01. Perkenalan Asha

8 2 0
                                    

***

Ashara Azalea. Percaya tidak bahwa nama bagus tidak mencerminkan hidupnya akan bagus pula? Maksudnya, diantara banyaknya perlakuan istimewa yang bisa Asha dapatkan pasti ada satu yang mustahil ia dapatkan yaitu bisa bersama dengan Arbian Hardika. Laki-laki yang sudah hampir 5 tahun ini ia kenali.

Ashara yang biasa dipanggil Asha oleh teman normalnya, biasa juga dipanggil Aca oleh keluarganya, dan yang paling parah ia juga dipanggil Ash-u oleh sahabat dekatnya, Nadin. Ah, ada yang lebih parah yaitu dirinya juga dipanggil Ajal oleh sahabat laki-lakinya dari kecil, Kelvin. Dari beberapa sebutan ini Asha paling suka saat dirinya dipanggil Ara oleh teman dekatnya dulu. Siapa lagi kalau bukan Arbian alias Bian.

Bicara tentang Bian tiba-tiba otaknya otomatis bertanya, bagaimana kabarnya laki-laki itu sekarang? Apa baik-baik saja? Semoga tidak karena kini Asha pun tidak baik-baik saja karenanya.

Terhitung sejak pesta kelulusan SMA-nya kemarin sudah hampir dua tahun Asha tidak bertemu dengan Bian. Seakan-akan arti pertemanan tiga tahun di SMA tidak pernah ternilai, ia dan Bian malah seperti dua orang yang tidak pernah saling mengenal saat ini. Asha hanya berujung menjadi viewers-instastory Bian, begitupun sebaliknya. Selalu begitu selama dua tahun ini. Padahal jika diceritakan dulu dirinya dan Bian punya cerita spesialnya sendiri, tapi entahlah tidak ada hujan maupun angin topan pun mereka menjauh dengan sendirinya.

Dua tahun sejak pesta kelulusan artinya kini Asha sudah menjadi mahasiswi semester empat di salah satu politeknik ternama di daerah Bintaro, Tangerang Selatan. Politeknik Keuangan Negara STAN. Asha diterima sebagai mahasiswi jurusan D3-Pajak disana. Dan kini tinggal satu tahun lagi perjuangannya berakhir.

Jam menunjukkan pukul setengah satu malam. Asha mendengus, melirik tugas-tugasnya yang masih berserakan diatas karpet bulunya. Setelah yakin tugas-tugasnya sudah selesai ia langsung merapikan kertas-kertas itu dan memasukinya ke dalam map. Tubuh dan otaknya sudah sangat penat, Asha langsung mematikan lampu dan menarik selimutnya menutupi hampir seluruh tubuhnya disana. Sebelum menutup matanya, Asha termenung cukup lama. Tangannya meraih ponsel disamping bantalnya, membuka instagram, mencari username Bian dan menatapi koleksi foto Bian disana. Awalnya Asha tersenyum menatapi foto Bian, lama kelamaan dadanya terasa nyeri. Rasanya sangat sakit karena rindunya pada Bian sudah memuncak tapi Asha tidak bisa apa-apa, sekalipun hanya berucap rindu.

Dan, untuk sekian kalinya Asha tertidur dengan sisa tangis. Selalu seperti itu.

***

I'm Not AlrightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang