Musim semi pertengahan Mei. Cho Seungyoun dan beberapa trainee Produce X 101 lain bersiap untuk keluar dorm, menghirup udara segar dan bersantai sesaat sebelum evaluasi Group X Battle dua hari lagi dimulai. Sudah sejak seminggu mereka berlatih keras tanpa tidur, dan di saat menegangkan seperti ini, nafsu makan mereka juga secara instan menghilang. Waktu keluar dan bersantai selama beberapa jam ini akan sangat membantu, tentu saja.
Seungyoun segera menelpon seseorang dengan nomor panggil 1 begitu staff memberikan kembali ponselnya yang 'disita' selama latihan. Begitu mendengar suara di sambungan, entah bagaimana Seungyoun merasa semua lelahnya hilang begitu saja, secara ajaib.
"Hmm, Yuqi-ah. Aku akan berangkat. Kalian tidak mengirimkan alamat palsu untuk mengerjaiku, kan?" Seungyoun memastikan sambil berjalan menuju pemberhentian busway. Hari ini ia berencana menemui anak-anak M.O.L.A dan Yuqi, teman sejak kecilnya yang secara natural menjadi dekat dengan orang-orang sekelilingnya.
"Ya! Kenapa kau sangat curigaan, sih. Sudah cepat kesini! Es di lemon squash-ku sudah mencair sejak tadi!" alih-alih mendengar suara Yuqi, Nathan berteriak di telepon dan membuat Seungyoun nyaris melemparkan ponselnya. Sialan, umpatnya kesal namun tak bisa menahan senyum. Well, Seungyoun tahu ia sangat merindukan mereka, dan gadis itu, tentu saja.
~~~~
"Selamat datang, trainee Cho Seungyoun dari Yuehua!" Yuqi, Nathan, Jimin dan Kino meneriakkan namanya begitu cowok bermata rubah dengan senyum menggemaskan itu terlihat memasuki cafe.
Sengyoun terkejut beberapa detik, namun scara otomatis merentangkan tangan begitu melihat mereka.
"Aku rindu kaliaan~" rengeknya, bersiap memeluk namun segera ditepis teman-temannya.
Yuqi tertawa, mencubit pipi Seungyoun gemas dan sedikit membaca sekelilingnya.
"Lihatlah, bahkan jika kami meneriakkan namamu di sini, orang-orang tidak peduli dan tidak tahu kau siapa," godanya.
Seungyoun mengambil tempat di depan Yuqi, tepat di samping Kino untuk sedikit menutupi idol yang memakai masker itu.
"Aku bahkan tidak yakin mereka akan mengenali Kino jika dia melepas maskernya." Seungyoun melirik Kino dan menjulurkan lidah ke Yuqi, menimpali.
"Ya. Setidaknya mereka tahu apa itu Pentagon," Kino membalas.
"Orang-orang juga akan mengenaliku jika mendengar suaraku," tambah Jimin.
Yuqi dan Nathan berpandangan, lalu berdecak nyaris bersamaan.
"Hmm...baiklah. Jadi hanya kami orang-orang tak dikenal di sini. Apalagi jika Seungyoun berhasil debut, aku yakin hanya akan ada kita berdua yang bisa bersantai di kafe seperti ini. Benar, kan, Nathan?"
Nathan mengangguk, terlihat menyerah, tapi, "Jangan lupa. Aku ada di belakang lagu-lagu yang membuat mereka terkenal.," jawabnya santai, tidak mau kalah. Keempat sahabat itu saling berpandangan mendengar jawabannya, lalu serentak melemparinya dengan remah-remah roti.
"Heol. Our Nathan hits the jackpot!"
"Anyway," Yuqi menyela, mengembalikan kesadaran bahwa tokoh utama pertemuan kali ini adalah Seungyoun.
"Bagaimana latihanmu?" tanyanya sambil mengaduk Jeju orange squash yang sudah diminum Jimin setengahnya.
"Kurasa kau tidak mendapat cukup screentime," JImin menimpali. "Aku menonton semua episodenya, dan sepertinya Mnet terus melakukan pola yang sama dengan season-season lalu."
"Kau benar. Tapi well, aku hanya akan berusaha. Lagipula, aku tidak rugi apapun. Kalian sudah cukup tahu bahwa mungkin aku tidak bisa melanjutkan debut bersama Uniq lagi."
