1. Arrogant Queen

132 10 4
                                    

Menurut gue, sombong itu gak salah. Asalkan sesuatu yang disombongin itu benar-benar punya kita.
-QueenZee

***

Matahari tersenyum lebar memancarkan sinar, cahayanya begitu gencar memancar hingga menerobos masuk lewat jendela kaca sebuah kamar di lantai dua yang tirainya sengaja di buka.

Pagi begitu cerah, seolah menyapa dengan ramah gadis berambut lurus se-dada yang tengah menatap bangga dirinya pada sebuah cermin besar yang menampilkan wajah cantiknya.

Sudut bibirnya tertarik bak busur panah, menciptakan senyuman indah yang membuat siapa saja akan teduh ketika menatapnya.

Gadis itu masih sibuk menata rambutnya, bingung memilih mana gaya rambut yang cocok untuk memperindah penampilannya, hingga pilihannya jatuh pada rambut yang dibiarkan tergerai lurus menutup leher jenjangnya.

"Cantik" pujinya pada diri sendiri, memberikan senyum sekali lagi menandakan bahwa gadis itu begitu memuji dirinya sendiri pagi ini.

Namanya Zeeyra Agatha. Gadis manis berperawakan ceria namun sombong, dengan bulu mata lentik serta hidung yang ada pada tingkatan sedang diantara pesek dan mancung. Merupakan atlet lari kebanggaan sekolah, anak tunggal dari keluarga kaya namun harmonis, seolah menjadikannya contoh definisi sempurna yang sesungguhnya. Bak bidadari yang sedang tersesat di dunia.

Setelah merasa puas dengan penampilannya, gadis itu keluar dari kamar. Menuruni anak tangga, hingga sampai pada ruang makan bernuansa modern. Di atas meja makan sudah tersaji beberapa sarapan dari berbagai hidangan sedangkan di sisi lain, dua kursi sudah terisi dengan dua orang paruh baya. Rafi dan Mila, kedua orang tuanya.

"Pagi, Mah-Pah" sapanya ramah sembari memberikan kecupan singkat di pipi keduanya lalu mengambil duduk tepat di depan Mila.

"Pagi, sayang" Kemudian Mila segera menyiapkan sarapan Zeeyra. Mengisi sebuah piring putih bersih dengan satu buah roti tawar yang ditaburi selai kacang kemudian dilipatnya dan diberikannya pada Zeeyra. Dengan senang hati Zeeyra menerima dan melahap makanannya.

"Pagi ini Zee berangkat sama siapa? Papa, mama atau pak Budi?" Zeeyra mengambil tisu lalu menyapukannya dengan hati-hati pada ujung bibirnya sudut bibirnya.

"Sama Pak Budi, soalnya papa sama mama perginya agak siangan, nanti Zee bisa terlambat" Rafi menjawab lalu ditanggapi anggukan oleh Zeeyra.

"Bulan depan Zee ikut lomba lari mewakili sekolah, papa sama mama bisa datang buat nyemangatin Zee?"

"Zee tenang aja, mama sama papa bakal datang buat nyemangatin anak kesayangan mama papa" Kali ini beralih Mila yang menjawab.

Zeeyra mengangguk antusias, beruntung baginya dilahirkan di keluarga yang punya lebih dari cukup materi, namun tetap harmonis seperti sekarang. Rafi dan Mila tidak akan pernah sungkan untuk meninggalkan pekerjaannya hanya demi menonton dan menyemangati Zeeyra berlomba lari.

Zeeyra segera beranjak dari duduknya, mengambil tas lalu berpamitan untuk pergi ke sekolah. Pak Budi sudah menunggu di depan sembari memanaskan mesin mobil.

👸

SMA Angkasa, sekolah mewah dengan fasilitas serba ada, menjadi sekolah tempat Zeeyra menuntut ilmu. Gadis itu berjalan di koridor, melewati ramainya siswa-siswi yang berlalu lalang. Sapaan ramah hanya sering Zeeyra dapatkan dari cowok-cowok saja, sedangkan untuk para murid cewek lebih cenderung menatap Zeeyra dengan raut tak suka.

"Pagi, QueenZee" Kecuali Kiara, gadis yang baru saja menyapa Zeeyra adalah teman satu-satunya Zeeyra di sekolah.

Cantik, kaya, juga punya keahlian dalam bidang lari sehingga menjadi kebanggaan sekolah, membuat Zeeyra menjadi gadis sombong yang menyebalkan, oleh karena itu para murid cewek lebih banyak membenci sifatnya.

Sedangkan Kiara, tidak bisa dijelaskan sejak kapan Kiara menjalin hubungan akrab dengan Zeeyra hingga kerap kali menyapa Zeeyra dengan panggilan QueenZee. Yang pastinya, hanya Kiara lah satu-satunya cewek disekolah yang bisa sabar dengan sikap Zeeyra.

Brak!!

Seseorang menabrak Zeeyra hingga membuatnya terhuyung kebelakang.

"Woi! Lo gak punya mata?!" Bersamaan dengan teriakan kesal Zeeyra

Pak Abian juga sedang berteriak dari ujung sana "GARA!! BERHENTI ATAU SAYA LAPORKAN KAMU KE ORANG TUA KAMU" sedangkan sang pemilik nama seoalah tak mendengarkan teriakan itu, ia tetap berlari kencang pada tujuan yang membawa kakinya berlari cepat menabrak apa saja yang menghalanginya.

-----------------------------------------------------------

Hai

Ini adalah kisah Zee dan Gara. Yang selanjutnya akan buat kalian senyum-senyum dan kesal sendiri.

Selamat menunggu chapter selanjutnya💙

Kalau kalian suka jangan lupa vote dan komen. Apalagi dengan senang hati mau merekomendasikan cerita ini ke teman-teman kalian💙

Mari sama-sama kita budayakan menghargai karya orang lain💙

Aku benar-benar mulai cerita ini dari jumlah pembaca 0. Jika kalian yang membantu cerita ini menjadi punya angka, terimakasih banyak💙

Salam manis:)

@dhityaup

BROKENSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang