"Aku cinta kamu, tapi kamu cintanya sama dia. Lalu aku bisa apa?" ujar gadis dengan rambut terurai itu.
Suaranya serak meredam isak tangis yang ditahannya. Hatinya terasa sangat sesak. Dia tidak ingin menangis sekarang ini. Tapi dia tidak bisa berdusta lagi. Setetes cairan bening jatuh dari wajahnya. Lalu perlahan-lahan tetesan itu semakin deras.
Dia terus menunduk, lebih tertarik melihat ujung flatshoesnya daripada melihat lelaki yang sekarang ada di depannya itu. Lelaki yang selalu mengisi hari-harinya. Hingga akhirnya dia sadar, bahwa bukan dia lah tujuan lelaki itu. Dia hanya dijadikan perantara antara kisah cinta lelaki itu.
Sedangkan lelaki itu hanya bisa menatap sendu gadis di depannya. Dia benar-benar tidak tega melihat gadis itu sedih. Terlebih sedih karenanya. Tapi dia juga tidak bisa membohongi perasaanya. Bahwa gadis lainlah yang menjadi pujaan hatinya. Dan bukan gadis yang sekarang berada di depannya. Dia memang salah telah memberi harapan palsu kepada gadis di depannya. Seharusnya dia tidak melibatkan orang lain tentang perasaannya. Dia merasa sangat menyesal telah melukai gadis itu.
"Ma-maaf aku nggak bermaksud seperti itu. Maaf aku emang salah" sesal lelaki itu.
"Bahkan kalo lo minta maaf pun nggak akan bisa nghapus luka gue sekarang" kalimat miris itu terucap dari bibir merah muda gadis itu disertai tatapan sinis.
Lelaki itu hanya bisa diam tak berkutik. Gadis itu sudah berubah. Dan itu karena kesalahan yang diperbuatnya sendiri. Mulai sejak itu semuanya tidak lagi sama seperti dulu.
______________________
Maaf guys kalo belum bagus. Masih penulis amatiran, jadi harap dimaklumi😁
Kalo pada suka nanti aku next.Oh iya mau aku tampilin cast pemainnya atau nunggu di beberapa chapt aja? Silakan komen ya😄 Dan jangan lupa tinggalkan tanda bintang sebagai penandan jejak😇
KAMU SEDANG MEMBACA
If You Understand
Teen FictionDi depan sebuah kafe berdiri seorang gadis dengan rambut panjang tergerai indah. Dia berdiri diam bak patung. Tatapan matanya kosong mengarah ke dalam kafe pada meja nomor 09. Itu adalah nomor meja yang biasanya dia dan lelaki itu tempati saat mengu...