Keempat sahabat itu mengangguk mendengar penjelasannya. Mereka adalah orang-orang yang paling tahu bahwa perjalanan Sengyoun sebagai seorang idol tidak mudah. Ia debut bersama Uniq, boygroup Korea-Cina di usia yang cukup muda, namun tidak bisa meneruskan aktivitas grupnya akibat beberapa ketegangan politik antara Cina-Korea. Setelahnya, Sengyoun mencoba berkarir solo dengan nama panggung Woodz, tapi kenyataan kembali menghempas impiannya. Tidak banyak yang tahu siapa itu Woodz, dan bahkan jika lagu Different banyak diperdengarkan di cafe-cafe, Seungyoun masih harus berusaha sangat keras untuk dapat dikenal publik.
Ketika Sengyoun memberitahu bahwa ia akan bergabung dengan program idol survival nasional itu, baik Yuqi, Jimin, Nathan, Kino maupun Vernon yang saat ini tidak bisa hadir menentangnya. Mereka hanya tidak bisa melihat Sengyoun menderita sebagai seorang trainee lagi. Tapi setelah melihat bagaimana Seungyoun berusaha keras, mereka sadar Seungyoun tidak bisa dihentikan. Tidak ada pilihan selain mendukung keputusan sahabantnya itu. Lagipula, dengan kepribadian dan kemampuan Seungyoun, mereka percaya lambat laun publik akan mengakui keberadaannya.
~~~
Nathan dan Jimin kembali ke studio untuk mempersiapkan comeback terbaru JImin sebelum 'berpisah' dengan JYP Entertainment. Kino sudah lebih dulu pulang, ia punya jadwal latihan yang sama padatnya karena Pentagon juga akan mempersiapkan comeback beberapa bulan lagi. Hanya tersisa Yuqi dan Seungyoun di kafe ini. Sebagai anggota M.O.L.A, Seungyoun sebenarnya sangat ingin membantu comeback Jimin, namun ia hanya memiliki satu jam tersisa sebelum harus kembali ke dorm. Lagipula, sesungguhnya Seungyoun lebih ingin menghabiskan waktu bersama Yuqi saat ini. Setidaknya sebelum ia bekerja keras lagi.
"Kau tidak mau pulang? Mau kuantar?" tanya Yuqi setelah melepas Nathan dan Jimin.
"Wae? Kau sudah mau pulang? Aku masih rindu padamu, kau tahu, kan?" balas Seungyoun dengan nada manja. Dalam hati, Seungyoun mengutuk dirinya sendiri. Ia ingin sekali menunjukkan perasaan yang sesungguhnya kepada Yuqi, berkata "aku merindukanmu" dengan suara tegas, tapi sisi dirinya yang lain menahan. Seungyoun lagi-lagi terperangkap pada ketakutan bahwa perasannya justru akan menjadi beban, terlebih di saat seperti ini.
Yuqi berpura-pura menghela napas, tapi kemudian berjinjit dan menepuk-nepuk kepala Seungyoun.
"Baiklah, trainee Cho Seungyoun. Karena kau akan kembali berlatih besok, aku akan jadi sumber energimu malam ini. Mau kemana?"
Setelah mendengar jawaban Yuqi, Seungyoun bernapas lega. Pilihan yang benar, Cho Seungyoun. Setidaknya untuk sekarang ini, mari tetap menjadi sahabat. Setidaknya kau bisa menjaganya tetap di dekatmu, ada untukmu setiap saat.
Seungyoun berpura-pura berpikir, dalam hati membayangkan tujuan-tujuan manis untuk berkencan, seperti bioskop, taman hiburan, dsb. tapi ia hanya punya satu jam tersisa, dan hanya punya status sebagai sahabat. menyedihkan sekali.
"Hmm...aku mau makan tteok. ada di jalan menuju ke dorm, jadi kau harus mengantarku."
Hanya itu akhirnya yang bisa ia katakan.
YOU ARE READING
X1 Fanfict- Hangyul-Seungyoun
FanficHalo~ Aku pengen banget bikin ff yang bukan completely AU, masih menggambarkan beberapa karakter utama dari anak-anak Produce X 101, terutama Hangyul dan Seungyoun, kisah mereka selama menjadi trainee pdx, kisah hidup mereka, dsb, tapi dengan tambah...