Kepentok Cinta Mas Karyo 4

1K 20 0
                                    

Bagian 4

Semua orang memiliki masa lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua orang memiliki masa lalu. Karena orang hidup adalah dari masalalu. Masa lalu tidak akan pernah kembali. Hanya orang bodoh yang terus menatapi masalalu. Yah, meskipun itu masalalu yang teramat buruk. Lupakan saja, ambil hikmahnya. Jangan pernah membenci masalalu.

Malam mulai menelusup menggantikan senja. Malam merupakan sebuah pelajaran berharga, bahwa cinta harus diperjuangkan. Pergantian siang dan malam adalah tanda tentang kebesaran Allah SWT. Karyo masih belum bisa memejamkan mata. Pikirannya menerawang ke berbagai permasalahan.

Besok pagi Karyo harus mulai bekerja. Menemani Kinanti ke mana saja. Dia berharap pekerjaanya berjalan dengan baik. Hanya butuh waktu enam bulan dan tidak lebih. Setelah mendapatkan data-data itu, semuanya selesai.

Karyo susah memejamkan mata. Tidak biasanya dia seperti ini. Karena susah memejamkan mata, Karyo memilih ke luar kamar. Dia menggelar sajadahnya. Pilihannya adalah menjalankan Tahajjud.

Pada rakaat pertama Karyo membaca Ar-Rahman dengan nyaring. Suaranya merdu bagaikan Syaikh as Sudais. Ketika sampai pada "Faibayyaalaa irobbikum tukhadzdziban", karyo menangis. Langit itu menyaksikan kekhusyukkan Karyo.

Kinanti juga belum tidur. Maka memilih menatap langit di luar. Bulan purnama bersinar terang. Bintang gemintang tertata begitu rapi. Rambut kintani tergerai oleh angina yang bertiup dari jendela. Usianya semakin bertambah, namun belum juga menemukan lelaki shalih itu. Dia sendiri tidak tahu kapan penantian itu akan berakhir.

Lamat-lamat Kinanti mendengar alunan bacan Al-Qur'an. Ayat itu tidak asing baginya. Yeah, Kinanti juga gemar mendengarkan Surah Ar-Rahman. "Siapa yang membaca surat itu?", Kinanti bertanya.

Alunan bacaan Al-Qur'an itu sangat indah. Kinanti berpikir, mungkin ibunya atau papanya sedang menyetel kaset Murotal Al-Qur'an. Kinanti kemudian ambruk di kasurnya. Memeluk boneka panda yang besar. Sembari menikmati alunan Surah Ar-Rahman. Saat seperti itu Kinanti sungguh merindu.

Dia membayangkan bukan boneka Panda lagi yang dia peluk "Aku ingin memeluk....", Kinanti tersenyum sendiri. Wanita pun sering begitu. Membayang saat-saat dia dipeluk oleh lelaki yang halal baginya. Dibelai rambutnya yang panjang. Kemudian dikecup keningnya dengan kemesaraan.

"Ya Allah, aku rindu dengan kehadiran lelaki pilihanmu" Kinanti berdoa lirih. Matanya pelan-pelan terpejam. Hingga dirinya terlelap dalam tidur. Semalaman ia akan memeluk si boneka Panda.

Malam pun merangkak menuju penghujung pagi. Ada keindahan di penghujung pagi. Allah SWT akan mengabulkan doa orang yang bangun kemudian melakukan shalat. Karyo telah selesai melakukan shalat Tahajjud. Membaca buku adalah pilihan sambil menunggu subuh.

Karyo sangat suka sejarah dan psikologi. Menurutnya sejarah selalu mengajarkan tentang perjalan sebuah bangsa. Betapa banyak bangsa besar telah digulung oleh zaman. Artinya, tidak ada yang abadi di dunia ini. Seagung apapun sebuah peradaban, pada akhirnya akan hilang dihempaskan zaman.

Kepentok Cinta Mas KaryoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang