Sebenarnya ia sudah sering melihat teman-temannya memiliki jerawat. Tapi saat itu ia tenang-tenang saja, ia malah seringkali menertawakan mereka. Baginya, ketidakmunculan jerawat di wajahnya bukanlah pertanda lambatnya kedewasaan, tapi adalah bukti bahwa ia memang diberkahi kulit yang sehat dan indah. Aulia juga tak pernah lupa menjaga kesehatan kulit wajahnya: sabun pembersih, krim anti-matahari, dan perawatan wajah selalu ia lakoni, tapi entah mengapa hari yang ditakutkan ini datang juga. Kecurigaannya terarah pada sebotol sabun pencuci muka yang ia beli dari tantenya yang berbisnis MLM. Mungkin sabun itu tidak cocok dengan kulitnya, mungkin saja, atau mungkin kemunculan jerawat di usianya yang baru 17 tahun ini memang sudah suratan takdir.
Citra dirinya adalah dirinya yang tanpa jerawat, maka ia tidak mau orang lain melihat dirinya dalam keadaan yang tidak sempurna. Aulia pun tidak jadi masuk sekolah. Sakit, katanya. Ya jerawat bisa dibilang semacam penyakit juga, jadi ia tidak berbohong. Ibunya pun tidak bisa berbuat banyak ketika Aulia memutuskan untuk tinggal di rumah dan menonton televisi seharian.
Lalu muncullah di layar kaca, seorang wanita yang diam-diam menjadi panutannya. Kayla Putri, seorang aktris sinetron, bintang iklan, dan penyanyi sekaligus. Dia bukan sekadar selebriti, tapi dia adalah ikon. Para lelaki ingin memilikinya, para wanita ingin jadi sepertinya. Kulitnya putih, bersih, tanpa cacat sedikitpun. Hidungnya mancung, matanya bening, bibirnya tipis dan merah merona. Selain itu, rambutnya juga panjang, lurus, hitam, dan berkilau. Belum lagi ditambah dengan postur tubuh yang tinggi langsing, maka jadilah ia idola. Dan satu hal yang sekarang Aulia sadari: Kayla Putri tidak pernah berjerawat. Tidak sekalipun!
Bukan hanya Kayla, aktris-aktris cantik lain pun yang bisa ia lihat di televisi, tak ada satupun yang berjerawat. Hancurlah kepercayaan dirinya, sekarang Aulia tidak akan bisa tumbuh dewasa menjadi dewi kecantikan seperti Kayla Putri. Apalagi ketika tanpa sadar ia memencet jerawatnya sendiri hingga pecah dan menimbulkan rasa perih.
Jerawat kalau dipencet akan menimbulkan bekas yang sulit hilang.
Kalimat itu muncul dalam kepalanya, mendesak seperti petinju yang memukul sansak. Rasa perih dan kesal membuat ia menjerit, lalu masuk kamar dan naik ke atas kasur. Namun di kamarnya wajah cantik Kayla Putri kembali mengintimidasi dirinya, dari sampul majalah dan poster-poster. Aulia semakin kesal, ia pun masuk ke dalam selimut hingga menutup wajah.
Apa yang bisa ia lakukan sekarang? Mencuci muka dengan sabun khusus, berharap agar bekas jerawat yang pecah itu bisa hilang, lalu membuat pantangan makanan berminyak. Tapi bagaimana kalau semua itu tidak berhasil?
Di tengah kepanikan itu, muncul rasa penasaran. Apa jadinya bila Kayla Putri memiliki jerawat yang sama seperti dirinya? Lagipula, bukankah manusia normal seharusnya memang bisa berjerawat? Ataukah Kayla Putri sesungguhnya bukan manusia, melainkan semacam boneka yang digerakkan dengan baterai? Aulia mengambil spidol dan majalah yang bersampul Kayla Putri. Ia pun membuat sebuah titik merah di hidung Kayla, dan alangkah terkejutnya ia ketika ia menemukan dirinya tertawa senang setelah melakukan itu. Entah kenapa, membayangkan Kayla Putri berjerawat seperti dirinya adalah hal yang membuat ia merasa tenang.
Perasaan senang ketika melihat foto Kayla Putri yang berjerawat membuat Aulia berpikir bahwa selama ini dirinya selalu dijadikan olok-olok oleh para selebritis di televisi. Merasa frustasi dengan kemungkinan bekas jerawat yang tidak bisa hilang, ia pun memutuskan bahwa mulai saat ini bukan dia yang harus mengikuti Kayla, tapi sebaliknya, Kayla harus mengikuti dirinya. Bila Aulia berjerawat, maka Kayla juga harus berjerawat!
Esoknya ia memutuskan untuk pergi ke sekolah meskipun bekas jerawatnya masih terlihat jelas. Banyak teman-temannya yang membuat lelucon mengenai benda merah lucu di hidung Aulia itu, tapi ia berusaha menahan kekesalannya yang sudah memuncak. Ia harus menahan diri, karena kekesalannya akan ia lampiaskan pada sesuatu yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jerawat Yang Bertanya
Teen FictionPagi ini, wajah Aulia berbeda dari biasa. Sebuah tonjolan merah kecil yang tak pernah ia lihat sebelumnya kini muncul tepat di tengah hidungnya. Kutukan macam apa ini? Bagi Aulia yang selalu dipuji karena wajahnya yang cantik dan kulit pipinya yang...