berdiri. Mereka semua mencari penyebab dari serangan diam-diam itu. Jelas bukan dari Huang Fu Jung, Yun Yilan, Huang Fu Yan apalagi wanita itu. Ketua Pembunuh Bayaran berdecih dan segera membaca mantra, memanggil kekuatan kultivasi ilmu hitam.

Seketika, angin kencang bertiup disertai asap hitam keunguan. Huang Fu Jung dan yang lainnya berjaga-jaga. Rambut panjang mereka sedikit berkibar. Mengaktifkan kultivasi ilmu hitam membutuhkan waktu beberapa saat sebelum seseorang yang memberikan mantra menyetujui. Saat angin berasap hitam keunguan menyatu membentuk pusaran, awan di langit menjadi gelap. Petir saling menyambar keras.

Dan lagi-lagi, semua itu sia-sia.

"Coba gunakan mantra lain!" Saran salah satu dari pembunuh bayaran.

"Bos, kami mencoba tapi tidak bisa," kata yang lain.

"Bos, apa yang harus kita lakukan?!"

Salah satu pembunuh yang dipanggil Bos seketika mengetuk kepala anak buahnya. Bodoh. Anak buahnya benar-benar terlihat seperti bandit yang gagal setelah ketahuan mencuri.

"Tentu saja. Gunakan artefak yang diberikan oleh Tuan!!" katanya berhasil menenangkan mereka. Namun percakapan itu terdengar jelas oleh keempat mangsanya.

Huang Fu Jung mendengus tapi tubuhnya kelelahan, "Sudahkah kalian berdiskusi?"

Para pembunuh itu baru menyadarinya dan menyerang mereka kembali. Sementara orang yang dipanggil Bos mengeluarkan bola hitam seukuran bola kasti.

"Kali ini kalian akan mati!!" katanya.

Keempatnya kembali bertarung. Meski pedang tidak lagi mengeluarkan cahaya hitam, tapi gerakannya masih gesit. Sepanjang pertarungan, mereka seolah-olah diperhatikan oleh sesuatu yang tersembunyi. Namun hal itu tidak tahu apa.

Para pembunuh bersiaga saat sang bos melemparkan bola hitam itu ke arah keempat mangsanya. Hal pertama yang menyadari bahaya adalah Huang Fu Jung.

"Awas!! ledakan!!" teriaknya segera menghindar.

Saat bola hitam yang dikatakan artefak itu jatuh ke tanah, tak ada yang berubah. Mereka semua diam untuk sementara, terfokus pada bola. Kemudian pusaran angin besar muncul, tidak lebih berbeda dari serangan sebelumnya. Petir dan awan gelap muncul.

Tapi sekali lagi mereka semua tercengang. Pusaran angin serta asap perlahan menghilang. Langit gelap memudar dan petir tak lagi menyambar. Suasana yang sempat menegang kini tenang kembali. Ketua Pembunuh Bayaran lebih lagi terkejut. Dia bangkit dan mengepalkan tangan, menatap keempat orang yang berada di tengah mereka.

"Ini ... Apalagi ini?" bos pembunuh bayaran benar-benar tidak memiliki kata untuk semua ini.

"Kekuatan kalian hanya ini-ini saja? Bukankah itu artefak? Artefak Raja Kegelapan tidak berfungsi di Hutan Tujuh Pagoda, membuka mata kami!" Yun Yilan sedikit mengejek.

Wife of Heaven The King of Hell -BERALIH SITUS ⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang