Akhirnya

80 10 1
                                    

Jangan lupa vote dan tinggalkan jejak😉

****

Saat ini aku sedang berada di salah satu mall pusat kota, bersama dia. Laki laki yang membuatku merasa hidup kembali dan merasa telah menemukan titik terang, lebay memang, tapi ini faktanya.

Saat aku sedang menunggu Ryan yang katanya akan menjemputku ketika aku pulang sekolah, ternyata yang datang adalah dia. Jujur saja, aku sempat tertegum mengapa dia yang menjemput.

Aku senang, bukan main. Jika aku tak ingat tempat dan tak menjaga image, mungkin aku akan berteriak kegirangan dan berjingkrak jingkrak.

Dia datang menjemputku menggunakan mobil jeep. Jika kalian beranggapan bahwa dia adalah laki laki yang gagah dan akan membawa mobil alphard atau semacamnya, kalian salah. Sebab sejak awal aku bertemu dengannya, sepertinya dia tak menyukai hal seperti itu.

Ini menurut pandanganku saja.

Dulu, sejak pertama bertemu dia mengendarai motor trail, dan sekarang dia mengendarai mobil jeep, jadi aku berspekulasi bahwa dia menyukai alam dan hobi traveling. Menurutku ya, tapi entahlah, akan aku cari tau.

Dan tentunya melalui sodaraku, Ryan.

Selama di perjalanan menuju ke tempat Ryan aku dan dia saling diam, tak ada salah satu dari kami yang menunjukkan akan melontarkan pertanyaan atau perbincangan hangat seperti yang sudah aku bayangkan.

Aku menghembuskan nafas kasar.

"Nyalain radio aja biar ga bosen." Katanya sambil melirik sekilas kearahku.

Akhirnya dia bersuara juga kataku dalam hati.

Aku hanya mengangguk mengiyakan dan tak berniat menghidupkan radio. Sebab yang aku inginkan adalah menghidupkan topik di antara aku dan dia.

Jujur saja, aku sudah greget ingin menanyakan siapa namanya. Tapi dengan sekuat tenaga aku menjaga imageku, agar tak terlihat seperti wanita ganjen.

Tapi ga salah, kan jika aku ingin mengetahui namanya saja? Siapa tau setelah saling mengenal nama akan semakin dekat. Aku sih berharap seperti itu.

"Ga suka dengerin musik lewat radio apa gimana?" Tanyanya karna aku tak kunjung menghidupkan radio.

"Lebih suka menciptakan topik sih daripada dengerin lagu." Jawabku mengikutin apa kaya hati.

Mampus! Ini mulut kenapa ga bisa jaga image dikit sih. Hancur sudah imageku.

Aku melihat kearah dia yang tersenyum mendengar jawaban dariku.

Gosh! Siapapun tolong gue! Punya mulut lemes banget anjir, mulut siapa sih?

"So? Mau menciptakan topik yang seperti apa?" Goda dia.

Serriously, pasti pipiku sudah semerah tomat busuk.

Dengan perlahan aku menghembuskan nafas pelan dan berusaha menetralkan ritme jantungku.

"Seperti pengenalan contohnya." Bodoamat! Kepalang malu ya terusin aja lahh, mayan kan tau nama dia.

Kali ini bukan tersenyum seperti tadi yang dia lakukan, tetapi tertawa renyah dan gelengan kepala yang dia lakukan.

Ahhhhh, adem hati dedeq liat mu tertawa bang. Okey ini lebay.

"Gada yang lucu ko ketawa sih." Kesalku karna dia tak kunjung menghentikan tawanya.

"Okey okey, gue janji berhenti ketawa." Katanya sambil menunjukkan tangan berbentuk peace. "Gue Vikram." Lanjutnya.

Aku tersenyum mendengar dia menyebutkan namanya. Walaupun dalam hati aku teriak dan lagi lagi aku ingin berjingkrak jingkrak.

Demi neptunus dan demi bikini bottom yang ada di dalem laut tapi ga pernah ngerasain basah, hari ini seneng bukan main.

"Gue Eca." Kataku

"Ersya." Ralatnya dan mampu membuatku melototkan mata dan menatap kearahnya.

•••

Semoga suka🤗
Ily🌹

Ig: syifanrhy_

Khatulistiwa[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang