tiga

219 29 1
                                    

3. BERTEMU

^ ^ ^

" Lagi seneng ya?"

" Ah Rara, ngagetin." Rara tersenyum sambil menawarkan sandwich yang ia bawa pada Letta dan gadis itu menerima nya.

" Eum Ra, respon lo gimana semisalnya ketemu sama pacar lo yang udah lama ldr?" 

" Kayanya bakal seneng sih, karna kan udah lama nunggu terus ketemu. Memang lo ldr?" Letta hanya tersenyum menanggapi.

" Jadi siapa cowoknya?"

" Ah ga kok Ra, lanjut aja makan sandwich nya." 

" Lo udah kenal sama Nathan?" Letta menoleh ke Rara, ya itu nama lelaki yang semalam dengan tiba-tiba menelfonnya.

" Ohh, lo kenal sama dia?"

" Temen dari tk kok."

" Temen lo itu agak ga waras ya? Gue belum kenal dia udah ditelfon gajelas deh Ra." 

" Ah dia emang suka gitu, dari dulu di cap playboy papan penggilesan." kemudian mereka berdua hanyut dengan topik pembicaraan itu.

--- 

Lelaki itu sedang menggenggam ponselnya sambil menatap ke arah luar jendela kamar, ia sangat bimbang dengan keputusannya. 

" Memang kamu belum chat dia?" 

" Udah, dia bilang abis dia pulang sekolah kita mau ketemu."

" Dia juga harus tau kamu udah punya fiance."

" Iya aku tau." 

" Lebih cepat lebih baik. "

" Cara biar dia benci sama aku gimana ya?"

" Sakitin hatinya. perempuan main nya perasaan." 

---

Letta sedang berada di perpustakaan, ia mencari buku geografi untuk mempelajari gejala dalam ruang di permukaan bumi. Di perpustakaan hanya ada beberapa murid, suasananya sangat sejuk dan nyaman. Letta juga memutuskan untuk mencatat beberapa isi buku itu disini sambil mendengarkan musik di earphone nya. 

Beberapa menit berlalu, Letta memutuskan untuk kembali ke kelasnya dan membawa buku itu untuk dipelajari di rumah. 

" Eh Letta kan?" si cowok gajelas ini lagi, batinnya.

" Ya, kenapa?" 

" Anterin gue ke Bu Rika." 

" Dih apaan sih Nat? Lo yang dipanggil, gue mau ke kelas." 

" Ayo!" Letta terpaksa untuk ikut karna Nathan yang menarik tangannya.

" Ngapain sih emang?"

" Katanya Bu Rika mau ngasih tugas." 

" Lah emang ketua kelasnya mana? kok lo sih?"

" Tidur." Letta hanya berdecak dan menyumpah serapah Nathan dalam hatinya.

" Rese."

---

14.00 pm.

" Udah dimana Let?" seseorang menanyakan keberadaannya lewat sambungan telfon.

" Didepan gerbang." Letta dapat melihat disebrangnya seseorang melambai padanya, Letta menghampirinya dengan senang. Setelah setahun kan. Mereka masuk mobil dan menuju ke mana pun mereka mau.

" Apa kabar?" katanya.

" Baik banget, Raihan sendiri gimana?" iya, namanya Raihan. katanya pacarnya Letta.

" Baik juga, jadi kita mau kemana dulu?"

" Makan yuk." 

" Mau makan apa?"

" Nasi padang aja gimana?"

" Oke." 

---

Rara dan Hanggara terus memperhatikan Nathan yang sedaritadi terus berjalan kesana kemari di ruang musik rumah Rara. 

" Nat, lo jangan mondar-mandir terus. jadinya lo mau latihan apa mau jemput dia?" tanya Rara.

" Gatau Ra, katanya dia sama pacarnya mau jalan dulu." 

" Lah lo kenapa resah begitu?" 

" Ga tau, kok feel gue gaenak ya? Yaudah lah latihan bentar, abis ini gue jemput dia." 

" Mending call dulu aja deh." kata Hanggara.

---

" Jadi rasanya setelah jadi anak SMA ditahun kedua gimana?" 

" Belum berasa banget sih, baru  beberapa hari disana." mereka sudah berada disalah satu rumah makan padang. 

" Pelajarannya gimana?" 

" Ga terlalu  susah sih."

" Iyalah, murid beasiswa." senyum Letta tercetak jelas disana, sekarang Raihan bingung harus bagaimana menyakiti gadis ini.

Dering telfon milik Raihan berbunyi nama 'Luna' tertera disana, sesegera lelaki itu menjauh dari Letta, sedangkan Letta hanya memperhatikan dan mulai bertanya dalam diri siapa itu Luna.

" Bentar, Let." 

Setelah lima menit Raihan kembali pada Letta dan makanan sudah berada di mejanya.

" Let, ayo pulang." kening Letta berkerut dalam, baru saja mereka bertemu dan tampaknya Raihan akan kembali pergi.

" Terus makanannya gimana?"

" Bungkus aja, kamu makan di rumah. Aku mau balikin mobil itu."

" Loh memang itu punya siapa?"

" Punya temen, punya aku dipake orang." mau tak mau Letta menuruti kata Raihan.

" Jangan marah, nanti malem aku jemput.  Besok sabtu libur kan?"

---

Nathan mencoba menelfonnya, namun malah '.. is on another call'. 

" Ah gabisa, lagi sibuk panggilannya." keluhnya pada Rara dan Hanggara.

" Coba lagi deh." Nathan mencoba menelfonnya lagi apakah ia akan mengangkatnya atau tidak.

" Nah di angkat nih." 

" Yaudah tanya."

Nathan sedikit menjauh dari keduanya. Memang obrolan bersamanya selalu Nathan anggap privasi.

" Halo? Nanti lo gue jemput atau gimana?"

" Langsung ketemu di acaranya aja, gue sama pacar gue." 

" Oke." Nathan memutus panggilannya dan kembali pada Hanggara dan Rara.

" Apa katanya?" tanya Rara.

" Dia sama pacarnya. Lo mau pada ikut?"

" Ah ga, kita ada acara sendiri kan Ra?" kata Hanggara sambil menaik turunkan alisnya pada Rara.

" Najong." kata Rara.

" Baik, aku single aku diam." kata Nathan.

---
Arrived dipart 3, ok happy reading🤗

ARLETTA STORY'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang